Coach & Capacity Building Specialist
20Artikel
0Pengikut
-Mengikuti
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Hasil dari sebuah kompromi memang terjaganya hubungan baik diantara dua orang yang sedang berkonflik. Namun, hasil sebenarnya tidaklah "Win Win"
Egoisme yang lebih mengedepankan kebutuhan untuk dihormati, seringkali menutup diri kita untuk bisa memberikan apresiasi kepada keberhasilan orang lain
Ketika kita bukan "siapa-siapa', sebagus apapun "isi" gagasan/kreativitas/Inovasi kita dipandang sebelah mata. Gejala apakah ini?
Anda sudah memperlakukannya dengan baik. Namun, perlakuan yang anda terima justru sebaliknya. Apa yang harus anda lakukan? Membalasnya? atau Membiarkannya?
Memperoleh hasil “ekselen” dalam segala hal adalah dambaan kita. Namun, untuk mencapainya tidaklah mudah.
Cara termudah menyelesaikan masalah adalah dengan mencari "siapa yang bersalah" dan bisa "dipersalahkan". Namun, cara ini tidaklah 'bertanggungjawab'
Bertemu dengan orang yang selama ini digambarkan ‘negatif’, tak ada cerita ‘positif’-nya sama sekali, apa yang idealnya dilakukan?
Tidak ada yang salah dari pengalaman yang kita alami. Pengalaman apapun selalu menyisakan pembelajaran yang bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan kita.
Meyakinkan orang melalui tulisan bukanlah perkara mudah. Kita harus pintar mem-branding siapa diri kita, sehingga sesuai dengan ekspektasi
"Ini Zaman 'Jejaring Sosial', jika tidak ikutan 'Jejaring Sosial', maka tidak akan kebagian." Benarkah?
Pengen tahu kekurangan-kekurangan anda? Pengen tahu kemampuan anda yang masih bisa dikembangkan?, Maka Kelola-lah "Blind Spot" anda dengan baik!!!
Apapun (baik atau buruk) bisa terjadi, dan bisa dialami oleh siapapun, kapanpun dan dimanapun. Jangan pernah meremehkan keadaan anda! apapun itu.
Menemukan persamaan-persamaan adalah langkah penting dalam upaya menyelesaikan permasalahan/konflik diantara dua orang atau lebih. Caranya?
Segudang pengalaman tidak ada guna dan manfaatnya, jika tidak dijadikan sumber pembelajaran hidup.
Berbeda pandangan menjadi asyik ketika masing-masing pihak selalu memiliki opsi untuk bisa saling mendengarkan, menghormati dan menghargai.
Merespon sebuah peluang di depan mata, ternyata tidak selalu berakhir dengan sebuah 'percobaan'. Terlalu Pede bakal diterima? Atau takut tidak diterima?
Spontanitas itu asli, jujur dan tidak bisa dibuat-buat, karena muncul begitu saja dari alam bawah sadar kita
Mengedepankan kerjasama bukanlah cara berpikir para pecundang. Sebaliknya, itulah cara berpikir para pemenang
Apapun bisa menjadi penyebab kegagalan kita, termasuk dalam hal-hal yang kita merasa 'sangat ahli', 'Sangat Baik", dan 'Sangat Menguasai' sekalipun.
Proses yang berkualitas memberikan peluang lebih untuk mendatangkan hasil yang berkualitas