x

Iklan

Pevi Revina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Tips Menghindarkan Bayi dari Infeksi Telinga

pengertian infeksi telinga, penyebab infeksi telinga, menghindarkan infeksi

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada dasarnya bayi memang rentan terkena serangan penyakit. Hal ini dikarenakan sistem imun pada tubuh bayi belumlah terbentuk dengan sempurna. Kondisi bayi tidak bisa disamakan dengan orang dewasa. Orang dewasa yang memiliki sistem imun atau kekebalan tubuh yang kuat dibandingkan dengan bayi. Sumber imunitas bayi didapatnya hanya dari air susu ibunya. Untuk itulah, mengoptimalkan pemberian ASI pada saat si kecil masih bayi adalah langkah yang penting yang perlu dilakukan sebagai pencegahan dini agar si kecil terhindar dari ancaman penyakit.

Selain itu, ketidakmampuan bayi untuk mengungkapkan apa yang dialaminya akan cenderung membuat orang tua dibuat khawatir saat bayi mereka mulai rewel dan terlihat tidak nyaman. Salah satu penyakit yang sering menyerang bayi atau balita adalah infeksi telinga.

Perlu diketahui bahwa infeksi telinga atau otitis media merupakan suatu infeksi yang menyerang bagian telinga tengah. Dimana penyebabnya adalah serangan bakteri dan virus. Sasaran utama dari infeksi ini biasanya bagian ruangan dibelakangan gendang telinga tempat ke tiga tulang pendengaran. Infeksi telinga tentu akan terasa menyakitkan apalagi bagi bayi. Rasa sakit tersebut tentu akan membuat bayi kita rewel dan sering menangis. Rasa sakit tersebut dikarenakan bayi akan mengalami peradangan dan penumpukan cairan pada telinga dibagian tengahnya.

Biasanya infeksi telinga menyerang balita usia 6 bulan - 2 tahun. Bahkan menurut sebuah penelitian mengungkapkan 3 dari 4 anak pernah mengalami infeksi telinga sebelum mereka menginjak usia 3 tahun. Adapun resiko tertinggi infeksi telinga dapat terjadi pada si keci yang beruia 6 sampai dengan 18 bulan.

Infeksi pendengaran ini biasanya terdeteksi setelah bayi mengalami beberapa penyakit sistem pernapasan yakni pilek atau sakit tenggorokan. Hal ini dikarenakan ukuran dan bentuk telinga pada bayi masih belum berkembang dengan baik.  Ketika sang bayi atau balita terserang infeksi pendengaran, maka biasanya bayi atau balita tersebut  cenderung merasa tidak nyaman dan mengalami sakit pada bagian telinganya.

Selanjutnya, dengan kondisi tersebut sang bayi akan akan mengalami perubahan suasana hati, mudah menangis dan tidak mau menyusu pada ibunya. Adapun cara lain yang dapat ibu deteksi dari si buah hati yang mengalami infeksi telinga adalah ia akan cenderung sering menarik daun telinganya karena merasakan gatal atau perih pada bagian telinga dan bagian dalamnya.

Jika infeksi telinga ini dibiarkan, maka dampak yang lebih serius akan terjadi. Untuk itu, segera konsultasikan masalah ini dengan dokter. Penanganan yang tepat akan mungkin menghindarkan buah hati dari kondisi yang tidak diinginkan.

Apabila orang tua bayi mengkonsultasikan masalah ini dengan dokter, maka umumnya dokter yang menangani kasus ini tidak akan meresepkan antibiotik kecuali bila gejala infeksi berlangsung selama lebih dari 24 jam.

Sebagian besar anak akan dapat membaik setelah beberapa hari diberikan obat antibiotik. Akan tetapi, pengobatan antiobiotik tidak boleh dihentikan meski orangtua mendapati kondisi si kecil sudah membaik. Pengobatan perlu tetap diberikan sampai dengan obat yang diresepkan benar-benar habis atau sesuai dengan anjuran dokter.

Memang menghentikan pengobatan sebelum tuntas akan dapat membuat infeksi timbul kembali. Kadang-kadang dokter ingin memeriksa kembali kondisi si buah hati setelah mereka sembuh. Hal ini dilakukan guna memastikan tidak ada infeksi lain dan tanda-tanda yang memungkinkan si kecil terserang kembali dengan masalah yang satu ini.

Untuk anak yang mengalami infeksi bagian telinga yang terjadi secara berulang-ulang atau bisa sudah timbul cairan seperti lem yang ada dibagian telinganya akan membutuhkan penanganan dan konsumsi antibiotik yang lebih lama.

Selain itu, pengobatan lain yang juga dapat dilakukan namun jarang adalah dengan penyisipan grommet, yakni sebuah tabung ventilasi khusus yang berfungsi mencegah cairan terkumpul pada bagian sisi dalam gendang telinga dan mempertahankan pendengaran. Metode pengobatan dengan memasukkan grommet ke bagian telinga adalah prosedur yang umum dan dilakukan dibawah anestesi.

Sebenarnya hingga sampai saat ini belum ditemukan metode khusus yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi yang terjadi pada si buah hati. Untuk itu, hindarkanlah buah hati kita dari berbagai penyebab terjadinya infeksi telinga, seperti :

1. Hindarkan si kecil dari lingkungan yang dipenuhi dengan asap atau berada di lingkungan perokok. dengan masalah yang satu ini.

2. Utamakan pemberian ASI, bukan susu formula. ASI adalah makanan terbaik sekaligus sumber sistem kekebalan tubuh yang tepat untuk si kecil yang mana bila sistem kekebalan tubuhnya fit maka segala penyakit akan bisa dihindari.

3. Hindarkan memberikan anak makan pada saat mereka sedang berbaring.

Ikuti tulisan menarik Pevi Revina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB