x

Iklan

dian basuki

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Mentautkan Titik-titik agar Kita Semakin Hidup

Kita dapat menemukan apa yang sebenarnya kita cari dengan mentautkan titik-titik berserakan di masa lampau kita.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

“Creativity is just having enough dots to connect.”
--Steve Jobs

 

Banyak orang, untuk tidak mengatakan siapapun, pernah mengalami suatu momen ketika segala sesuatu yang ada di hadapan kita terlihat acak, bahkan mungkin tampak kacau. “Ini apa ya?” “Penting gak sih yang itu?” “Yang ini rasanya benar-benar anomali.” “Aku bingung, bagaimana memahami semua ini, apa hubungannya?”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam bisnis, karier, ataupun hidup sehari-hari, hal semacam itu lumrah belaka. Kita bingung dan sukar memahami segala keacakan ini. Bila itu terjadi, saatnya bagi Anda untuk duduk, menarik napas lebih dalam, dan berpikir. Inilah saat bagi kita untuk berjuang menemukan rahasia yang tersembunyi di antara berbagai hal yang tampak acak dan tidak berkaitan satu sama lain.

“Apakah ada gambar besar yang dibentuk oleh berbagai hal itu? Apa wujudnya jika memang ada?” Menemukan gambar besar tentang berbagai hal ini tidak ubahnya menarik garis yang menghubungkan titik-titik ketika anak-anak belajar tentang bentuk: menemukan gambar angsa, bola, ataupun kursi.

Dalam konteks hidup orang dewasa, titik-titik itu merupakan representasi berbagai hal: peristiwa, keinginan, bakat, cita-cita, prestasi, harapan, keterampilan, ambisi, gagasan, sahabat, pengalaman, dan banyak lagi. Terkesan kacau, tapi dengan mentautkan titik-titik itu, kita berpeluang menemukan gambar besar tentang hidup kita.

Apa pentingnya membuat tautan di antara titik-titik itu? Kita dapat menemukan pola atau gambar besar tentang hidup kita di masa lampau, dan kita masih punya harapan dan peluang untuk berubah berbekal semua itu. Dalam bisnis, mentautkan titik-titik adalah langkah menarik benang merah untuk menyatukan produk/jasa, pemasaran, sumber daya, pemasok, dst—titik-titik yang semula berserakan dan tidak terlihat kaitannya.

Melakukan hal itu memang tidak semudah yang dikatakan. Diperlukan pikiran dan mata yang segar untuk melihat sesuatu yang bernilai di antara titik-titik yang sudah terkoneksi: jika Anda punya hobi fotografi, bersahabat dengan pemilik kedai sushi, bergabung dalam klub penggemar Vespa, serta teman kuliah yang senang hang-out, gambar apa yang bisa didapat? Adakah peluang bisnis yang bisa dikerjakan?

Situasinya seringkali lebih rumit ketimbang ilustrasi tadi. Namun, intinya, mentautkan titik-titik acak adalah cara untuk menciptakan sinergi di antara berbagai hal yang kelihatannya tidak berkaitan. Sebagai bentuk sinergi, kekuatannya berpeluang membuahkan hasil yang lebih besar ketimbang bekerja sendiri-sendiri.

Dalam karier, umpamanya, sebagai seorang pengacara, Anda dapat memanfatkan penguasaan bahasa asing tertentu, dan menjalin kembali kontak dengan teman-teman sekolah yang mungkin sudah lama tak bertemu, untuk membuka peluang menemukan klien asing.

Untuk menemukan peluang sinergi dalam hidup kita, kita dapat mengamati masa lampau dan pengalaman kita, dan mulai mengajukan pertanyaan seperti: Apa pengalaman yang paling memengaruhi hidup kita; Apa keterampilan, minat, dan bakat kita; Apa pendidikan dan latar belakang profesional kita; Apa pengalaman unik yang kita punya tapi terabaikan; Dalam lingkungan seperti apa kita merasa paling hidup dan penuh energi, misalnya sesama murid Yoga atau kelompok penggemar sejarah; Apa pengetahuan dan perspektif yang kita warisi dari keluarga dan lingkungan budaya kita, umpamanya membatik atau berkebun; Apa momen-momen kehidupan yang mendatangkan kepuasan; Apa kualifikasi ‘menyenangkan’ bagi kita meskipun bagi orang lain aktivitas itu bermakna ‘bekerja’.

Dengan menghubungkan titik-titik itu, kita akan menemukan gambar besar yang semula masih terlihat bagaikan teka-teki. Gambar besar itu mendefinisikan diri kita: "Inilah aku!" Berikutnya, kita akan tahu sebaiknya melangkah ke arah mana dengan lebih bersemangat, sebab kita telah memahami diri kita dengan lebih baik. **

Ikuti tulisan menarik dian basuki lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler