Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Selain sumber daya alam sebagai bahan baku, sumber daya manusia yang mempunyai daya saing juga dibutuhkan bagi pengembangan industri di Indonesia. Dan satu perusahaan Indonesia yang gencar melakukan aksi peningkatan SDM berkompeten adalah PT IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park) di Morowali, Sulawesi Tengah.
PT IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park) sebagai pelaku industri tidak tinggal diam begitu saja Melihat situasi serba kelangkaan di masa pandemi Covid-19. PT IMIP bergerak cepat, tidak hanya menyalurkan oksigen, namun juga alat-alat kesehatan. Banyak bantuan alat-alat kesehatan disalurkan oleh IMIP, terutama untuk daerah sekitarnya yaitu Morowali yang berada di Provinsi Sulawesi Tengah.
PT IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park) sebagai salah satu pelaku industri di Morowali, Sulawesi Tengah berperan aktif mendukung pemerintah dalam pengembangan sumber daya manusia. Salah satunya terlihat dari pembangunan training center IMIP Training Ground yang telah digroundbreaking oleh Menaker Ida Fauziyah pada Kamis (25/11).
Melihat PT IMIP memberikan vaksinasi Covid-19 menyeluruh kepada para pekerjanya sesuai dengan imbauan dari Pemerintah setempat, sejumlah pihak menyatakan apresiasi kepada perusahaan yang berupaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan sekitarnya.
PSN dan Obvitnas seperti PT IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park) membutuhkan dukungan dari semua lapisan masyarakat demi kelancaran iklim investasi di dalamnya. Unsur-unsur keamanan di Indonesia dari polisi, TNI hingga security perusahaan turut dilibatkan menjaga kawasan industri IMIP serta lingkungan di sekitarnya.
Vaksinasi Covid-19 di PT IMIP telah mencapai 90 persen. Mendengar fakta ini, Kapolda Sulteng yang kala itu tengah berkunjung ke kawasan IMIP dan meninjau langsung lokasi vaksinasi memberikan apresiasi dan menuturkan bahwa membuat puluhan ribu karyawan untuk mau mendapatkan vaksin adalah pencapaian yang luar biasa.
Banyak survei yang menunjukkan bahwa terjadi kesenjangan antara masyarakat dengan para petinggi negara. Warga juga takut untuk mengeluarkan pendapat karena merasa bakal dipidana. Kesenjangan pejabat dan warga biasa ini bisa saja menjadi salah satu faktor penghambat laju perekenomian Indonesia.
Pelaku industri bisa membantu perekonomian negara lewat besar setoran pajak dan royalti setiap tahunnya. Di 2020, pajak dan royalti IMIP yang diberikan kepada negara mencapai Rp5,38 triliun sehingga bisa menolong RI dari Current Account Deficit (CAD).
KIPI Bulungan sedang dalam tahap pembangunan. Bupati Bulungan, Syarwani, mengatakan nantinya kawasan industri ini akan mencontoh kawasan industri IMIP yang berada di Morowali, terutama dalam hal penyerapan tenaga kerja lokal.
Industri baterai untuk kendaraan listrik (EV) di Indonesia mulai unjuk gigi. Dengan dibangunnya klaster baru di PT IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park) ditargetkan bisa memproduksi 240.000 metrik ton nikel yang diolah menjadi katoda atau baterai kendaraan listrik untuk permintaan, tidak hanya dalam negeri namun juga dunia.
Presiden Jokowi menginginkan hilirisasi industri tidak hanya di nikel, namun juga pada bauksit, tembaga, emas hingga sawit. Hal ini setelah melihat catatan positif dari hilirisasi nikel dan juga ekspor besi baja Indonesia yang menyentuh angka Rp14.4 Triliun.
Komoditas nikel dan batubara menjadi pusat perhatian dunia, dan Indonesia kaya akan kedua mineral tersebut. Nikel dan batubara dapat menghasilkan cuan yang besar untuk Indonesia. Indonesia mendapatkan untung sekaligus berdiri sendiri mengikuti tren produksi kendaraan listrik. Benar begitu?
Bertepatan dengan HUT Sulteng yang ke 57, Gubernur Sulteng Yakni Longki Djanggola memberikan kabar baik seputar capaian pencapaian pembangunan di Sulawesi Tengah selama tahun 2016 hingga 2020. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Sulteng melebihi rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional!
Ada banyak tujuan dari pembangunan industri. Namun, untuk mencapai salah satu tujuannya saja Indonesia sepertinya harus lebih banyak belajar dari para raksasa industri global. Berpindah dari negara agraris menjadi industri tidaklah mudah.
Waktu terus berputar, zaman terus berkembang, begitu juga tentang teknologi. Inovasi teknologi terus ada lagi dan lagi. Hal inilah yang membuat adanya revolusi industri dari 1.0 hingga 4.0.
Seringkali, dari pembangunan dan pertumbuhan ekonomi pada sebuah negara, menimbulkan pro dan kontra. Oposisi akan selalu berkeliaran, ada baik dan jahat, ada rajin dan malas, begitulah kehidupan. Begitu pula dengan pembangunan ekonomi yang tak selamanya mendapatkan respon positif.
pada acara Rakernas Hipmi pada hari Sabtu (6/3/2021) lalu, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia membuka suara terkait ekuitas 30 persen dan memberikan sindiran halus kepada salah satu pihak. Sebenarnya, apa yang terjadi?
Bahlil Lahadalia lewat acara MNC Group Investor Forum 2021 pada Rabu (3/3/2021) menjelaskan bahwa Indonesia harus belajar dari kesalahan di masa lalu mengenai Freeport. Solusinya adalah negeri ini dituntut untuk bisa mengola SDA menjadi barang jadi. Bukannya mustahil, beberapa investor sudah yakin untuk menanamkan modalnya di dalam negeri.
Indonesia kembali harus mengakui kekuatan negara Asia sejahwatnya, Vietnam. Sebab, pada Februari 2021 lalu Indonesia merencanakan untuk bernegosiasi dengan pihak Tesla Inc untuk pembangunan pabrik baterai di Batang. Namun sayang seribu sayang, rencana tersebut harus kandas.
Pandemi Covid-19 ini seolah memberi berkah bagi komoditas mineral. Peluangnya besar untuk memperbaiki perekonomian Indonesia yang tidak stabil saat ini. Mengapa demikian?
Untuk menjadi pemain di era kendaraan listrik, tidak semudah yang dibayangkan. Indonesia sudah berjalan cukup jauh namun kembali mendapatkan tantangan baru dari Tesla. Perusahaan yang didirkan Elon Musk itu menetapkan syarat urgen jika Indonesia ingin mendapatkan gelontoran investasi. Dan, Indonesia dinilao belum siap. Benarkah?
Ketika Indonesia sudah berjalan untuk mewujudkan mimpinya menjadi pemain di era kendaraan listrik, masalah datang. Salah satu wakil rakyat pernah menyampaikan suaranya terkait tata niaga nikel yang kacau. Benarkah dalam kekacauan ini berdampak pada penambang lokal?
Maraknya penggunaan kendaraan roda empat dan dua dengan bahan bakar minyak (BBM) di Tanah Air menyebabkan polusi yang pekat. Ssangat mengerikan bagaimana nasib anak dan cucu kelak, mereka akan kesulitan menemukan udara yang sehat. Lantas, apakah dunia sudah memiliki solusinya? Jawabannya, sudah. Perlahan, kendaraan konvensional akan segera tergantikan oleh kendaraan dnegan energi baru.
BPS mencatat ekonomi secara nasional mengalami kontraksi 2,07 persen di tahun 2020. Meskipun perekonomian mengalami penurunan, Sulawesi, Maluku, dan Papua menunjukkan adanya peningkatan di tengah pandemi Covid-19. Bagaimana bisa?
Demi menggapai mimpi untuk menjadi raja baterai listrik, Indonesia bekerja keras. Pemerintah maupun pengusaha saling bahu membahu demi memajukan perekonomian negeri. Pembangunan smelter nikel terus digenjot. Tapi, bagaimana dengan nasib limbahnya yang masuk kategori B3 itu? Siapa yang harus tanggung jawab?
Pemerintah melarang ekspor bijih (ore) nikel bukan tanpa alasan. Perjuangan Presiden Joko Widodo selama 3,5 tahun merebut saham Freeport sebesar 51 persen tidak main-main. Semua itu ada tujuannya, ya, demi meningkatkan ekonomi Indonesia.
Dunia akan beralih menggunakan kendaraan listrik. Uni Eropa dan Tiongkok sudah mulai memproduksi mobil listrik, lalu bagaimana dengan nasib Indonesia? Katanya, Indonesia punya cadangan nikel melimpah yang menjadi komponen utama pembuatan baterai listrik. Jika memang bisa memimpin baterai listrik, pemerintah Indonesia sudah berusaha sejauh mana?
Indonesia akan memproduksi kendaraan listrik 14 juta unit di Tahun 2035. Kehadiran Kendaraan listrik disambut antusiasme berbagai pihak. Pemerintah optimis 80 persen bahan baku kendaraan listrik sudah ada di Tanah Air. Namun selalu ada aspek negatif dari setiap industri. Apakah sisi negatif itu dan siapkah pemerintah mengantisipasinya?
Jika dipikirkan, menjalani dua profesi sekaligus, seorang ibu dan pekerja tambang tentu hal yang tidak mudah. Akan tetapi kenyataannya tidak berkata demikian, asalkan memiliki tekad yang kuat, tantangan seberat apapun bisa dilewati dengan baik.
Pada umumnya, perempuan berprofesi sebagai pekerja kantoran, model, dunia hiburan hingga ibu rumah tangga. Namun apa jadinya kalau terlibat dalam dunia pertambangan? Inilah kisah Vebriani Kamarullah, perempuan yang memiliki gelar Sarjana Keperawatan ini, tapi lebih memilih menjadi operator jembatan timbang di salah satu perusahaan tambang nikel.