Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Jejak Tetes Gerimis menembus pori-pori Bumi hingga ke dasar raganya. Tak akan ada yang mampu menghapusnya. Sebagai risalah, ia dicatat sejarah. Sebagai kisah, ia milik imajinasi yang mereka-reka semesta dalam kesunyian.
Tak ada niatan cuma bermain dengan rima, apalagi kata. Penyair bukan politisi,walau ia tak rabun politik. Untungnya “aku” bukan penyair juga bukan politisi.
Puisi gerimis di Januari yang masih duduk di taman harapan