x

Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membuka sesi tanya jawab di Halaman RW 05, Kelurahan Petojo Utara, Jakarta Pusat, 8 November 2016. TEMPO/Larissa

Iklan

L Murbandono Hs

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Siapa Percaya Ahok Menista Islam?

Ahok tidak menista Islam. Kasus Ahok dengan buntut demo 411 intinya adalah demo politik agar Ahok gagal mencalonkan diri menjadi gubernur DKI. Hanya itu!

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ahok sengaja menista Islam? Mustahil. Semua orang Indonesia yang berakal budi mulia, bernalar tinggi, tidak gila, dewasa, tidak kekanak-kanakan, akan sangat berhati-hati berkorelasi dengan 5W-1H terkait Islam. Begitu pula Ahok. Banyak tokoh Islam terkemuka di Indonesia juga mengakui Ahok tidak menista Islam.  

“Pokoknya Ahok telah menista  Islam! Titik!  Bunuh Ahok!”

Tiga kalimat dengan tanda seru di atas adalah contoh provokasi absurd kawanan katak dalam tempurung bernalar rendah, fanatikus kekanak-kanakan, manja, gila hormat , perajuk suka amuk yang melulu bikin kacau-balau NKRI terus menerus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pasalnya, dalam adab demokrasi dunia luas pemikiran, ucapan spontan Ahok menyangkut Islam itu sejatinya soal sangat kecil jika dibandingkan dengan  seabrek-abrek ucapan dan aksi orang-orang lain di berbagai tempat di dunia yang dianggap  pembenci Islam atau anti Islam. Misalnya orang-orang berikut:

 

Terry Jones, seorang pendeta  di  AS. Dalam peringatan peristiwa 9/11 pada  2010  di Florida, ia mengumumkan  akan membakar sejumlah buku Alquran. Ia mengendarai truk berisi bertumpuk-tumpuk buku Alquran yang disiram minyak. Dia mengatakan berencana membakar 2998  buku Alquran itu di taman Tampa Bay. Aksi tersebut segera dihentikan polisi dan ia ditahan.

 

Geert Wilders, pendiri Partij voor de Vrijheid di Belanda, dan pembuat film Fitna. Ia pernah berkata:  "Saya tidak membenci orang-orang Islam. Yang saya tidak suka adalah ideologinya, Islamnya sebagai agama, syariahnya. Islam itu berbahaya untuk kebebasan, kemerdekaan. Secara ideologi, Islam itu berbahaya!"

 

Marine Le Pen, pemimpin Front Nasional Prancis. Pada 2010, ia berkata, Muslim yang shalat di jalan-jalan di  luar masjid sama dengan pendudukan Nazi.

 

Salman Rushdie. Novelnya, The Satanic Verses, membuat marah umat Muslim di banyak tempat dunia.  Novel yang ditulis pada 1998 itu diduga menghujat Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW dan  dilarang di beberapa negara, termasuk Iran. Pemimpin Iran, Ayatollah Khomeini, pada 1989 meluncurkan fatwa yang memerintahkan kaum Muslim untuk membunuh Rushdie. Fatwa itu membuat Rushdie hidup dalam persembunyian sekitar  sembilan tahun.

 

Ben Carson,  calon presiden AS dari Partai Republik. Dia tidak percaya seorang Muslim bisa terpilih sebagai presiden di AS.  Ia tidak setuju AS dipimpin  Muslim. “Aku benar-benar tidak setuju menempatkan seorang Muslim untuk bertanggung jawab terhadap bangsa ini," ujar Carson dalam acara Meet the Press, dilansir Fox News  21/9/2015.

 

Donald Trump, presiden AS dari Partai Republik yang baru saja terpilih. Pada 7 Desember 2015 ia mengusulkan untuk menutup total semua akses masuk ke AS terhadap kaum Muslim.  Saat itu Trump berkata: "Larangan ini sampai kita dapat memahami masalah dan ancaman bahaya yang ada. Negara kita tidak bisa menjadi korban serangan mengerikan oleh orang-orang yang hanya percaya jihad tapi tidak menghormati kehidupan manusia." Sekitar  dua minggu sebelumnya, dalam kampanye di Sarasota, Florida, Trump mengatakan Muslim menjadi lebih liar setelah tragedi penyerangan gedung WTC pada 11 September 2001 di NY.

 

Pamella Geller. Wanita 56 tahun ini bersama Robert Spencer  mendirikan American Freedom Defense Initiative (AFDI) untuk menghentikan Islamisasi di Amerika. Pernah bekerja sebagai jurnalis pada 1980-an, ia banting setir menjadi kritikus ajaran Islam sejak 2009. Blog pribadinya banyak memuat tulisan yang menuding Islam sebagai biang keonaran dunia. Ia pernah membuat tulisan yang menyebut Presiden Obama adalah pemeluk rahasia Islam. Di Texas, Geller aktif memimpin ribuan orang mendemo konferensi umat muslim AS. Tak terhitung lagi petisi maupun unjuk rasa yang dia galang demi menggagalkan pembangunan masjid di banyak kota di AS. Media-media Negeri Paman Sam menyebut Geller sebagai ratu anti Islam masa kini.

 

Sam Bacile. Sineas AS. Dengan nama asli Nakoula Basseley, berdarah campur Mesir-AS,  menetap di  Los Angeles, ia adalah produser dan  sutradara film Innocence of Muslims. Dalam film berdurasi 14 menit dan disebar di situs video Youtube ini, Nabi Muhammad  digambarkan sebagai penipu dan tukang merayu. "Ini film politik. Amerika telah kehilangan banyak uang dalam perang Irak dan Afghanistan. Saya memerangi pemikiran. Buat saya, Islam itu kanker, titik!" ujar Bacile tentang filmnya. Film itu membuat umat Islam dunia marah. Unjuk rasa diadakan di banyak negara, antara lain menewaskan dubes AS untuk Libya, John Christopher Stevens. Bacile diuber pihak berwajib dan akhirnya menyerahkan diri ke kantor polisi di LA. Dia dihukum penjara dan denda Rp 74,6 miliar.

 

J.K Sheindlin, penulis bukuThe People vs Muhammad - Psychological Analysis.

Dalam buku ini Islam sebagai agama damai ditanyakan kedamaiannya, Nabi Muhammad dipersoalkan kesejatian kenabiannya, didakwa sebagai pelanggar perikemanusiaan dan digugat legitimasi otoritas yang didakunya. Ideologi Islam diinvestigasi berdasar ratio dan logika. Quran dan teks-teks keislaman dianalisis dalam konteks hukum dan terkuak banyak hal seram menyangkut Sang Nabi terkait pedophilia, pembunuhan terhormat, perbudakan seks, pelacuran, rasisme, pemerasan, penjarahan, kegaduhan, teror atas intelektualitas, sensor, KDRT, ketidaksetaraan gender, dan banyak lagi. Banyak sumber keislaman sebagai obyek studi dianalisis berdasar banyak  literatur  medis psikiatri, sang penulis menemukan penyakit mental dan kelainan psikopatologis berbagai bidang kejiwaaan menyangkut Sang Nabi, misalnya  Psychopathy, Gynophobia, Napoleon Complex, Schizophrenia, Narcissistic Personality Disorder, Messiah-God Complex, Obsessive Compulsive Disorder, Athazagorophobia, Oedipus Complex, Sexaddiction, Pedophilia, and Necrophilia. Lebih jauh, JK Sheindlin mengajukan hipotesis dengan argumen ilmu medis yang menolak kepalsuan perwahyuan awal Sang Nabi. Argumen-argumen material semisal adalah menghirup gas volkanik, kehilangan kesadaran, kelaparan, dehidrasi tubuh, kerusakan otak, dan sipilis.

 

Buku JK Sheindlin tersebut menggemparkan media khususnya sibernetika. Banyak tayangan video yang  heboh hiruk pikuk sebagai dampak ikutan buku tersebut. Nyaris di semua Negara Islam buku tersebut dilarang.

 

OOOOO

 

Beberapa  nama  di atas hanya tetes kecil dalam lautan nama, wacana, diskusi, debat, dan apa saja terkait islamisme sebagai ideologi. Jika ingin tahu lebih luas tentangnya, silakan ketik pada mesin pencari di internet sejumlah nama untuk mengetahui 5W-1H mereka berkorelasi dengan islamisme. Misalnya saja:  Nonie Darwish (putri seorang Syuhada), Walid Shoebat (mantan teoris PLO), Dr Ahmad Dwidar (ulama), Nikodimus Daoud (Uskup Agung Mosul, Irak), Ibn Warraq, Parvin Darabi, Taslima Nasrin, Ali Sina, Ayaan Hirsi Ali, Irshad Manji, Anwar Sheikh, Mosab Hassan Yousef (putra Sheik H Yousef, pemimpin Hamas), Dr Ahmad Dwidar, Shri Anwar Sheikh alm, Lawrence Krauss, Dr Mustafa (mantan imam muslim, Profesor di Universitas Al Azhar Kairo),  Dr Muhammad Rahoumy (mantan dekan Universitas Islam Al Azhar  Kairo), Muhammad Amin (mantan ulama Islam Ethiopia), Ak-Beket (mantan ulama Islam, Kazakhstan), M Assad Ullah (mantan mullah, Afganistan), Saleh Hussaini  (mantan ulama muslim Nigeria), Raymond Ibrahim (penulis buku Crucified Again), Sam Harris, Richard Dawkins, Stephen Hawking, Christopher Hitchens, Bill Maher, Brigitte Gabriel,  Robert Spencer (Direktur Jihad Watch), Steve Camarota (pengamat keimigrasian), Dr Walid Phares (analis new terrorism Fox), Neil deGrasse Tyson (astronom pengamat alam raya), Stepen Hawking, Carl Sagan alm, dll, masih banyak lagi nama lain yang deretnya panjang sekali.

 

Apabila sejumlah nama di atas telah kita ketahui 5W-1H mereka terkait korelasinya dengan islamisme dan atau masalah agama-agama, barangkali kita lalu faham,  kasus Ahok terkait Quran itu hanya soal kecil mungil tiada tara. Maka kasus Ahok “menista” agama itu menjadi lelucon tiada taranya pula. Tidak mungkin Ahok menista Quran dan Islam. Kasus Ahok dengan buntut demo 411 pada intinya adalah demo politik agar Ahok gagal mencalonkan diri menjadi gubernur DKI. Hanya itu! Soal nista-menista agama hanya embel-embel yang dipaksakan tampil oleh para provokator politik demi kekuasaan dan uang. Soal MBELGEDHES!

 

Gunung Merbabu, Nopember 2016

Ikuti tulisan menarik L Murbandono Hs lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler