x

Iklan

Ende Pancasila

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Parade Nusa Bunga Pemuda adat Desak Presiden Jokowi dan DPR

Pemuda adat siap menjaga wilayah adatnya yang telah lama dijaga sejak negara indonesia belum bentuk

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ende, 07 Mei 2016 -  Barisan Pemuda adat Nusantara Wilayah Nusa Bunga Gelar Parade nusa bunga dengan melakukan Long March menuju Ruang Pertemuan PSE Ende . Pemuda adat yang tergabung dalam Organisasi Barisan Pemuda Adat Nusantara ini terdiri dari pemuda yang berasal dari kampung sedaratan Flores Lembat.

Pemuda adat Bangkit, Bersatu dan Bergerak Itulah yel-yel dalam Parade Nusa bunga dengan berlong march jalan kaki dengan Titik star di bundaran Lampu 5 monumen Pancasila Ende(07/05/2016)

Isu utama yang di angkat  oleh pemuda adat di wilayah nusa bunga adalah Mendesak DPR RI segera Membahas dan Mengesahakan RUU PPHMA Menjadi UU, Mendesak DPRD Kabupaten Ende segera Membahas dan menetapkan Ranperda PPHMA menjadi Perda, Mendesak Presiden Jokowi untuk segera menandatangani Satgas masyarakat Adat dan Menyeruhkan Pemerintah Daerah se NTT Untuk Tidak Boleh melakukan tindakan diskriminasi terhadap Masyarakat adat

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

" Pemerintahan jokowi harus tepati janjinya kepada masyarakat adat. Sebab dalam masa kampanyenya pada waktu itu telah menunjukan komitmen kepada masyarakat adat," kata Jhuan 

“ Hari ini kami telah ada dan bangkit bergerak untuk menjaga wilayah adat kami yang telah di wariskan secara turun temurun, kami tidak mengijinkan kepada siapa pun yang ingin merusak alam kami dan merampas tanah kami. Dan kami berharap seluruh kaum muda di nusa bunga mulailah kita pulang Kampung dan membangun kampung,  ” kata Yulius Mari dalam orasi di Bundaran Lampu lima Ende.

Menurutnya saat ini masyarakat adat telah mengalami penjajahan yang tersistematis dengan model baru. Budaya masyarakat adat secara perlahan mulai di hilangkan oleh sistem pembangunan negara yang program pembangunannya  tidak mempertimbangkan keberlanjutan hidup masyarakat adat. selain itu ada hal lain seperti dunia pendidikan nasional kita, yang dengan sisitem pendidikannya mengajarkan anak-anak adat  kita keluar dan pergi menjauh serta lupa untuk pulang dan bangun kampung.

“Kampung adalah Ibu yang melahirkan dan menghidupkan kita. Jangan sekali-kali kita melupakan kampung. Jika kita lupa kampung sama halnya kita lupa terhadap ibu kita sendiri. Jika kita membiarkan kampung kita di obra ambrik maka kita sedang membirkan ibu kita disiksa dan tindas. Mulailah sakarng kita pulang kampung dan membangun kampung karena disanalah kita akan mengenal masyarakat adat dan identitas kita”,kata Yulius Mari.

Di sepanjang jalan kaum muda dari Barisan Pemuda adat Nusa Bunga terus bersuara dan menyatakan mereka bangkit , bersatu dan bergerak.

“Saat ini masyarakat adat telah hilangkan budaya aslinya. Masyarakat adat selalu di pinggirkan oleh negara. Padahal untuk mendirikan negara ini tidak terlepas dari masyarakat adat. Di komunitas adat itu sendiri banyak mangandung nilai kebenaran sangat mulia karena bisa menyatukan seluruh manusia untuk menjaga dan mempertahankan tanahnya. Oleh karena itu Pemuda adat harus kembali memperjuangkan nilai –nilai di komunitas yang sudah mulai hilang”, Ungkap Refan Koordinator lapangan Parade Nusa bunga.

Dikatakannya, sudah saatnya kita kembali menelusuri  identitas budaya. Sudah saatnya kita menelusuri kembali pengetahuan-pengetahuan leluhur yang sekarang ini sudah mulai pudar.

Dalam Parade juga di hadiri Ketua Umun  Barisan Pemuda adat Nusantara( BPAN ). BPAN adalah organisasi yang menghimpun seluruh pemuda adat dari berbagai pelosok nusantara dengan permasalahan yang sama. BPAN juga bagian dari masyarakat adat, dan kita merupakan anak-anak dari masyarakat adat yang siap mempertahankan wilayah adat kita.

“\BPAN di wilayah Nusa Bunga akan terus berjuang mewujudkan cita-cita masyarakat adat yang berdaulat , mandiri dan bermartabat. Kita Pemuda adat harus kembali menelusuri asal muasal leluhur  kita dari berbagai komunitas adat dan siap melanjutkan cita-cita leluhur kita dalam menjaga bumi ini. Tentu dengan cara kita sebagai kaum mudah. Dan saat ini kita pemuda adat harus jujur mengakatakan  bahwa kampung kita bukan kolot,udik, terpencil. Akan tetapi kampung kita mempunyai nilai kehidupan yang sangat mulia tidak sama dengan kehidupan di kota-kota. Kita pemuda adat harus berani mengatakan bahwa kita memiliki kedaulatan atas tanah dan seluruh kekayaan alam kita”,  ujarnya.

Parade BPAN Nusa Bunga Berakhir di Gedung PSE Ende dan bersama-sama dengan para undangan untuk mendiskusikan Peran kaum muda dalam mendorong pengakuan dan perlindungan hak-hak masyarakat adat. ***

 

Oleh : JFM 

Ikuti tulisan menarik Ende Pancasila lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB