img-content
Image of Indonesiana.id
Eksani Boyolali

Penulis Indonesiana

20Artikel

0Pengikut

-Mengikuti

Karya Penulis

Merajut Ukuwah KKG PAI Se Solo Raya gelar Pekan Olahraga Guru Agama Islam

Sabtu, 21 Desember 2019 16:41 WIB

KLATEN (JAWA TENGAH) --- Kelompok Kerja Guru Agama Islam (KKG-PAI) se Solo Raya menggelar Pekan olahraga Guru Agama Islam (PORGAIS) di GOR Gelarsena, Klaten, Kamis (19/12/2019). Kegiatan ini diikuti peserta sebanyak 336 dari 7 Kabupaten/ Kota, antara lain, Kota Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, Klaten dan Kab. Karanganyar. Sejak jam 8 pagi para peserta dan official sudah datang di GOR Gelarsena untuk mengikuti upacara pembukaan, kegiatan ini dibuka langsung oleh Ketua KKG-PAI Kab. Klaten, Sihono, S.Pd, M.Pd. Menurutnya, “ia mengajak para guru PAI se Solo Raya untuk memperkuat ukuwah islamiyah salah satunya dengan berolahraga, dan kegiatan ini sangat cocok sekali dengan tema saat ini yaitu merajut ukuwah dengan berolahraga, kegiatan ini diikuti sebanyak 48 atlit dari perwakilan 7 kabupaten/ kota, harapannya pertama yang jelas untuk menjalin ukuwah sesama guru agama islam, yang kedua untuk mengolahragakan para guru guru agama islam, agar selain sehat rohani mereka juga sehat jasmani, Ujarnya. Kegiatan PORGAIS ini dilaksanakan dua tahun sekali, sebelumnya kegiatan ini juga sudah pernah dilaksanakan di Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Wonogiri, untuk PORGAIS kali ini para peserta mengikuti 3 cabang lomba, antara lain tenis meja, bulu tangkis dan bola voly. Untuk juara pertama tenis meja putra dan bulu tangkis putra diraih oleh Kota Surakarta, sedangkan juara dua tenis meja putra dan bola voly putra diraih oleh Kabupaten Boyolali. Pada cabang lainnya kejuaraan diperoleh secara merata oleh para peserta dari 7 Kabupaten/ Kota. Salah satu peserta dari Kontingen Boyolali, Guritni Hidayah (47) mengatakan, “yang jelas kita silaturahmi ke gor klaten ini dan berolahraga, yang penting guru guru agama islam se solo raya sehat jasmani juga sehat rohani, harapannya menambah persaudaraan diantara guru guru agama islam se solo raya,” Ungkapnya. (Eksani).

img-content0

Ratusan Anggota Pramuka Penegak Ikuti Pengembaraan Ki Ageng Pandanarang ke XI

Senin, 16 Desember 2019 06:27 WIB

BOYOLALI (JAWA TENGAH) --- Gerakan pramuka Kwartir Cabang 1109 Boyolali menggelar kegiatan Pengembaraan Ki Ageng Pandanarang ke XI yang diikuti oleh pramuka penegak SMA/ SMK/ MA se Kabupaten Boyolali. Kegiatan Pengembaraan Ki Ageng Pandanarang (PKAP) ke XI ini dibuka langsung oleh Ketua Kwarcab Boyolali Supana, di Halaman Kantor Kecamatan Cepogo, Boyolali, Jum’at (13/12/2019). Ikut hadir Camat Cepogo, Tubinu yang juga ketua Kamabiran Cepogo serta anggota Forkompinca Kecamatan Cepogo. Kegiatan ini merupakan rangkaian program kerja Kwarcab Boyolali yang dilaksanakan di tahun 2019. Menurut Ketua Kwarcab Boyolali, Supana, “Kegiatan PKAP ini diikuti adik-adik penegak dari Ambalan di gugus se Kabupaten Boyolali, dengan tujuan untuk membentuk karakter anak anak agar menjadi anak anak yang tangguh, disiplin, orang orang yang patriotik, sekaligus siap menjadi teladan bagi sesama, dan yang jelas tema kali ini adalah Pengembaraan Ki Ageng Pandanarang, karena secara historis beliau adalah tokoh yang mengawal lahirnya Kab. Boyolali dari pengembaraan tersebut yang dimulai dari Semarang menuju ke Jabalkat, dimana lahirnya kota boyolali adalah salah satunya atas prakarsa dari Ki Ageng Pandanarang, maka atas dasar itulah sampai hari ini kami Kwarcab Boyolali masih melestarikan dengan kegiatan kepramukaan dengan nama Pengembaraan Ki Ageng Panadarang, Harapannya adik adik bisa meneladani apa yang telah dilakukan Ki Ageng Pandaarang tersebut, seperti ahlak mulia, kematangan secara emosional, dan bisa menjadi pemimpin dimasa depan,” Ujarnya. Kegiatan ini merupakan agenda rutin setiap 5 tahun sekali, dan kali ini untuk ke sebelas kalinya, yang diikuti sebanyak 20 kontingen yang terdiri dari 200 siswa-siswi anggota pramuka penegak SMA/ SMK/ MA perwakilan dari masing-masing Kwartir Ranting. Para peserta ini nantinya akan berjalan kaki dengan menempuh jarak sekitar 15 kilo meter melewati lembah, perkebunan warga dan perbukitan di pegunungan Merapi dan Merbabu hingga finish di Bumi Perkemahan Indra Prastha Pantaran, Kecamatan Gladagsari, Boyolali, Minggu (15/12/2019). Di dalam perjalanan nantinya mereka akan menjawab berbagai soal pada giat prestasi seperti, scoting skill, menggambar, aksara jawa, pentas seni, dan juga LCTP serta kegiatan lainnya tentang kepramukaan, kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari dimulai Jum’at – Minggu (13-15/12/2019), Ujar Sri Haryati, Ketua Sangga Kerja Kwarcab Boyolali. Selain para peserta, kegiatan PKAP ke XI ini juga diikuti para bina damping dari masing-masing gugus depan, mereka juga ikut dalam rombongan untuk memastikan para peserta dalam kondisi baik. Salah satu peserta dari kontingen Banyudono, Popy (17),“ia berharap kegiatan ini nantinya bisa membawa nama baik sekolah, sehingga pramuka di sekolah kedepannya bisa lebih maju, lebih berprestasi lagi”, Ungkapnya. Rencananya kegiatan ini nantinya akan ditutup pada Minggu (15/12/2019) siang, sekaligus pembagian piala serta hadiah kejuaraan untuk masing masing kontingen tergiat, di Bumi Perkemahan Indra Prastha, Kecamatan Gladagsari, Boyolali. (Eksani)

img-content0

Pramuka Kwarcab Boyolali gelar napak tilas Ki Ageng Pandanarang ke XI

Minggu, 15 Desember 2019 20:07 WIB

BOYOLALI --- Gerakan pramuka Kwartir Cabang 1109 Boyolali menggelar kegiatan Pengembaraan Ki Ageng Pandanarang ke XI yang diikuti oleh pramuka penegak SMA/ SMK/ MA se Kabupaten Boyolali. Kegiatan Pengembaraan Ki Ageng Pandanarang (PKAP) ke XI ini dibuka langsung oleh Ketua Kwarcab Boyolali Supana, di Halaman Kantor Kecamatan Cepogo, Boyolali, Jum’at (13/12/2019). Ikut hadir Camat Cepogo, Tubinu yang juga ketua Kamabiran Cepogo serta anggota Forkompinca Kecamatan Cepogo. Kegiatan ini merupakan rangkaian program kerja Kwarcab Boyolali yang dilaksanakan di tahun 2019. Menurut Ketua Kwarcab Boyolali, Supana, “Kegiatan PKAP ini diikuti adik-adik penegak dari Ambalan di gugus se Kabupaten Boyolali, dengan tujuan untuk membentuk karakter anak anak agar menjadi anak anak yang tangguh, disiplin, orang orang yang patriotik, sekaligus siap menjadi teladan bagi sesama, dan yang jelas tema kali ini adalah Pengembaraan Ki Ageng Pandanarang, karena secara historis beliau adalah tokoh yang mengawal lahirnya Kab. Boyolali dari pengembaraan tersebut yang dimulai dari Semarang menuju ke Jabalkat, dimana lahirnya kota boyolali adalah salah satunya atas prakarsa dari Ki Ageng Pandanarang, maka atas dasar itulah sampai hari ini kami Kwarcab Boyolali masih melestarikan dengan kegiatan kepramukaan dengan nama Pengembaraan Ki Ageng Panadarang, Harapannya adik adik bisa meneladani apa yang telah dilakukan Ki Ageng Pandaarang tersebut, seperti ahlak mulia, kematangan secara emosional, dan bisa menjadi pemimpin dimasa depan,” Ujarnya. Kegiatan ini merupakan agenda rutin setiap 5 tahun sekali, dan kali ini untuk ke sebelas kalinya, yang diikuti sebanyak 20 kontingen yang terdiri dari 200 siswa-siswi anggota pramuka penegak SMA/ SMK/ MA perwakilan dari masing-masing Kwartir Ranting. Para peserta ini nantinya akan berjalan kaki dengan menempuh jarak sekitar 15 kilo meter melewati lembah, perkebunan warga dan perbukitan di pegunungan Merapi dan Merbabu hingga finish di Bumi Perkemahan Indra Prastha Pantaran, Kecamatan Gladagsari, Boyolali, Minggu (15/12/2019). Di dalam perjalanan nantinya mereka akan menjawab berbagai soal pada giat prestasi seperti, scoting skill, menggambar, aksara jawa, pentas seni, dan juga LCTP serta kegiatan lainnya tentang kepramukaan, kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari dimulai Jum’at – Minggu (13-15/12/2019), Ujar Sri Haryati, Ketua Sangga Kerja Kwarcab Boyolali. Selain para peserta, kegiatan PKAP ke XI ini juga diikuti para bina damping dari masing-masing gugus depan, mereka juga ikut dalam rombongan untuk memastikan para peserta dalam kondisi baik. Salah satu peserta dari kontingen Banyudono, Popy (17),“ia berharap kegiatan ini nantinya bisa membawa nama baik sekolah, sehingga pramuka di sekolah kedepannya bisa lebih maju, lebih berprestasi lagi”, Ungkapnya. Rencananya kegiatan ini nantinya akan ditutup pada Minggu (15/12/2019) siang, sekaligus pembagian piala serta hadiah kejuaraan untuk masing masing kontingen tergiat, di Bumi Perkemahan Indra Prastha, Kecamatan Gladagsari, Boyolali. (Eksani)

img-content0

Ratusan Atlet Cilik Ikuti Internasional Inline Skate Competition 2019 di Sirkuit Boyolali

Minggu, 20 Oktober 2019 23:19 WIB

BOYOLALI (JAWA TENGAH) ----- Sebanyak 499 orang peserta dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti kejuaraan international inlineskate competition 2019 di Circuit Gokart Boyolali, Minggu (20/10/2019). Ratusan peserta tersebut memperebutkan Piala Walikota Solo ke enam yang digelar selama tiga hari mulai Jum’at hingga Minggu (18-20/10) di dua tempat yang berbeda yaitu di Veldrome stadion manahan dan di Circuit Gokart Boyolali. Dalam kejuaraan ini ada 42 Club dari berbagai daerah yang ikut ambil bagian dalam perlintasan, diantaranya dari Banyumas, Sidoarjo, DKI Jakarta, Surabaya, Palembang, Medan, Lampung, Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Boyolali. Selain itu ada enam kelas yang dilombakan dalam kejuaraan ini diantaranya kelas pemula, kelas marathon (road race), hingga kelas master. Menurut Ketua Panitia, Pandu Jatmiko (48), “Kejuaraan yang dilaksanakan di Cirkuit Boyolali ini diikuti 172 peserta dari berbagai kelas serta ditambah 100 peserta dari kelas pemula, selain itu pada kelas marathon juga diikuti atlet dari mancanegara yaitu Jepang atas nama Kohai. Harapannya kegiatan ini bisa merangsang pertumbuhan inliner atau pecinta sepatu roda di Boyolali dan Jawa Tengah, selain itu untuk mencarai dan mendapatkan bibit bibit unggul sebagai atlet untuk kejuaraan ke tingkatan yang lebih tinggi seperti untuk Sea Games atau ASEAN Games. Ungkapnya. Salah satu peserta dari Club di Purwokerto, Najwa (8) mengatakan, “ia sangat senang sekali bisa ikut lomba ini, ia ikut dalam kelas pemula, meski dikelas pemula namun ia sangat bersemangat sekali, meski tadinya terjatuh saat start, namun bisa bangkit lagi dan alhamdulilah masih bisa juara ketiga, sebelumnya ia juga sudah pernah juara pertama saat kejuaraan di Kabupaten Bantul, Yogyakarta,” Ujar siswi kelas tiga tersebut. Rencananya kejuaraan serupa akan dilaksanakan di Kabupaten Pati dan Bandung, Jawa Barat pada akhir tahun ini. (Eksani)

img-content0

Merti Umbul Langse, Warga Dukuh Silem Pentaskan Tarian Kuntul

Minggu, 8 September 2019 08:11 WIB

Berharap mata air mengalir deras, Warga Silem merti Umbul Langse BOYOLALI --- Ratusan warga dukuh Silem, Kadireso, Teras menggelar merti umbul langse di Lebak, Nepen, Sabtu (7/9/2019). Kegiatan ini sebagai bentuk permohonan warga kepada sang maha kuasa agar diberikan kelancaran air dari mata air umbul langse dan umbul sungsang yang berada di Desa Nepen, Teras, Boyolali. Kedua sumber mata air tersebut tersebut merupakan sumber pengairan warga di Desa Nepen, Kopen, Kadireso, Doplang hingga desa desa di kecamatan Sawit, Boyolali. Warga percaya bahwa setiap tahun mata air di umbul langse dan di umbul sungsang tersebut harus di ruwat dan harus menampilkan tari tarian khusus yaitu kuntulan. Tarian kuntulan tersebut merupakan sejenis tarian rodat yang dibawakan oleh puluhan orang dewasa dan diiringi tabuhan rebana dengan menyanyikan lagu lagu sholawatan dan lagu lagu dengan syair jawa. Setelah tokoh agama mendoakan, ingkung dan jajanan pasar yang berada di jodang langsung menjadi rebutan warga, mereka percaya makanan yang sudah didoakan dalam acara tersebut bisa membawa berkah. Menurut salah satu warga, Erni (39), mengatakan “ia bersama anaknya sengaja ikut menonton kegiatan tersebut, karena acara ini setahun sekali, dan merti umbul seperti ini juga salah satu budaya khas daerah yang perlu dilestarikan, ia juga ikut merebut jajanan pasar tadi namun hanya dapat sedikit,” Ujarnya. Sementara itu menurut Sekretaris Desa Kadireso, Astriyo Setiawan (28), Mengatakan, “Kegiatan merti umbul langse dan umbul sungsang ini digelar setiap tahunnya dengan menampilkan tarian kuntulan dari warga, tujuannya agar kedua sumber mata air tersebut lancar kembali dan dapat mengairi persawahan warga disekitarnya dan kebutuhan air sehari hari warga desa dapat tercukupi, karena sumber mata air dari kedua umbul tersebut mengalir ke Desa Nepen, Kopen dan Kadireso, hingga desa desa di Kecamatan sawit, Boyolali, warga percaya bahwa dengan adanya merti umbul seperti ini mata air akan kembali lancar, seperti diketahui sejak tahun 2006 hingga 2010 yang lalu mata air umbul langse sempat kering sama sekali dan diadakannya merti umbul serta tarian kuntulan seperti ini mata air tersebut bisa mengalir kembali, Harapannya warga bisa menggunakan air dengan bijaksana dan penuh syukur apalagi seperti saat ini musim kemarau, Ujarnya. Biasanya kegiatan seperti ini dilaksanakan pada bulan agustus bertepatan HUT kemerdekaan RI, namun kali ini warga menggelar acara ruwatan merti umbul langse dan umbul sungsang tersebut di bulan sura dalam penggalan jawa, Harapannya kegiatan ini dapat meningkatkan syukur warga pada Allah atas kedua mata air tersebut, selain itu juga untuk mengenalkan tarian khas daerah yaitu tari kuntulan. (Eksani)

img-content0

Tahun baru 1441 Hijriyah, Warga Jatiroto Boyolali Gelar Pawai Obor

Senin, 2 September 2019 10:44 WIB

BOYOLALI (JAWA TENGAH) --- Ratusan warga di Dukuh Jatiroto, Manggis, Mojosongo, Boyolali menggelar pawai obor dalam rangka memperingati tahun baru islam 1441 Hijriyah, Sabtu (31/8/2019). Warga yang terdiri dari jam’ah masjid dan anak anak TPA ini berjalan menyusuri sepanjang jalan kampung mereka dengan jarak sekitar 1 kilo meter. Sebelum pawai obor dimulai, warga melaksanakan shalat magrib berjamaah di masjid setempat, tepat pada pukul 18.30 WIB warga yang sudah berkumpul di depan masjid langsung berdoa dan menyalakan obor yang sudah mereka siapkan. Tidak hanya orang dewasa saja, namun juga anak anak, remaja hingga orang tua ikut meramaikan pawai obor tersebut. Menurut salah satu takmir masjid, M. Adni (54) mengatakan, “kegiatan ini bertujuan untuk mengenang perjuangan Nabi Muhammad saw saat hijrah dari mekah ke madinah selain itu juga memohon kepada Allah untuk keselamatan kampung, keamanan bangsa serta kebahagiaan warga kampung kami, kegiatan ini sudah kami laksanakan setiap tahun, kali ini ada sekitar 150 obor yang kami nyalakan untuk ikut pawai, harapannya warga bisa mengenang para nabi dan para wali dengan dengan bermujahadah dan pawai obor ini, Ujarnya. Sementara itu ketua RT setempat, Joko Purnomo, “mengatakan “kegiatan ini menyongsong peringatan tahun baru islam 1441 Hijriyah, selain itu juga berharap kampung kami aman, tidak ada pengacau dari dalam maupun dari luar kampung, warga kami diberikan kesehatan dan keselamatan oleh Allah SWT,” Ungkapnya. Setelah pawai obor selesai warga menuju masjid untuk melaksanakan shalat isya berjamaah dan dilanjutkan bermujahadah, harapannya kegiatan ini bisa meningkatkan ketaqwaan warga serta mengenang hijrahnya Nabi Muhammad SAW. (Eksani)

img-content0

Tentang Penulis

Bergabung sejak:


Kontak Penulis


Bagikan Profil Ini