Jakarta, Ketua Umum Lembaga Anti Korupsi Indonesia, H. Muhammad Sami Yusuf Terok mengatakan saat ini korupsi di Indonesia sudah masuk ke dalam taraf yang mengkhawatirkan, dibutuhkan orang-orang gila yang berani berkomitmen untuk merevolusi mental rakyat.
“Tujuan rapimnas ini untuk membangun karakter pemimpin anggota, karakter tentang berorganisasi dan karakter cara membawa organisasi,”terang Sami, disela-sela sesi acara Rapimnas ke tiga yang digelar di Centra Wisata Kampung Pago, Desa Cukang Genteng, Kecamatan Pasir Bambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada 8 – 10 April 2016.
Menurut Sami Yusuf, Sejak dilahirkannya pada 2005 silam hingga kini Lakri telah berjalan selama 11 tahun dan terus berkomitmen untuk belajar, berkembang sebagai organisasi dalam memberantas tindak pidana Korupsi, khususnya dalam hal merubah mental masyarakat.
“Kita tidak bisa membahas korupsi dalam konteks penindakan saja, walau kita menangkap seribu orang koruptor setiap haripun, itu tidak akan menyelesaikan permasalahan korupsi direpublik ini. Tujuan kita adalah membuat revolusi mental, membuat pembaharuan akhlak dan menciptakan generasi yang anti korupsi.” Ujarnya.
Lanjut Sami, revolusi mental sangat penting diterapkan dan menjadi tujuan dari program Lakri, karena banyak pejabat yang mentalnya tidak siap saat menduduki sebuah jabatan, walhasil merekapun akhirnya berkutat diseputar pemenuhan kepentingan pribadi seperti rumah baru, mobil baru bahkan mama baru. Ini sangat mengkhawatirkan, katanya.
“orang lain harus bisa menghidupkan orang yang lain, orang yang benar bisa membenarkan orang lain. Orang yang kaya bisa memberikan kekayaan kepada orang yang miskin, mari kita bangun komunikasi yang baik dengan mental dan akhlak keimanan yang baik pula,” himbaunya.
Untuk berbuat bagi negeri ini, seseorang harus memiliki nyali dan keberanian dalam menyuarakan dan melakukan tindakan. Sama halnya dengan Ketua Umum Lakri yang rela menggelontorkan nominal besar untuk membangun sebuah lembaga yang dikhususkan bagi kepentingan luas. Bagaimana tidak, mungkin Lakri merupakan satu-satunya lembaga yang pernah membuat label lencana dari emas asli bukan sepuhan bagi anggota-anggotanya. Ini langkah gila, aksi tersebut sempat membuat decak kagum masyarakat. Mereka bukan lembaga eksklusif tetapi tampil eksklusif demi melawan para tokoh eksklusif yang korup diatas kepentingan rakyat.
“Kita harus berani untuk menunjukkan kepada orang lain. Mungkin akan muncul orang-orang yang lebih gila dari saya, yang nantinya bisa memperjuangkan hak-hak masyarakat yang lain. Mari kita mengajak orang-orang belajar menjadi orang gila, belajar untuk menjadi orang yang berani berkorban untuk orang lain.” Tegas Sami.
Esensi tujuan dari Lakri itu sendiri, menurut Sami Yusuf adalah ingin menciptakan perubahan akhlak mental masyarakat itu sendiri. Kami ingin menciptakan masyarakat berani, ada jaminan undang-undang, ada jaminan dari pemerintah bahwa masyarakat harus berperan serta melawan korupsi. Itu mau kita sampaikan kepada masyarakat dan membangun kekuatan tersebut dari rakyat itu sendiri.
“Kalau kita berbicara saat ini, pemerintah hanya bisa berwacana untuk program dan memperbaiki program, tapi ingat masyarakat bosan mendengar hal itu. Jangan tunggu masyarakat berfikir kembali kebelakang biar melihat kembali UUD 1945 dan dia berkata ternyata kedaulatan ada ditangan kami. Kalau kita sudah bicara kedaulatan pak. Apa yang akan dilakukan. Ketika rakyat sudah tidak puas dengan pemerintahan apa yang akan dilakukan. Jangan tunggu peristiwa 98 itu terjadi kembali.” Tegasnya.
Selain program pemberdayaan mental dalam konteks Akhlak dalam frame revolusi mental, Lakri sendiri mengambil peran untuk membentuk dan mengimplementasikan kegiatan dalam hal mengembangkan prospektif sumber daya laut Indonesia yang dipercaya bisa menjadi asset penting dalam menggeliatkan perekonomian dan lumbung kehidupan masyarakat.
Pada Rapimnas tersebut, semua peserta dilatih dan diberikan materi dalam bentuk seminar pengetahuan serta wawasan terkait organisasi, program-progran pemberdayaan dan penguatan mental. Agar kelak saat mereka menjadi pemimpin dan pejabat telah siap sepenuhnya untuk sebuah pengabdian masyarakat yang hakiki.
Dari sisi lain, Tokoh motor penggerak Lakri yang berani berkorban materi dalam menyuarakan aspirasi keadilan masyarakat, khususnya untuk menindak korupsi, merupakan sosok yang inspiratif dimata anggotanya.
“ini sesungguhnya simbol yang telah menginspirasi anggota dan beberapa elemen masyarakat. Mereka semua telah merasakan tindakan nyata dan apa yang diperbuat oleh Lembaga ini bagi kepentingan masyarakat luas.” Terang salah satu anggota Lakri dari wilayah Bekasi Jawa Barat. (red)
Ikuti tulisan menarik andre HI lainnya di sini.