x

Iklan

Kang Nasir Rosyid

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Ratiah, Medali Emas PON dan Motor Boat yang Tenggelam [2]

Sambungan tulisan lalu tentang Perjuangan Ratiah merebut Medali Emas Cabor Layar PON XIX Jabar 2016

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tulisan Pertama lihat disini ; http://indonesiana.tempo.co/read/92022/2016/10/01/nasir.kang/ratiah-atelit-layar-banten-peraih-medali-emas-pon-1

 

Perjuangan Ratiah menyelesaikan 8 race dari 12 race yang dipertandingkan pada hari pertama dan kedua, cukup menggembirakan, setidaknya Ratiah masih memimpin di peringkat pertama  menggeser atelit DKI yang pada hari pertama bertengger di urutan pertama, sementara ratiah berada pada posisi ketiga.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di hari ketiga, Ratiah terus  berjuang untuk mengamankan posisi, namun pihak lawanpun berjibaku untuk menyaingi Ratiah, kali ini nasib baik jatuh ke DKI, Ratiah tergeser lagi keposisi kedua.

Hari keempat, atau babak ahir yang merupakan babak penentuan untuk menentukan siapa yang akan muncul sebagai juara, Ketua Koni Banten, Hj. Rumiah Kartorejo langsung menyaksikan perjuangan Ratiah dan atelit Banten lainnya berjibaku di tengah debur ombak pantai Balongan Indramayu. Bahkan  untuk memberikan semangat, Hj.Rumiah lkut memonitor langsung di laut dengan menaiki motor boat yang disediakan panitia husus untuk tamu VIP. Selain rombongan dari KONI Banten yang terdiri dari Ibu Ketua Hj, Rumiah, saya dan Pak Yanto, ada juga rombongan dari KONI Provinsi KEPRI yang ikut memantau, termasuk Pengurus Pusat Porlasi yakni Pak Asep yang kebetulan sebagai Ketua Porlasi Banten.

‘’Hanya tamu VIP yang bisa mendekat area pertadingan’’, kata Pak Asep menjelaskan kepada rombongan.

Dari atas motor boat, Ketua KONI Banten H, Rumiah, saya dan Pak Yanto terus memberikan dorongan dengan melambai-lambaikan tangan kearah atelit Banten sebelum pertandingan dimulai.  .

‘’Ya Allah, kabulkanlah permintaan kami, agar anak anak mendapat medali’’,  itulah do’a yang sempat saya dengar dari Ibu Hj.Rumiah.

Saya melihat langsung bagaimana  Mantan Kapolda Banten ini, tak henti hentinya berdo’a   saat semua atelit  layar bertanding. Sementara di arena pertandingan terlihat dengan jelas, bagaimana Ratiah berjuang mengendalikan layar, melesat kedepan ditempel oleh atelit DKI dan lainnya, namun nampaknya Ratiah, untuk race yang terahir ini sepertinya bisa mengungguli atelit lainnya, kamipun berdo’a semoga Ratiah bisa menambah pundi emas bagi kontinen Banten.

‘’Sepertinya Ratiah bisa menang bu, kita lihat nanti hasilnya di darat’’, kata pak Asep, Ketua Porlasi Banten memberikan keterangan setelah menyelesaikan semua race pertandingan.

Kira kira pukul 14.00 siang, seluruh pertandingan usai.  Motor boat yang kami tumpangi perlahan bergerak menuju pantai, namun masih ditengah laut, tiba tiba air memasuki gladak, Nakhoda seketika memerintahkan agar yang duduk diburitan pindah kedepan.  Para penumpang sedikit panik, apalagi setelah satu mesin motor dari dua mesin  yang ada kemudian mati. Nakhoda dengan cepat mengambil langkah untuk memangil Tim Rescue melalui pesawat yang tersedia dan memberitahukan bahwa motor boat rombongan tamu VIP perlu pertolongan.

Belum lagi tim pertolongan tiba, mendadak mesin yang  satunya mati pula karena air sudah mulai menggenani geladak. Jadilah motor boat terombang ambing tanpa mesin, sementara air sudah mulai naik dan crew sibuk mengurasnya dengan ember.  Beberapa menit kemudian, datang panitia  menggunakan perahu karet menolong kami, sebetulnya perahu ini bukan dari tim rescue, tapi petugas pertandingan yang telah selesai melaksanakan tugasnya. Meski over kapasitas, perahu karet ini ahirnya bisa mengevakuasi  kami hingga ke dermaga, selamatlah kami dari hal hal yan tidak diinginkan walaupun setelah kami sampai di dermaga, motor boat yang kami tumpangi itu  ahirnya tenggelam.

Tidak jauh dari tempat kami mendarat, kami melihat  di bibir pantai, Ratiah sedang digotong ramai ramai oleh teman temannya diatas selancar layar sebagai ungkapan kegembiraan sekaligus meyakinkan bahwa Ratiah berhasil menggondol emas. Kamipun bergegas menghampiri dan mengucapkan selamat kepada Ratiah yang berhasil menambah emas dan juga kepada atelit lainnya  karena ternyata dari Cabor layar ini berhasil menyumbangkan 1 medali  emas, 2 perak dan dua perunggu.

Seketika derai air mata Ratiah bercucuran saat diberikan ucapan selamat dan dipeluk oleh Ketua KONI Banten Hj, Rumiah. Dihadapan semua atelit dan official yang sedan larut dalam kegembiraan, tiba tiba Hj, Rumiah  merogoh tasnya, mengeluarkan sebuah amplop coklat berlogo KONI Banten.

‘’Ini ibu kasih kejutan, sebagai tanda termakasih dan ucapan selamat, kalau bonus nanti diberikan setelah kita sudah pulang ‘’, katanya.

Air mata Ratiah tak terbendung, semua perasaan bercampur aduk, gembira, bangga, puas dan bersyukur atas semua yan dicapai, Ratiah menerima amplop yang isinya uang tunai sebesar Rp.10.000.000,-   dengan terisak isak sambil merangkul Hj.Rumiah dan kemudian dikerubuti oleh semua atelit layar Banten, Selamat untuk Ratiah dan atelit layar lainnya, kalian is the best for Banten Cemerlang.

 

Ikuti tulisan menarik Kang Nasir Rosyid lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Sengketa?

Oleh: sucahyo adi swasono

2 jam lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB