x

Iklan

Mario Tando

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Tiongkok Kembali Berulah

Tiongkok kembali berulah di perairan Natuna, Pemerintah RI harus bertindak tegas menyikapi masalah ini sehingga tidak terus terjadi kejadian serupa.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada hari Minggu tanggal 29 Mei 2016 kembali terjadi penangkapan kapal ikan berbendara Tiongkok di Perairan Natuna, Kepri. Kali ini kapal Gui Bei Yu 27088 yang ditangkap jajaran TNI melalui TNI AL dengan KRI Oswald Siahaan. Penghargaan setinggi-tingginya atas keberanian TNI AL yang dengan tegas menangkap kapal tersebut karena telah melanggar batas wilayah dan tak menggubris peringatan yang telah dilakukan sesuai dengan SOP.
 
Namun lebih jauh dari itu, pemerintah dalam hal ini harus menindak tegas kejadian ini guna memberikan informasi kepada dunia tentang kedaulatan Negeri. Kesewenang-wenangan yang dilakukan Tiongkok nampaknya bukan tidak disengaja, setelah sebelumnya beberapa bulan yang lalu terjadi kejadian serupa di wilayah serupa pula.
 
Keluarga Besar Generasi Muda Khonghucu Indonesia menyerukan kepada Pemerintah untuk menindaklanjuti hal ini dengan ketegasan, sehingga Negeri ini tidak serta merta dilecehkan dan dianggap tak berdaya. Ketika batas wilayah yang merupakan bukti kedaulatan Negeri dapat diganggu seenaknya oleh Negeri lain. Seluruh komponen bangsa sedianya bersiap untuk bersatu dan tidak menganggap remeh hal seperti ini. Karena hal ini bukan terjadi sekali, bahkan terjadi diwilayah serupa dan sudah menjadi rahasia umum bahwa wilayah ini menjadi perdebatan khalayak karena klaim masing-masing Negara.
 
Bahkan kabar terakhir yang ada Pemerintah Tiongkok pun memprotes apa yang dilakukan aparat TNI AL, kesamaan persepsi tentang batas wilayah menjadi penting untuk segera dirundingkan. Namun jika ternyata apa yang dilakukan aparat TNI AL dalam arah yang benar, tidak ada kata lain untuk menindak tegas dengan segala upaya yang ada. Pemerintah harus memberikan pesan kepada dunia bahwa kedaulatan Negeri tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun.
 
Jika hal ini tidak ditindaklanjuti dengan keras dan tegas, tentu saja bukan tidak mungkin kejadian serupa akan dengan mudah terulang kembali. Tentu saja Negeri ini perlu menyampaikan pesan kepada dunia tentang Independensi akan kedaulatan negeri, tidak perlu ragu dan takut, karena mendiamkan sebuah kesalahan ialah sebuah kejahatan, dan kesalahan yang terus dibiarkan akan menjadi kebiasaan, dan kebiasaan umumnya akan dipandang sebagai sebuah kebenaran.
 
 
Mario
(Ketua Umum Generasi Muda Khonghucu Indonesia)

 

 

Ikuti tulisan menarik Mario Tando lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB