x

Iklan

Era Sofiyah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Jantung Sehat Berawal Dari Keluarga Sehat

Kebiasaan hidup sehat yang dimulai dari keluarga dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi risiko serangan jantung dan penyakit mematikan lainnya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Pernah dengar istilah preeklampsia? Yup, bagi ibu-ibu yang pernah hamil dan melahirkan sedikit banyak pasti tahu kondisi ini. Preeklampsia adalah gangguan kehamilan yang ditandai oleh tekanan darah tinggi dan kandungan protein yang tinggi dalam urine. Hal ini dapat berakibat fatal bagi ibu dan janin, bahkan dapat menyebabkan kematian. Pada bayi, preeklampsia dapat mengakibatkan kelahiran prematur dan pertumbuhan bayi yang terhambat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Inilah pengalaman menegangkan yang pernah saya alami menjelang lahiran putera kedua saya. Bayangkan saja, disaat minggu-minggu menjelang persalinan yang seharusnya saya tenang, tanpa sebab tiba-tiba tekanan darah yang awalnya normal 120/90, naik drastis 180 /120. Duh Gusti, gejala apa ini, pikir saya panik.

Akhirnya, karena tekanan darah tak juga menunjukkan tanda-tanda membaik sementara waktu persalinan sudah melewati batas, demi keselamatan sang cabang bayi, diputuskan saya harus operasi caesar. Tidak sampai disitu, yang lebih membuat saya cemas, gara-gara tensi darah yang tidak kunjung normal, ditambah berat badan yang lumayan berlebih (huhui ya iyalah namanya juga dalam kondisi hamil) dokter mengindikasi saya ada masalah pada jantung dan menyarankan saya untuk dirujuk ke dokter spesialis Jantung.

Penyakit jantung? rasanya sungguh tak percaya. Karena selama ini saya merasa sehat-sehat saja dan tak ada riwayat penyakit jantung dalam keluarga saya. Antara strees, tegang, haru, rasa sakit bercampur aduk, Alhamdulillah bayi saya terlahir dengan selamat tanpa kurang suatu apapun. Pasca SC, sayapun harus rutin kontrol sepekan sekali selama kurang lebih dua bulan. Selain perawatan luka, kondisi tekanan darah dan berat badan terus dipantau dokter.

untitled-design

Sejak mengalami yang namanya preeklampsia, saya jadi semakin menyadari penyakit mematikan ini bisa menyerang siapa saja tanpa pandang usia, bahkan tanpa menunjukkan gejala serius. Ingat kan yah sama Alm. Benyamin. S, Basuki srimulat atau politikus ganteng Aji Massaid. Mereka yang mulanya terlihat segar-bugar dan beraktifitas normal, tiba-tiba ambruk dan hanya dalam hitungan jam mereka dinyatakan meninggal. Diagnosis dokter para pesohor itu terkena serangan jantung.

Terus bagaimana dengan anak-anak? melihat wajah polos dan pipi tembem mereka dengan permen lollipop ditangan, apakah lantas mereka terbebas dari yang namanya sakit jantung? Oo tunggu dulu. Justeru sejak dini anak-anak mudah dideteksi apakah terindikasi ada gangguan jantung. Pembaca pasti tahu dong, jika beberapa bulan ini media mengekspose berita tentang beberapa anak yang menderita obesitas berat. Duh, terenyuh saya melihatnya. Disaat anak seusia mereka beraktifitas gembira, anak dengan obesitas tersebut, hanya terbaring di tempat tidur. Pangkalnya, tentu dari lingkungan keluarga yang kerap melakukan pembiaran. Anak bisa bebas makan apapun yang disukai tanpa terkendali. Maka jangan bangga dulu yah ibu-ibu kalau anak kita terlihat gemuk dan terkesan menggemaskan. Bisa jadi kegemukan yang dikira sehat justeru menjadi pertanda obesitas awal.

2016-1foto: cnnindonesia.com

Sebagai ibu tentu saya bertanggung jawab untuk menjaga kesehatan keluarga saya khususnya dua buah hati yang sedang dalam masa pertumbuhan dengan senantiasa menerapkan pola hidup sehat. Saya percaya, kebiasaan hidup sehat yang dimulai dari keluarga dapat meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi risiko serangan jantung dan penyakit mematikan lainnya hingga 50 persen. Agar jantung selalu dalam kondisi prima, berikut ini adalah beberapa perilaku sehat yang saya terapkan dalam keluarga.

Buang kebiasaan mager

Mager alias malas gerak –meminjam istilah remaja jaman sekarang- adalah kebiasaan yang harus disingkirkan. Keutamaan aktivitas fisik dalam menurunkan risiko penyakit kardiovaskular adalah melalui pengaturan tekanan darah yang dapat menghambat perkembangan hipertensi dan mengatur kadar lemak dalam tubuh. Kecepatan metabolisme tubuh ternyata juga berbanding lurus dengan keaktifan badan kita. Semakin banyak kita melakukan gerakan, maka metabolisme juga akan semakin cepat. Bersepeda dan berenang adalah aktifitas rutin yang saya haruskan kepada anak-anak sesering mungkin.

rutin berolahraga sejak dini untuk jantung sehat  (dok.pri)

Yup, sudah menjadi komitmen saya dengan suami untuk tidak memberi anak-anak gadget. Menurut kami, gadget dan perangkat elektronik lainnya tidak bagus untuk kesehatan mental, karena mereka akan menjadi mager, anti sosial serta kehilangan masa-masa ceria bersama kawan sebayanya. Minimnya aktifitas anak juga dapat menyebabkan penyakit degeneratif datang lebih cepat, seperti kegemukan, diabetes mellitus, dan hipertensi. Sementara saya lebih suka nge-gym dirumah dengan koleksi senam pribadi. Murah dan nggak pakai ribet.

Berjalan kaki

Masih tentang mager nih. Para ahli mengatakan, kalau tingkat stres akan meningkat selama kita malas bergerak karena hormon endorfin, yaitu hormon yang membuat mood bahagia, akan terikat. Berjalan kaki adalah strategi aktivitas fisik yang baik untuk populasi dengan berat badan berlebih atau obesitas, maupun masyarakat dengan gaya hidup minim aktivitas secara umum. Sayapun terbiasa berjalan kaki dan mengajarkan anak-anak agar tidak terbiasa dengan fasilitas motor yang tersedia di rumah. Selain badan menjadi lebih bugar, daya imun anak-anak jadi semakin kuat sehingga anak-anak tidak gampang sakit.

Waspada Hipertensi

Cek tekanan darah dan berat badan menjadi aktifitas rutin yang saya lakukan minimal dua minggu sekali. Walaupun terlihat sepele tapi ini sangat penting bagi saya, mengingat saya pernah mengalami hipertensi. Tak perlu repot-repot ke rumah sakit atau puskesmas, karena hampir setiap apotik kini menyediakan tensi plus timbang gratis. Bahkan beberapa apotik juga melengkapi layanannya dengan cek gula darah, kadar kolesterol plus kadar lemak. Lengkap dan pasti murah. Untuk mengetahui apakah tekanan darah anda dalam batas normal, berikut saya cantumkan tabelnya.

tabel-tekanan-darah-normalgambar tabel:mediskus.com

untitled-design-2  rutin cek tekanan darah (dok.pri)

Pengaturan Pola Makan

Melalui pola makan yang tepat dan seimbang risiko penyakit kardiovaskular dan stroke akan menurun. Selain menyediakan makanan sehat, membatasi jumlah kalori dengan mengurangi jajanan luar adalah cara saya, agar berat badan anak-anak tetap terjaga.

2016-3

Sayangnya, Tidak mudah mengatur pola makan mereka. Ya seperti lazimnya anak-anak,  mereka sangat menggemari ayam restoran siap saji. Rasanya yang crispy gurih membuat siapapun ketagihan untuk terus makan dan makan. Padahal junk food apapun jenisnya tidak bagus bagi kesehatan.

junk-food                          

Berbagai penelitian menyatakan, Tingginya kalori garam, lemak dan bahan pengawet yang ada dalam junk food membuat jantung dan organ vital lainnya bekerja ekstra keras membuang lemak tak jenuh dan zat-zat tak berguna lainnya. Ditambah minuman bersoda sebagai kawan bersantap, semakin lengkaplah derita badan kita. Untuk mensiasati tentu lebih baik membuat sendiri dirumah. Mudah, murah, lebih sehat plus higienis tentunya.

Katakan Tidak Pada Rokok

rokok-jantung-219x300

Rokok menjadi musuh besar jantung, paru-paru dan sebagian besar organ vital penggunanya. Yang lebih menyakitkan, faktanya justeru perokok pasiflah yang berisiko lebih besar terkena penyakit kardiovaskular akibat paparan asap rokok. Sejujurnya suami saya adalah perokok walaupun tidak aktif alias hanya sesekali jika ada kawan datang kerumah. Tapi saya terus berusaha mengingatkan agar suami belajar untuk menghentikan kebiasaan buruknya. Dan saya tidak segan-segan menegur suami atau siapapun yang merokok di fasilitas umum apalagi didepan anak-anak.

Beberapa tips diatas yang saya terapkan nyatanya berhasil dan Alhamdulillah keluarga saya khususnya anak-anak selalu dalam kondisi sehat. Semoga artikel saya bermanfaat untuk anda semua. Yuk, mulai sekarang sayangi jantung sehat kita dimulai dari diri kita dan keluarga kita.

 

Salam Sehat

*Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Gaya Hidup Sehat untuk Jantung Sehat dan telah dimuat di link Pribadi https://tintanadaffa.wordpress.com/2016/09/26/jantung-sehat-berawal-dari-keluarga-sehat/

Ikuti tulisan menarik Era Sofiyah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler