x

Ilustrasi wanita hamil berolah raga. baby-live.ru

Iklan

Pevi Revina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Menghitung Usia Kandungan

pentingnya mengetahui usia kandungan, cara menghitung usia kandungan

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kehamilan merupakan sesuatu yang ditunggu oleh pasangan suami istri. Ketika proses kehamilan terjadi, maka perubahan-perubahan pada tubuh akan terjadi. Bagi seorang ibu yang pertama kali hamil tentu memerlukan waktu untuk beradaptasi. Semakin lama usia kandungan, maka akan semakin besar pula perubahan fisik yang terjadi. Akan tetapi, meskipun perubahan fisik terlihat jelas tak jarang ibu hamil tidak mengetahui dengan pasti berapa usia kandungannya.

Perlu diketahui bahwa perubahan yang terjadi pada ibu hamil baik secara fisik maupun psikis akan berbeda-beda sesuai dengan usia kehamilan. Untuk itu, sangatlah penting bagi ibu hamil untuk mengetahui usia kandungan untuk menyikapi perubahan yang dialami oleh tubuh selama hamil.

Usia kehamilan adalah rentan waktu kehamilan yang dihitung dari hari pertama periode haid terakhir dan umum dinyatakan dalam minggu ataupun hari. Dengan mengetahui usia kehamilan maka ibu hamil dapat mempersiapkan diri menjelang persalinan.

Bagi dokter kandungan atau bidan usia kehamilan dapat membantu untuk melakukan test skrining dan juga pemeriksaan penting selama kehamilan bahkan dalam mengetahui dan penilaian kematangan janin dan induksi persalinan apabila mengalami lewat bulan lahir.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengetahui usia kehamilan yaitu dengan cara manual dan medis. Pada dasarnya usia kehamilan dapat dibedakan berdasarkan minggu, bulan atau trimester. Dokter kandungan atau bidan seringkali menggunakan satuan minggu untuk menentukan usia kehamilan. Hal ini dianggap lebih tepat dalam memprediksi perkiraan kelahiran.  Akan tetapi, dewasa sekarang ini usia kehamilan dapat diketahui dengan menggunakan kalkulator kehamilan.

Sedangkan dalam menentukan usia kehamilan dengan cara tradisional yaitu dengan menggunakan perkiraan hari pertama dan haid terakhir ketika wanita tersebut mengalami menstruasi. Metode menghitung ini mengasumsikan bahwa terjadinya konsepsi yaitu terhitung pada hari ke14 dari siklus haid.

Dalam penghitungan dengan menggunakan metode ini sangat mudah dilakukan sekalipun bagi para wanita di rumah. Akan tetapi, kekurangan metode ini bahwa ovulasi yang terjadi sagat bervariasi dimulai dari siklus ke siklus ataupun dari individu ke individu. Menghitung usia kehamilan dengan menggunakan metode ini cenderung menghasilkan usia gestasi yang lebih tua. Bahkan tak jarang bisa mengalami kesalahan plus minus selama 2 minggu.

Cara lainnya dalam menghitung usia kehamilan adalah dengan menggunakan HPHT. Apabila HPHT anda terhitung tanggal 10 Mei 2015 sedangkan hari ini adalah tanggal 10 Juni 2015, maka dengan kata lain usia kehamilan anda saat  ini adalah 4 minggu. Cara ini memang cukup mudah. Ibu hamil hanya perlu mengingat hari pertama haid dan hari terakhir haid.

Selanjutnya adalah perkiraan hari persalinan yang dikenal dengan rumus Naegele, yang terhitung dengan menggunakan siklus 28 hari. Sebelum melakukan rumus ini ketahui terlebih dahulu hari pertama haid terakhir.

Rumus Naegele untuk mengetahui hari persalinan adalah hari haid pertama +7, sedangkan untuk bulan -3 dan untuk tahun +1. Sedangkan untuk bulan yang tidak bisa dikurangi oleh 3 maka bulan akan ditambah 9 dan tidak dilakukan penambahan tahun. Sedangkan bagi wanita yang memiliki siklus menstruasi selain dari 28 haru maka rumusnya adalah hari pertama dan hari terakhir haid ditambah 9 bulan. Sedangkan untuk perkiraannya dilakuakan selisih waktu lama siklus haid dikurangi 21 hari. Contohnya seperti berikut ini : HPHT+9 bulan+ (lama siklus haid-21 hari).

Cara mengetahui tinggi rahim dapat juga dilakukan dengan menghitung tinggi rahim hanya saja harus menggunakan ahli medis, dokter kandungan atau bidan.Adapun cara menghitung fundus uteri dimana pemeriksaan dilakukan dengan meraba palpasi yang dicari adalah fundus uteri sedangkan untuk menghitung usia kehamilan yang tinggi dibandingkan dengan patokan standar.

Pada kehamilan 12 minggu, maka tinggi 1/3 di atas simpisis. Sedangkan pada usia kehamilan 16 minggu mengalami tinggi yang berada tepat dipusat simpisis. Menjelang usia kehamilan 20 minggu maka tinggi mengalami 2/3 diatas simpisis. Bahkan ketika kehamilan diprediksi sudah memasuki usia 24 minggu posisi setinggi pusat.

Selanjutnya pada usia kehamilan anda memasuki 28 minggu tinggi mengalami 1/3 di atas pusat. Sedangkan untuk usia kehamilan 34 minggu, maka berada dipusat prosesus xifoideus. Bahkan pada usia kehamilan mengalami 36 minggu kini tinggi mengalami prosessus xifoideus. Sedangkan menjelang persalinan yaitu usia kehamilan 40 minggu sudah dapat diukur dengan 2 jari di bawah prosessus xifoideus.

Umumnya dalam menggunakan metode ini dapat menggunakan pita ukur. Pita ukur yang digunakan menggunakan titik nol yang diletakan pada atas simfisis pubis kemudian ditarik dan melewati garis tengah perut hingga mencapai puncak.Hasilnya dapat dibaca menggunakan skala cm dan dibandingkan dengan menggunakan patokan standar yang digunakan.

Ultrasonografi diperkenalkan pada awal tahun 70an. Sekarang pemeriksaan menggunakan USG merupakan pemeriksaan untuk menentukan usia kehamilan yang akurat.Selain itu dengan menggunakan metode ini dapat mengetahui dan mendeteksi kehamilan kembar, perkembangan abnormal yang terjadi pada bayi dan juga identifikasi plasenta previa.

Adapun untuk mengetahui usia kehamilan dengan menggunakan USG dilakukan dengan 3 cara, yaitu mengukur diameter kantong kehamilan pada ibu hamil muda yang diperkiraakan pada usia kehamilan 6-12 minggu. Kemudian mengukur kepala dan bokong janin yang diperkiraan  pada usia 7-14 minggu dibandingakan denagn menggunakan standar acuan. Sedangkan yang terakhir adalah mengukur diameter kepala janin yang pada usia kehamilan 12 minggu.

Gerakan janin yang digunakan untuk menghitung usia kehamilan sangat mudah dilakukan yaitu ketika ibu hamil merasakan gerakan pertama. Umumnya gerakan pertama yang dirasakan oleh ibu hamil pada usia kehamilan 19-21 minggu pada wanita yang pertama hamil. Sedangkan pada wanita yang hamil kedua dan setrusnya dirasakan pada usia kehamilan 17-19 minggu.

Cara ini memang memiliki banyak kelemahan,terlebih bagi ibu hamil yang tidak menyadari gerakan janin. Gerakan janin pada ibu hamil dengan ibu hamil lainnya memiliki perbedaan sehingga tidak menjadi patokan yang memiliki nilai akurat besar dalam menentukan usia kehamilan.

Dengan demikian untuk menentukan hasil yang lebih akurat dan perbandingan dari hasil HPHT dan USG, maka anda dapat melakukan crocscheck. Apabila berdasarkan perhitungan HPHT mengalami persalinan pada tanggal 1 dan menurut USG pada tanggal 4 maka dapat dilakukan pembedanya lebih dari 10 hari, misalnya dengan 14 hari dari perkiraan bahkan dapat juga dengan menggunakan hasil USG yang menjadi patokan.

Untuk meminimalisasi resiko maka dilakukan adalah dengan menggunakan catatan harian untuk mengetahui perkembangan dan posisi janin sesuai usia kehamilan. Melakukan pemeriksaan ke dokter kandunga atau bidan dan juga memahami tanda-tanda persalinan yang diberikan dokter pada usia kehamilan 36 minggu.

Ikuti tulisan menarik Pevi Revina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler