“Seorang yang punya jiwa seni itu akan punya hidup yang seakan hidup itu abadi dilaluinya , dan sesungguhnya bila berkarya untuk seni itu maka yang punya hidup itu serasa tidak akan pernah mati, sambil kita mengingat sang maha pencipta maka jiwa seninya seseorang bisa lebih mewakili dirinya ketika mengingat TuhanNya !” ucapan tersebut dilontarkan Iwan Singadinata (51) seorang seniman music dan pencipta lagu-lagu romantic bergenre music Pop Ala tahun 70-han.
Dalam menekuni Karya Seni dan mencipta lagu yang terus digelutinya Iwan.S tidak terbatas pada “ujung karya” yang bersifat materi , dia mencipta dan mengaransment music-nya itu sendiri dengan cara yang unik , yaitu dengan cara Otodidak,
“ Saya punya karya tanpa membuntu-kan pendapat bahwa uang adalah segala-galanya , tapi walau bagaimanapun sebuah karya dari daya cipta lagu itu perlu dukungan sebuah arti dari materi itu sendiri , saya selalu berandai-andai ,bilamana ada yang membutuhkan karya saya Pribadi maka saya sudi untuk memberikannya !” lanjutnya ketika seharian penuh “bareng” menikmati suasana Ngabuburuit bersama dengan penulis pada Rhomadhon 1437.H dihari kesebelas ini.
Ada banyak hal yang patut dijadikan teladan pada Hidupnya , dia (Iwan Singadinata) pria amat sederhana kelahiran asli Dari sebuah Kampung yang berada di-Kecamatan Sukaraja Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat.
Dalam pandangan hidupnya Iwan Singadinata bertekad akan terus berkarya sampai nyawa lepas dari Jiwa dan Raganya , ucapannya yang dia lontarkan itu nyaring terdengar dari seorang Lelaki yang selalu menghargai palsafah hidupnya “ menekuni dunia seni , sampai tak berbatas usia”.
Namun ada yang terbersit dari “angan penulis” bahwa “Orang semacam Iwan Singadinatalah Sejatinya Seniman tersebut”. Harapan kedepannya semoga “karya-karya-nya” dia itu akan lebih dikenal luas oleh Warga Dunia terutama pencinta Seni Musik Indonesia karya utuh Bangsa ini , yang sebetulnya masih kekurangan Manusia-manusia yang berkarya Musik dengan baik.
“Mudah-mudahan dia bukan merupakan Seniman Indonesia Yang Terlupakan,,,!” Ucapan itu terlontar dari Ayi Darajat seorang pengamat Musik dari Relawan Teknik Informatikan (RTIK) Kabupaten Tasikmalaya ketika dipintai komentarnya tentang keberadaan Seniman Musik Putra Tasikmalaya yang hampir terlupakan begitu saja.
“Mungkin perlu dukungan dan cara hebat lagi untuk mengenalkan dia barangkali,,,!” lanjutnya pula.
****************************************
Bila Pembaca akan menikmati Karyanya boleh dilihat dan didengarkan secara langsung pada laman media social-Youtoube lagunya yang dia dendangkan sendiri dengan Judul lagu Terlambat By Iwan Singadinata, dan lagu yang berJudul Permata Hidupku By Iwan Singadinata.
Lalu kini diapun bermaksud menggandeng para seniman Muda tanah Pasundan “mereka teman lama saya,yang saya anggap dia bisa mengerti apa yang dinamakan kekayaan seni itu sendiri,dan mudah-mudahan pada tahun 2016 kali ini akan lahir lagu pop classic pasundan ,yang telah saya gubah aransment musiknya sedemikian rupa ,,saya minta doa dari semuanya,,,!” ucapnya dengan nada “kesederhanaan” suaranya.
Dengan iringan Musik Pop Mendayu ala music lawas ,pendengar Musik Tanah Air akan digiring ke-alam lain dimana nuansa indah alam itu terasa sentuhannya pada bait-bait nada yang dia ciptakan ditengah kesunyian kampungnya yang dia huni kini.
Diapun sempat menyampaikan kata –kata harapannya “ Bila lagu yang saya ciptakan ini dimodifikasi music yang canggih , niscaya nuansanya akan dahysat terasa , semoga kiprah saya ini bisa bermanfaat bagi semua manusia yang ada dimuka bumi “ Sang Seniman mengakhiri bincang-bincangnya.
*************************************************************
Dan anginpun menyibakan tirai-tirai lusuh itu , suara burung terdengar nyaring ditepian danau gelegak cinta…..
*Dina alam nyata anjeun aya ,,,,
Asep Rizal.
Ikuti tulisan menarik Asep Rizal lainnya di sini.