Ayo Rek, Sinau nang Sekolah PRT
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBSekolah PRT memulai babak baru untuk Peningkatan Keterampilan Pekerja Rumah Tangga
Paska pembukaan Sekolah PRT yang dilaksanakan pada 3 Oktober 2016 di SKB Kota Malang, sebuah gagasan yang diinisiasi LPKP Malang dan JARAK dengan dukungan ILO-PROMOTE mendapat respon positif dari berbagai pihak, kini saatnya kita melihat dinamika pelaksanaannya.
Menemani sesi demi sesi di Sekolah PRT ini, saya menikmati angin yang lumayan kencang, sehingga sesekali terbatuk-batuk karena dinginnya. Peserta dibagi dalam dua kelas, A dan B dengan materi ajar yang dikombinasikan antara memasak (family cooking) dan penatalaksanaan rumah tangga (housekeeping). Seperti pada sekolah pada umumnya, para instruktur memberikan materi berupa teori dan praktek. 30% dialokasikan untuk penyampaian teori dan 70% untuk mempraktekkan materi yang disampaikan instruktur.
Boiling, simmering…….
Memasak itu mudah, terlebih karena sudah menjadi kebiasaan. Tetapi dengan tambahan materi, para PRT menjadi lebih mengenali teknik, tips serta istilah yang pas untuk menambah keterampilannya memasak. Tahukah cara membuat kaldu yang uennnnak? Nah, instrukturpun memberi masukan cara membuat kaldu yang lebih enak karena mengikuti cara yang tepat.
Istilah yang diajarkan terasa asing, maklumlah menggunakan bahasa Inggris. Tetapi rupanya, bahasa Jawa itu juga tidak kalah kayanya dalam hal menggambarkan cara-cara memasak yang diajarkan. Contoh blanching, cara merebus bahan makanan yang tidak sampai masak, istilah Jawanya juga ada dan dikenal secara luas yaitu “ngarupi”. Istilah menggoreng juga ada beberapa lho, ada teknik menggoreng dengan minyak banyak atau menggoreng dengan minyak sedikit, kami biasa menggunakan istilah “ngongso”. Ahh, rupanya teori ini perlu juga dikenalkan untuk mereka supaya makin pede (percaya diri) dalam mempersiapkan makanan.
Burger dan Fried Chicken
Dua makanan ini merupakan makanan yang digemari anak-anak. Makanan yang kemungkinan besar diminta untuk dibuat bagi anak-anak di rumah tempat PRT bekerja. Para instrukturpun memberikan teknik mulai dasar, tidak sekedar memperkenalkan bahan instan yang sudah ada di supermarket atau toko swalayan. Para PRT pun belajar menguleni, membuat adonan roti burger sehingga mereka tahu caranya secara utuh. Wah….tunggu ya…kita lihat adonan-adonan itu mengembang dan siap diisi dengan aneka bahan lainnya.
Bumbu-bumbu disiapkan, ayam dipotong-potong, instruktur memberikan resep untuk tepung yang akan melumuri ayam-ayam tersebut. Benar-benar memasak dari awal, tidak hanya mencampurkan tepung siap saji. Sambil menunggu ayam siap, instruktur mengajarkan membuat garnis. Apa itu garnis? Masih ada lho yang belum mengenali isitilah garnis itu. Tomat diukir dengan pisau tajam, menjadikan tomat yang berhias, cantik.
Hari ini, peserta belajar resep-resep ini. Semua bersemangat mengaduk, memotong, menumis, menggoreng dan bersiap-siap untuk menyajikan. Semua terlibat, bukan sekedar melihat instruktur mendemokan cara pengolahan. Inilah konsep Sekolah PRT yang mengajarkan ilmu praktis, ilmu yang akan mereka gunakan di rumah tangga tempat mereka bekerja. Jadi, belajar ini memberikan kesempatan para PRT mengetahui ilmu yang selama ini hanya di buku. Sekaranglah saatnya para PRT memulai babak baru untuk belajar, menggali banyak pengetahuan, mempersiapkan diri agar mereka mampu menunjukkan keterampilan dan kemampuan mereka bukan hanya “membantu” tetapi memberikan tenaga dan usahanya menjadi karya yang berharga. Itulah Bekerja.
Aroma kelas menjadi wangi karena bahan-bahan mulai digoreng dan persiapan untuk penyajian. Kami senang dengan antuasiasme peserta. Selamat menempuh pendidikan di Sekolah PRT, kami mendukungmu untuk kehidupan yang lebih layak. Mari dukung upaya ini bersama-sama, mulai dari diri Pekerja Rumah Tangga dan masyarakat. Semoga seluruh pemikiran ini menjadikan perjuangan PRT adalah Pekerja, menjadi berbuah dan menghasilkan.
Dukung kami untuk Kerja Layak PRT!
Beti.MC, koordinator program di Jaringan LSM untuk Penghapusan Pekerja Anak (JARAK)
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Hari Anak Nasional; Mencegah Anak Masuk Dunia Kerja akibat Dampak Pandemi
Kamis, 23 Juli 2020 19:58 WIBPekerja Rumah Tangga Belajar Pengelolaan Keuangan
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler