Rio Haryanto saat menjalani sesi latihan bebas pertama di GP Kanada, Jumat, 10 Juni 2016. (Foto: Manor Racing)
Karakter Sirkuit Gilles Villenueve, Kanada, seharusnya cocok dengan mobil Manor Racing yang dibela pembalap Indonesia Rio Haryanto. Sebab, mobil Manor selama ini dikenal memiliki kecepatan yang kompetitif dan mampu bersaing dengan tim sekelas Ferrari maupun Mercedes di jalur cepat.
Di Kanada, kebetulan karakter sirkuitnya adalah sirkuit bertipe cepat. Banyak trek lurus dan tikungan yang dapat dilalui dengan kecepatan tinggi. Sayangnya, mobil Manor tak mampu berbuat banyak dan sulit bersaing sepanjang balapan. Padahal, di awal-awal balapan kedua pembalap Manor mampu bersaing ketat dengan duo Sauber (Marcus Ericsson dan Felippe Nasr).
Beberapa jam usai balapan, Rio menuturkan kepada penulis tentang mengapa ia tidak melakukan satu kali pitstop seperti yang dilakukan Lewis Hamilton (Mercedes), Valtteri Bottas (Williams), Fernando Alonso (McLaren), Carlos Sainz (Toro Rosso) dan Kevin Magnussen (Renault).
Menurut Rio, tingkat degradasi ban yang tinggi membuat dia melakukan dua kali pitstop. Degradasi ban ini disebabkan karena kurangnya downforce pada mobil Manor. “Degradasi ban ini menjadi sangat penting karena dapat menyebabkan laptime mobil menjadi pelan dan jika sudah parah, mobil tidak dapat dikendalikan,” kata Rio.
Sialnya, dalam melakukan pitstop, tim mekanik Manor juga melakukan kesalahan sehingga proses penggantian ban tidak bisa cepat. Waktu banyak terbuang di pitstop pertama sehingga Rio dilewati Nasr. Saat kembali ke lintasan, kembali Rio dihadapkan pada bendera biru yang mewajibkannya memberi jalan kepada mobil yang akan melakukan overtaking. “Sekarang kami fokus untuk balapan di Baku minggu ini,” ujar Rio.
Dalam rilis yang disebar Manor Racing Media usai balapan GP Kanada, Senin, 13 Juni 2016, rekan satu tim Rio, Pascal Wehrlein (Jerman) juga mengungkapkan kekecewaannya. Wehrlein mengaku cukup kompetitif di awal lomba. Buktinya, Wehrlein berhasil mengungguli Nasr dan Ericsson sebelum pitstop pertama.
Lalu, masalah muncul saat Wehrlein masuk pitstop. Ia mengaku mengalami kesulitan dengan ban sehingga disalip Ericsson. Meski kecewa, Wehrlein mengaku tidak sabar untuk segera balapan di Baku. “Mudah-mudahan akan mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan lebih banyak perbaikan di sana," kata Wehrlein.
Sehari sebelum balapan, Rio sempat mengatakan sirkuit di Kanada ini tidak memerlukan begitu banyak downforce seperti di Barcelona. “Mungkin mobil akan lebih kompetitif dan bisa bersaing dengan Sauber,” kata Rio.
Racing Director Manor Dave Ryan memahami situasi sulit kedua pembalapnya. Ia mengakui timnya melakukan kesalahan yang menyebabkan kedua pembalapnya kehilangan banyak waktu.
Khusus untuk Rio, Ryan mengakui tim mekanik bekerja lamban pada saat pitstop pertama yang memaksa Rio kehilangan cukup banyak waktu. Tanpa insiden di pitstop, Ryan yakin Rio mampu finish di depan Sauber. “Meskipun semua itu mengecewakan, di sisi positif kami senang melihat peningkatan relatif terhadap Sauber,” ujar Ryan.
Lalu, bagaimana dengan sirkuit Baku yang juga merupakan sirkuit jalan raya? Semoga Ryan dan tim Manor menemukan cara untuk mengatasi masalah degradasi ban ini.
Hasil lomba:
Pos |
No |
Driver |
Car |
Laps |
Time/Retired |
Pts |
1 |
44 |
Lewis Hamilton |
Mercedes |
70 |
1:31:05.296 |
25 |
2 |
5 |
Sebastian Vettel |
Ferrari |
70 |
+5.011s |
18 |
3 |
77 |
Valtteri Bottas |
Williams Mercedes |
70 |
+46.422s |
15 |
4 |
33 |
Max Verstappen |
Red Bull Racing TAG Heuer |
70 |
+53.020s |
12 |
5 |
6 |
Nico Rosberg |
Mercedes |
70 |
+62.093s |
10 |
6 |
7 |
Kimi Räikkönen |
Ferrari |
70 |
+63.017s |
8 |
7 |
3 |
Daniel Ricciardo |
Red Bull Racing TAG Heuer |
70 |
+63.634s |
6 |
8 |
27 |
Nico Hulkenberg |
Force India Mercedes |
69 |
+1 lap |
4 |
9 |
55 |
Carlos Sainz |
Toro Rosso Ferrari |
69 |
+1 lap |
2 |
10 |
11 |
Sergio Perez |
Force India Mercedes |
69 |
+1 lap |
1 |
11 |
14 |
Fernando Alonso |
McLaren Honda |
69 |
+1 lap |
0 |
12 |
26 |
Daniil Kvyat |
Toro Rosso Ferrari |
69 |
+1 lap |
0 |
13 |
21 |
Esteban Gutierrez |
Haas Ferrari |
68 |
+2 laps |
0 |
14 |
8 |
Romain Grosjean |
Haas Ferrari |
68 |
+2 laps |
0 |
15 |
9 |
Marcus Ericsson |
Sauber Ferrari |
68 |
+2 laps |
0 |
16 |
20 |
Kevin Magnussen |
Renault |
68 |
+2 laps |
0 |
17 |
94 |
Pascal Wehrlein |
MRT Mercedes |
68 |
+2 laps |
0 |
18 |
12 |
Felipe Nasr |
Sauber Ferrari |
68 |
+2 laps |
0 |
19 |
88 |
Rio Haryanto |
MRT Mercedes |
68 |
+2 laps |
0 |
NC |
19 |
Felipe Massa |
Williams Mercedes |
35 |
DNF |
0 |
NC |
30 |
Jolyon Palmer |
Renault |
16 |
DNF |
0 |
NC |
22 |
Jenson Button |
McLaren Honda |
9 |
DNF |
0 |
Ikuti tulisan menarik Wawan Priyanto lainnya di sini.