Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Mengkritik ulang si pengkritik sangat diperlukan untuk terus menghidupkan wacana kritis dan diskursus publik. Masalahnya, alih-alih meninjau kembali substansi kritikan pemantik yang diajukan, kecenderungan pejabat publik kita justru ‘bermain-main’ di tataran kulit luarnya saja dalam menyampaikan kritik balasan.
Konsep silentium yang berarti ketiadaan suara sering dikaitkan dengan politik, dimana masyarakat tidak menyadari yang terjadi di balik layar politik. Mereka hanya menerima informasi yang disediakan pemerintah. Ini dapat mengakibatkan masyarakat tidak kritis terhadap kebijakan pemerintah.
Selama Perang Dunia II humor digunakan sebagai alat untuk menghibur pasukan dan masyarakat. Banyak film komedi dan acara radio humor tentang perang dan politik. Humor dan politik memang telah berkembang ribuan tahun. Humor menjadi alat penting dalam politik dan budaya populer. Era media sosial telah membuka jalan baru untuk politik jenaka. Namun hal itu juga dapat menjadi area kontroversial dan berisiko.
Tukang kritik dan orang yang suka berkomentar negatif sebenarnya bukan masalah penting sepanjang Anda tidak menanggapinya.