x

Iklan

Pevi Revina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Kenapa Timbul Bintik Merah Pada Kulit Bayi ?

penyebab timbul bintik merah pada bayi serta cara penangannya

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kesehatan buah hati kita tentu harus dijaga ketika dia lahir. Hal tersebut merupakan kewajiban kedua orang tuanya. Apalagi ketika buah hati kita masih bayi, maka sangat rentan terhadap berbagai serangan penyakit. Kulit bayi bisa sangat sentisitif terhadap paparan benda asing yang menengenai bagian tubuhnya.

Itulah mengapa bayi yang baru lahir tidak diperkenankan untuk menggunakan produk kecantikan untuk digunakan pada kulitnya. Salah-salah, hal ini malah akan menginfeksi bagian kulitnya dan menimbulkan masalah yang akan membuat si kecil menjadi tidak nyaman.

Meski tak sedikit orangtua yang menginginkan bayi baru lahir mereka agar selalu wangi, segar dan tercium lezat. Akan tetapi, hal ini sebenarnya belumlah diperlukan pada bayi. Tidak seperti orang dewasa, bayi tidak akan melakukan gerakan yang terlalu berlebihan yang membuat tubuhnya dicucuri keringat. Selain itu, kulit bayi pun umumnya belum dapat memproduksi keringat sebanyak orang dewasa. Jadi demikian, sebenarnya anak bayi belum memerlukan segala perlengkapan

Semua masalah kesehatan yang menyerang si bayi akan tentu saja membuat setiap orangtua panik dengan kondisi ini. Belum lagi, si kecil yang masih bayi tergeletak di rumah tak berdaya akan mungkin mempengaruhi angka produktivitas ayah dan ibu.

Betapa tidak, rasanya tidak ada orangtua yang tega melihat buah hati mereka yang masih kecil kepayahan menahan dampak dari penyakit yang dialaminya. Hal ini tentu saja akan membuat ayah dan ibu siaga menjaga dan merawat mereka dirumah yang pada akhirnya membuat mereka harus terpaksa bolos bekerja.

Belum lagi, kondisi gangguan kesehatan kulit yang menyerang anak bayi akan mungkin menimbulkan rasa yang tidak nyaman yang mana umumnya bila hal ini terjadi si kecil malah akan berubah menjadi rewel dan sulit untuk dikendalikan. Jam tidurnya pun akan terganggu yang membuat hari-harinya menjadi lebih tidak nyaman dengan rengekan dan tangisan.

Salah satu gangguan kulit yang mungkin sering bunda jumpai pada anak-anak bayi adalah timbulnya bintik merah atau ruam pada kulit bayi yang bisa terjadi. Kondisi ini seringkali membuat ibu bertanya-tanya tentang apakah bintik merah tersebut.

Para ibu biasanya akan panik dan khawatir sewaktu mendapati bintik-bintik merah atau bintil-bintil yang timbul di tubuh atau wajah bayinya. Berbeda dengan kondisi kulit orang dewasa yang tebal, kulit bayi masih relatif tipis dan sensitive, lebih rentan terhadap alergi, iritasi dan timbulnya infeksi. Hal ini disebabkan struktur kelenjar minyak yang ada pada kulit bayi masih belum berkembang dengan baik.

Adapun penyebab timbulnya bintik-bintik merah pada tubuh atau wajah si bayi umumnya bisa sangat kompleks dan pengaruhnya pun bisa dipicu banyak hal. Faktor dari dalam tubuh, seperti faktor keturunan pun bisa mengambil alih sebagai pemicu dalam hal ini. Sementara faktor lainnya adalah cuaca panas, lingkungan yang lembab, debu beterbangan dan lain sebagainya.

1. Bakat Alergi (Faktor Keturunan)

Alergi merupakan salah satu penyebab paling umum yang dapat memicu kondisi seperti ini terjadi. Kasus alergi kulit cukup banyak terjadi pada bayi yang amat rentan terhadap reaksi alergi.

Apabila anda dan pasangan memiliki riwayat alergi, maka resiko yang sama akan pula dialami oleh si kecil. Bahkan sebuah studi menjelaskan, orangtua yang mengalami alergi kulit akan 40-60% mampu meningkatkan resiko alergi terhadap buah hatinya. Akan tetapi bila salah satu orangtua saja yang mengalami alergi, maka kemungkinan anak anda memiliki bakat atu resiko alergi lebih kecil yakni hanya sebesar 25-40% saja.

Penyakit alergi hanya mengenai anak yang memiliki bakat alergi atopik. Apabila tidak ada riwayat alergi pada keluarga si bayi, maka bayi anda tetap memiliki resiko terkena alergi sampai 5-15%.

Bayi yang mengidap alergi lebih rentan untuk terkena dengan masalah kulit, termasuk timbulnya bintik-bintik merah pada kulitnya. Pada reaksi alergi yang tergolong parah, biasanya yang muncul bukan hanya bintik-bintik merah akan tetapi juga dapat berupa bengkak yang timbul dibagian kulti si bayi.

Timbulnya bintik-bintik ini pada kulit si kecil bisa disebabkan akibat dari penggunaan berbagai jenis produk yang tidak cocok, adanya asupan makanan tertentu, alergi terhadap debu, tungau dan bahan lain yang merupakan alergen untuk si kecil.

Cara yang paling efektif dalam menangani alergi kulit pada si kecil adalah dengan menjauhkan bayi dari sumber pencetus alergi (alergen). Bila buah hati anda mengalami reaksi alergi setelah berdekatan dengan debu dan tungau maka sebaiknya hindarkan bayi anda agar tidak terpapar dengan alergen jenis ini. Selain itu, pastikan pula agar ibu selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar terutama ruangan yang ditempati oleh si buah hati.

Akan tetapi, bila bayi anda rupanya alergi terhadap beberapa bahan tertentu dalam perawatan bayi, maka sebaiknya segera hentikan penggunaan terhadap barang-barang tersebut dan ganti ke produk yang lebih aman untuk kulit si kecil. Untuk mengetahui apakah bayi mengalami reaksi alergi terhadap bahan-bahan tertentu, maka orangtua perlu memperhatikan reaksi yang muncul pada kulit bayi setelah penggunaan barang-barang tertentu.

Sementara itu, bila si kecil alergi terhadap makanan, maka orangtua perlu jeli dalam memilih dan mengetahui jenis makanan apa yang sebaiknya tidak diberikan pada si kecil untuk menghindari alergi yang akan dialaminya.

Selain itu, bila anda menggunakan jasa baby sitter maka beritahukan pula daftar makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan pada si bayi. Adapun cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah si kecil alergi terhadap makanan tertentu atau tidak bunda bisa memberikan satu jenis makanan yang sama dan menunggu beberapa saat guna mengetahui reaksi alergi yang ditimbulkan sebelum memberikan jenis makanan lainnya.

2. Biang Keringat

Bintik-bintik merah yang timbul pada tubuh bayi dan pada beberapa bagian tertentu seperti punggung, jidat, leher dan bagian lainnya biasanya dipicu sebab adanya biang keringat. Kondisi ini dapat terjadi karena adanya sumbatan pada bagian pori-pori kulit bayi yang disebabkan oleh sistem untuk megatur suhu tubuh bayi belum berkembang secara sempurna.

Hal inilah yang mengakibatkan produksi keringat pada bati belumlah berjalan dengan lancar, terlebih lagi tanah air kita ini dikenal dengan negara yang memiliki suhu tropis yang menyebabkan bayi cepat kegerahan.

Untuk mengatasi bayi yang mengalami biang keringat maka orangtua perlu jeli dalam memperhatikan pemakaian baju untuk si buah hati. Upayakan untuk tidak mengenakan baju yang berlapis-lapis dan sebaiknya lebih selektiflah dalam memilih bahan pakaian untuk buah hati anda. Hindari memilih jenis bahan pakaian yang tidak menyerap keringat, seerti nilon. Sebaliknya, pemilihan bahan pakaian yang baik adalah dari bahan katun.

Berikan si kecil pakaian yang nyaman dan tidak terlalu sempit sewaktu dikenakan guna mengurangi panas berlebihan terhadap tubuhnya.

Selain itu, bersihkan pula tubuh dan wajah bayi dari keringat yang menggenang dengan cara menyeka bagian tersebut dengan menggunakan lap basah atau dengan menggunakan tisu yang lembut dengan perlahan.

Pastikan pula bila kamar si buah hati memiliki sirkulasi udara yang baik. Agar ia tidak merasa kepanasan dengan suhu didalam ruangannya.

3. Eksim Bayi

Bukan hanya terjadi pada orang dewasa, kondisi gangguan kulit ini pun bisa dialami oleh si bayi. Pada bayi jenis eksim ini lebih dikenal dengan sebutan eksim susu. Akan tetapi, kondisi ini bukan berarti timbul sebab pemberian ASI lho!

Perlu diketahui bahwa apapun itu, sisa ASI, susu formula, makanan bayi yang dikonsumsi atau air liur yang dibiarkan menempel pada tubuh bayi yang tidak segera dibersihkan akan dapat berpotensi menghasilkan reaksi timbulnya iritasi terhadap kulit bayi. Penyebab iritasi ini akan bereaksi terutama untuk mereka para bayi yang memang sudah memilik bakat alergi.

Bila anda mengetahui persis bahwa bayi anda memiliki riwayat alergi. Sebaiknya segera jauhnya dirinya dari bahan alergen yang akan mengiritasi bagian kulitnya. Misalkan, segera bersihkan wajah si kecil pada saat setelah diberikan ASI. Atau segera lap bagian mulutnya dan lehernya setelah ia diberikan makanan.

Bukan hanya itu, rajin mengganti pakaian ketika bayi sering mengeluarkan liur dari mulutnya pun akan dapat dijadikan langkah pencegahan dari alergi yang akan dialaminya.

4. Jerawat Bayi

Kondisi ini biasanya merupakan bagian dari sisa hormon yang masih terbawa sejak masih berada dalam kandungan ibunya. Timbulnya bintik-bintik merah ini akan disertai dengan benjolan tengah yang runcing seperti pada jerawat orang dewasa.

Untuk mengatasi kondisi ini, maka orangtua perlu rajin membersihkan wajan di kecil dan mengeringkannya dengan baik. Selain itu, upayakan untuk menggunakan handuk bayi yang berbahan lembut serta jangan biasakan memencet jerawat si kecil. Selain dapat menimbulkan rasa sakit pada si kecil, hal ini pun akan dapat menimbulkan iritasi serta infeksi yang cukup parah.

Kondisi timbulnya jerawat ini umumnya bisa muncul pada bagian pipi, dagu dan juga pada bagian dahi. Sebenarnya, kondisi ini tidak memerlukan penanganan yang berarti sebab dapat menghilang dengan sendirinya saat si bayi berusia 3 bulan. Untuk itu, tetaplah merawat kondisi ini dengan perlahan.

5. Ruam Popok

Kondisi lain yang juga memungkinkan timbulnya bintik-bintik merah pada kulit bayi adalah ruam popok akibat kualitas popok yang tidak baik atau penggunaan popok yang terlalu sempit untuk bayi anda. Ruam popok yang dibiarkan begitu saja tanpa segera diatasi akan dapat menyebabkan kondisi ini semakin parah seperti bintil-bintil kecil yang melepuh dan akan pecah. Bila bintil tersebut sudah pecah maka bati akan semakin rentan meningkatkan resiko terhadap infeksi.

Untuk itu, maka segeralah mengganti popok anda dengan merk lain yang lebih baik. Perhatikan pula ukuran pas untuk bayi anda. Meskipun pada kemasan tertera ukuran yang diatur berdasarkan berat si bayi, terkadang ukuran tersebut tidaklah menjamin muat dengan ukuran bayi anda. Untuk itu, maka sesuaikan ukuran yang pas agar si kecil merasa nyaman.

Cara pemakaian pun perlu diperhatikan, upayakan agar anda tidak merekatkannya terlalu kuat yang akan membuat kulit si bayi bergesek dan meninggalkan ruam.

6. Akibat Virus

Kondisi penyakit ini mungkin terdengar jarang, padahal Roseola infantum merupakan sebuah penyakit menular yang seringkali menyerang bayi dan anak-anak yang masih begitu kecil.

Penyebab dari kondisi penyakit ini bisa muncul adalah virus jinak yang umumnya mudah menyebar mealui percikan ludah si penderita, misalnya saat pemeriksaan kesehatan atau imunisasi yang dilakukan dirumah sakit.

Adapun gejala yang akan dapat ditimbulkan dari kondisi ini adalah deman hingga mencapai 39,5 derajat Celicus yang dialami selama beberapa hari. Setelah demam hilang, penyakit ini akan mulai menimbulkan bintik-bintik merah pada permukaan tubuh bayi yang tidak berubah menjadi bernanah dan tidak pula meninggalkan gatal. Bayi yang mengalami kondisi ini akan mungkin rewel, cepat mengantuk dan kehilanga selera makan.

Pada saat dilakukan diagnosis, terkadang terjadi kesalahan dengan mengatakan ini adalah penyakit campak. Yang perlu diketahui bedanya dengan campak adalah bintik-bintik merah yang timbul pada kulit bayi sebab akibat virus roseola timbul yang mana kondisi ini timbul setelah demamnya turun, sementara pada campak, bintik-bintik ini timbul pada saat demam sedang tinggi-tingginya dan kondisi ini hanya terjadi 1 kali dalam seumur hidup.

Tak pelu merasa khawatir sebab penyakit ini diakibatkan oleh herpes virus tipe 6 dan tipe 7 ini tidaklah berbahaya. Mekispun virus ini berasal dari keluarga yang sama yakni herpes simplex viruses, akan tetapi virus ini tidak menyebabkan herpes dibagian mulut atau pada bagian kelamin.

Untuk mengatasi kondisi panas pada bayi, maka turunkan demam pada bayi dengan memberikan obat yang aman. Bila perlu kompres si buah hati dengan lap bersih yang dibasahi dengan air hangat.

Ikuti tulisan menarik Pevi Revina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler