x
Hobi
Oleh: Jerpis M.

Kamis, 26 Januari 2023 17:19 WIB

Tak Pernah Selesai

Oleh: Abdul Mukhid

Rabu, 9 November 2022 18:26 WIB

Saat Senja Bertamu

Oleh: Merta Merdeka

Jumat, 30 September 2022 09:03 WIB

Pamit!

Oleh: Merta Merdeka

Senin, 26 September 2022 08:16 WIB

Pukul Satu

Oleh: Merta Merdeka

Jumat, 16 September 2022 07:22 WIB

Sepasang yang Sunyi

Oleh: Merta Merdeka

Selasa, 6 September 2022 05:48 WIB

~Api

Oleh: Merta Merdeka

Selasa, 23 Agustus 2022 16:19 WIB

Akhir Dari Kembali

Oleh: Merta Merdeka

Selasa, 23 Agustus 2022 16:19 WIB

Merapal Derai

Oleh: Merta Merdeka

Kamis, 18 Agustus 2022 11:17 WIB

Haha huhu~

Oleh: wawan kurniawan

Rabu, 24 November 2021 12:34 WIB

Skor Imbang 3-3 Antara Sinkron Vs Asinkron

Pandemi Covid-19 menstimulus guru matematika untuk beradaptasi secara ekstra. Penjelasan tertulis di papan tulis kelas tentunya tidak dapat dipraktekkan. Penjelasan hanya secara lisan tentunya tidak tepat untuk diterapkan. Berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) menjelaskan bahwa belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. Ketika guru diharapkan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik maka beragam terapan strategi pembelajaran saat tatap muka, perlahan untuk diadaptasikan ke dalam pembelajaran tatap maya. Sebuah proses akselerasi pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kegiatan pembelajaran menjadi tantangan bagi guru matematika. Ketepatan memilih pemanfaatan TIK yang sesuai menjadi salah satu kunci suksesnya pembelajaran tatap maya. Beragam respon peserta didik bermunculan ketika pembelajaran matematika dilaksanakan selama Belajar Dari Rumah (BDR). Penjelasan materi yang belum sepenuhnya secara utuh dipaparkan, keterbatasan daya faham peserta didik ketika belajar mandiri, singkatnya durasi yang dijadwalkan saat belajar, serta minimnya interaksi antara guru dan peserta didik ketika BDR. Berangkat dari pola matematika yang selalu ada solusi dalam setiap persoalan. Kolaborasi strategi pembelajaran dengan pemanfaatan TIK merupakan solusi mewujudkan pembelajaran matematika menjadi lebih bermakna bagi peserta didik. Penerapan metode pembelajaran Sinkron dan Asinkron dengan komposisi yang berimbang serta penerapan TIK yang memadai mampu menjadi solusi mengatasi masalah yang terjadi saat pembelajaran matematika. Metode pembelajaran Sinkron merupakan pembelajaran yang dilaksanakan dengan komunikasi dalam waktu yang bersamaan antara guru dengan peserta didik. Pelaksanaannya dapat berupa daring maupun luring. Ketika dilaksanakan secara daring, maka pemanfaatan aplikasi komunikasi jarak jauh dapat mengunakan aplikasi Zoom Meeting, Google Meet, Microsoft Teams atau aplikasi lainnya. Metode pembelajaran Asinkron merupakan pembelajaran yang dilaksanakan dengan komunikasi dengan waktu yang berbeda antara guru dengan peserta didik. Pelaksanaannya dapat berupa daring maupun luring. Ketika dilaksanakan secara daring, maka pemanfaatan Learning Management System (LMS) misal berupa Google Classroom, Microsoft Teams atau LMS lainnya. Terkait pembelajaran matematika, penerapan keseimbangan antara metode Sinkron dan Asinkron menjadi salah satu solusi tepat. Berikut beberapa strategi penerapannya: 1. Penjelasan Materi Untuk metode Sinkron penjelasan dilakukan secara langsung dengan menggunakan aplikasi komunikasi virtual misal Google Meet dan untuk mendukung kualitas penjelasan secara audio visual gunakan papan tulis virtual misal Jamboard dan gunakan Pen Tablet agar tulisan penjelasan materi dapat difahami peserta didik secara tahapan langkah seperti penjelasan di papan tulis. Untuk metode Asinkron pastikan penjelasan yang dilakukan secara langsung direkam dengan menggunakan Screen Recorder yang terafiliasi dengan Google Meet misalnya Scre.io. Kemudian sematkan link rekaman dan link Jamboard penjelasan materi di dalam Google Classroom, sehingga peserta didik dapat kembali belajar secara mandiri dengan mempelajari ulang video penjelasan materi sesuai dengan waktu belajar dan kecepatan pemahaman peserta didik. Kemudian pastikan peserta didik mampu mengakses link yang digunakan saat pembelajaran Sinkron. 2. Latihan Soal Untuk metode Sinkron, latihan soal dapat langsung terdeteksi respon pemahaman peserta didik, maka gunakan aplikasi kuis interaktif misal aplikasi Quizizz dengan menggunakan Create Lesson, sehingga latihan soal dapat dikendalikan oleh guru dengan mendapatkan umpan balik secara langsung. Peserta didik akan mencoba mengerjakan dan langsung mendapat penjelasan tahapan yang sesuai. Untuk metode Asinkron, latihan soal dapat dikerjakan sesuai dengan kemampuan pemahaman peserta didik serta kesesuaian waktu belajar peserta didik. Penggunaan aplikasi kuis interaktif misal aplikasi Quizizz berupa Create Quiz dengan pengaturan Asinkron atau berupa pekerjaan rumah. Namun tetap diberikan batasan akhir penyelesaian sebagai wujud penerapan kemandirian, kedisiplinan dan tanggung jawab peserta didik. 3. Evaluasi belajar Untuk metode Sinkron agar evaluasi kemampuan pengetahuan peserta didik dapat terukur secara tepat, pengkondisian yang seragam serta waktu yang bersamaan maka tes evaluasi pengetahuan sebaiknya dilakukan secara Sinkron. Soal evaluasi pengetahuan dapat menggunakan aplikasi Google Form atau dengan Quizizz berupa Create Quiz dengan pengaturan Live Quiz. Untuk metode Asinkron agar evaluasi kemampuan keterampilan peserta didik dapat tereksplorasi dengan maksimal, maka berikan kebebasan waktu penyelesaian dan pengerjaan sesuai dengan kapasitas peserta didik, namun tetap diberikan batasan waktu penyelesaian. Penerapan strategi pembelajaran berupa keseimbangan metode Sinkron dan Asinkron dikolaborasikan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang tepat dapat mewujudkan pembelajaran matematika yang berkualitas serta bermakna bagi guru dan peserta didik. Sehingga pandemi menjadi motivasi untuk belajar dan mengajar menjadi lebih baik. #MERDEKABELAJAR.