Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Oktober dan peristiwa sosial dalam konflik prakiraan cuaca. Pilihan seringkali menjadi pertarungan panjang bagi perjalanan hidup di mana akhirnya, manusia dan peristiwa memilih untuk bersikap “bagaimana berbohong”. Kebohongan memang lebih mudah disembunyikan; memalsukan sebagai cara alternatif menimbang keuntungan, dan, kebohongan seringkali tidak membutuhkan keharusan rekayasa sebab peristiwa tertangkap tanpa seluruh cerita. --Ekspresi bahasa yang dilematis, tentang moral dan etika, tentang sastra dan dunia penulisan.
Sebelum tangannya menggapai dekoder yang menyimpan seluruh berkas hasil penelitiannya, tiba-tiba terdengar suara asing dari telepromternya dalam gelombang radar yang demikian teracak, juga sangat tidak jelas. Cahaya kelemayar mendadak menjaring tubuhnya hingga membuat jaringan peta yang mengunci seluruh organ anatomi tubuh Domma. Seketika, dirinya jatuh pingsan. Ruangan pun menghilang untuk beberapa detik sebelum signal memberi tanda melalui flash drive di gedung Ei45.
Kini, mereka kehilangan, hampir seluruh matahari. Satu-satunya sumber pembangkit daya hidup itu berbalik menimpa keseharian mereka, menusuk nalar hingga mematikan intuisinya. Wabah kembali diluncurkan melalui kolagen sebagai pertahanan dalam pembersihan di suatu uji coba yang kedua. Pembangkangan, kecemasan, humor tersatir, dan kematian yang ditumpuk menjadi olahan pupuk sekaligus pendistribusian senjata yang paling canggih. Seluruh negeri kehabisan kayu penjaga mori. Benda-benda yang tercipta dari kesalahan berpikir terfatal. Satelitnya membentur kuasa angkasa.
Pada saat itu, Domma yang lebih mengejar mimpinya menjadi awak kapal layar berharap akan membawa dirinya mengelilingi samudra di planet ini. Sedangkan Amma yang penuh kepastian, merebut harapannya untuk memiliki ruangan di gedung Ei45. Air mendidih, dan setum ketel logam terguyur uap, membuat keduanya saling menatap. Air matang, namun Domma dan Amma dibeku renjana, yang tidak pernah mereka sadari selama ini.
Tubuh dalam seni, bisa saja, saya akan mengatakannya sebagai atom dari yang conceptual tentang daur ulang/recycling gerak sebagai jejak yang memproses detail pengalaman tanpa adanya batas pasti antara satu panggung dengan satu realitas keseharian manakala kerangka desain direntangkan sebagai lapisan-lapisan layar dalam keberagaman media/multimedia yang mengalami penyesuaian untuk “ketertakbatasan melampaui peperangan tanpa batas”, cuplikan seni performa/performance art.
Pencarian dirinya dengan meninggalkan karnaval kehidupan bukanlah tentang menemukan segala hal yang pernah ditinggalkan dan dianggap hilang. Namun, menerima kehilangan dengan baik-baik saja. Altus, menyalinnya selentur alur yang masih acak pada setiap zarah di aorta. Kegelapan tidak pernah menawarkan suatu fobia selain gugat.
Di sini, “kukus” bisa jadi sebagai sistem ikhtiar memaknai bunyi yang arbitrer dari ragam pertahanan, bahwa pada yang muasal, tradisi budaya bersifat lentur, sedangkan apa yang dipercaya sebagai yang “hilang” hanyalah rangka lain tentang bagaimana pikiran memainkan imajinasinya sebagai desain.
Mungkin, hanya di dalam nafas ini, seni serta cinta, hanyalah tentang gaduh yang seringkali eror saat menatap rincian desain konstruksi atas rasa sekaligus emosi, satu-satunya linimasa yang akan selalu ditikam tajamnya pasir dari pantai Laut Hitam. Saya hanyalah salah satu contoh kesalahan pengulangan atas kelahiran yang berakhir di dalam labirin cekcok, antara Mars dengan Venus yang terbakar, luruh menghulu dalam rengsa atas jelajah sungai-sungai Purgatorio; tidak pernah benar-benar mengucapkan kata “tamat” pada vibrasi toska.
Satu-satunya kalimat yang telah mengukir dalam-dalam dari Mpu Tantular: “Umandya donta carweka”, bagi perjalanan lain yang liar, yang sembunyi, yang untuk kehadirannya menjalani jalan panjang dari betapa beruntungnya saya ada di masa paska kemerdekaan.
Sebuah catatan dalam proses mengingat kembali perjalanan masa kanak-kanak di dalam ruang noir sebagai corpus et poetica pada dunia komputer dan tempa artifisial untuk suatu awal tahun dengan kalender yang lain.