x

Iklan

Wawan Priyanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Ramadan, Rio Haryanto Puasa 18 Jam di Kanada

Menu sahur cukup sederhana. Nasi dan ayam goreng. Sedangkan waktu sahur di Kanada adalah pukul 03.00 dinihari. “Pukul 20.45 baru buka puasa,” kata Rio.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Rio Haryanto disambut puluhan warga Indonesia saat mendarat di Bandara Piere Elliot Trudeau, Montreal, Kanada, Sabtu, 4 Juni 2016. (Foto/Rio Haryanto)

Pembalap F1 Indonesia Rio Haryanto saat ini sedang berada di Montreal, Kanada. Bersama tim Manor Racing, Rio akan mengikuti balapan seri ketujuh F1 di Sirkuit Gilles Villeneuve, 10-12 Juni 2016.  

Nah, jadwal balap kali ini bertepatan dengan bulan suci Ramadan. Rio yang beragama Islam tentu juga melaksanakan puasa seperti umat muslim di seluruh dunia. Di Indonesia, Senin, 6 Juni 2016, merupakan hari pertama puasa. Saya lalu bertanya kepada Rio melalui aplikasi WhatsApp, “Puasa ngga, Sob?” tanya saya. “Insha Allah,” jawab Rio, singkat.

Obrolan berlanjut. Mulai dari sekadar menu makan untuk sahur hingga waktu bedug. Menurut Rio, menu untuk sahur cukup sederhana. Nasi dan ayam goreng. Sedangkan waktu sahur di Kanada adalah pukul 03.00 dinihari. “Pukul 20.45 baru buka puasa,” kata Rio.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Itu artinya, umat muslim di Kanada berpuasa selama 18 jam sehari. Di Indonesia, kita berpuasa selama 13 jam. Mulai dari imsyak pukul 04.27 WIB hingga bedug maghrib pada pukul 17.47 WIB.

Menurut jadwal, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Ottawa dan Manor Racing Team akan menggelar buka puasa bersama dengan Rio, Selasa, 7 Juni 2016. Acara ini sekaligus untuk mendoakan Rio agar meraih hasil yang baik di Grand Prix du Canada 2016.

Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Suwartini Wirta mengatakan, lewat doa ini, diharapkan Rio mampu mendapatkan hasil yang terbaik. “Kami turut memberi dukungan spiritual bagi Rio,” kata Suwartini dalam keterangan pers, Minggu, 5 Juni 2016.

Rio disambut meriah puluhan warga Indonesia, dari anak-anak sampai orang dewasa, begitu tiba di Bandara Piere Elliot Trudeau, Montreal, Kanada, Sabtu sore pekan lalu.

Rio memang dikenal sebagai pemuda santun yang religius. Salah satu ciri khas Rio saat balapan adalah menempelkan Ayat Kursi di sebelah kanan cockpit mobilnya. Keluarga besar Rio juga merupakan pendiri Pondok Pesantren Al-Hikam di Dukuh Sorowaden, Desa Banyudono, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali (Jalan Solo-Boyolali Kilometer 17).

Dalam sejarahnya, ponpes ini didirikan lima orang. Mereka adalah Achmad Sutantyo dan Mien Handayani (kakek dan nenek Rio dari pihak ayah yang mewakafkan tanahnya untuk pembangunan pondok), Indah Pennywati (ibu Rio), Ali Muchson (pengasuh pondok diniyah), dan Idrus Assegaf (pembina pondok pesantren).

Ketika pulang ke Indonesia dan memiliki banyak waktu luang, Rio akan menghabiskan waktunya di ponpes. Sholat berjamaah atau sekadar olahraga bersama penghuni ponpes merupakan rutinitas yang sering dilakukannya. Selain menampung 60 santri, Yayasan Ponpes Terpadu Al-Hikam memiliki SD Islam dengan 266 siswa, TK Islam (126 siswa), dan PAUD (104 siswa).

Ikuti tulisan menarik Wawan Priyanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler