Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Saat dunia hancur akibat wabah virus yang mengganas, dan yang tersisa hanya manusia-manusia tanpa penglihatan (buta), maka lambat-laun kehidupan tanpa penglihatan pun dianggap hidup normal. Justru saat kemudian bayi-bayi terlahir dengan penglihatan, mereka dianggap kutukan, dianggap ancaman.
Sebagai ilmuwan, ibn al-Haytham telah melakukan perjalanan panjang dalam ikhtiarnya memahami kemampuan manusia dalam melihat.