x

Iklan

L Murbandono Hs

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Berpikir tentang Agama dan Semua Ikutannya (2)

Berpikir tentang Agama dan Semua Ikutannya adalah ucapan dan atau tulisan banyak pemikir besar dalam berbagai bidang keahlian.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Berpikir tentang Agama dan Semua Ikutannya (2)

 

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Graham Greene:

Bidaah adalah kata lain untuk  Kemerdekaan Berpikir.

 

Epicurus:

Apakah Tuhan ingin mencegah kejahatan, tetapi tidak mampu? Maka ia bukan mahakuasa. Dia mampu, tapi tidak mau, maka dia jahat. Dia mampu dan mau,  tetap ada kejahatan, darimana datangnya kejahatan itu? Dia tidak mampu dan tidak mau? Lalu mengapa menyebutnya Tuhan?

 

Robert Ingersoll:

Jika manusia menjadi lebih cerdas, mereka akan kurang peduli pengkotbah dan lebih memperhatikan guru.

 

 

Edward Abbey:

Apa saja yang sukar  kita mengerti kita sebut Tuhan. Dengan ini kecemasan dan air mata  tersimpan dalam jaringan otak.

 

Aristoteles:

Manusia menciptakan tuhan-tuhan dengan gambaran dirinya sendiri, bukan hanya sesuai bentuknya, tetapi juga sesuai hasrat dan khayal manusia itu sendiri.

 

Ralph Waldo Emerson:

Lalat yang jelas nyata jauh lebih penting katimbang malaikat yang masih mungkin.

 

Thomas Jefferson:

Saya tidak tersinggung  ketika tetangga mengatakan ada duapuluh tuhan, atau tidak ada tuhan.  Itu tidak membuat dompet saya hilang  atau kaki saya patah.

 

Samuel Clemens "Mark Twain":

Jika Kristus sekarang  di sini, ada satu hal yang Dia tidak mau: menjadi orang Kristen. Seseorang diterima dalam gereja karena apa yang ia percaya, lalu meninggalkan gereja karena apa yang ia ketahui.

 

Robert Heinlein:

Tak ada sejarah manapun dan kapanpun yang mencatat tentang agama yang mempunyai dasar rasional. Agama adalah penopang bagi manusia yang tidak sanggup berdiri tegak di hadapan hal yang tidak diketahui. Tetapi, ibarat nikmatnya menggaruk-garuk ketombe pada kepala, kebanyakan manusia harus mempunyai agama dan menyediakan waktu dan uang untuk itu, dan tampaknya memperoleh kenyamanan yang lumayan dengan itu.

 

Denis Diderot:

Manusia tak akan pernah merdeka sampai raja terakhir tercekik oleh isi perut imam terakhir.

Arthur Schonpenhauer:

Tak ada yang absolut, tak ada  Tuhan, dan tak ada Jiwa di dunia. Semua itu disebut ada karena hasrat hidup berdasar naluri kasar.

Blaise Pascal:

Manusia tidak pernah melakukan kejahatan begitu habis-habisan dan penuh semangat kecuali saat melakukannya demi keyakinan-keyakinan keagamaan.

 

Richard Jeni:

Pada dasarnya kita saling bunuh untuk menyaksikan siapa yang akan mendapatkan teman khayal yang lebih baik.

 

Vincent Van Gogh:

Tanpa Tuhan saya mampu bekerja dalam hidup saya dan dalam lukisan-lukisan saya, tetapi saya tidak mampu, menderita sebagaimana saya sekarang, tanpa sesuatu yang lebih besar daripada saya, yaitu hidup saya, daya untuk mencipta.

 

Thomas Edison:

Saya tidak bisa percaya kepada jiwa yang tak bisa mati. Semua omongan tentang eksistensi kita, sebagai individu-individu yang mengungguli liang kubur, adalah salah. Itulah asal usul kelekatan kita akan kehidupan, hasrat kita untuk hidup terus,  ketakutan kita akan datangnya kematian.

 

Jonathan Swift:

Kita sudah mempunyai banyak agama untuk membuat kita saling membenci tetapi masih amat kurang agama yang membuat kita saling mengasihi.

 

Sigmund Freud:

Agama itu setaraf dengan neurosis masa kanak-kanak.

 

Robert Frost:

Mohon maaf, o Tuhan, lelucon-lelucon kecil saya tentang Paduka dan saya akan memaafkan kemahabesaran Paduka yang esa terhadap saya.

 

Gunung Merbabu, Nopember 2016

 

 

 

OOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOO

Ikuti tulisan menarik L Murbandono Hs lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler