x

Iklan

Silivester Kiik

Penulis Indonesiana.id, Guru, Penulis, Founder Sahabat Pena Likurai, Komunitas Pensil, dan Pengurus FTBM Kabupaten Belu. Tinggal di Kota Perbatasan RI-Timor Leste (Atambua).
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Jumat, 4 Maret 2022 08:18 WIB

Mempelai Sunyi

Di setiap sudut kota kering dan asing, suasana liar dan sunyi—menonton setiap kata yang ramai diperbincangkan lelaki sedang para perempuan diam menenunnya dalam air mata. Silivester Kiik - 2022

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

i/

di setiap sudut kota kering dan asing

suasana liar dan sunyi—menonton setiap kata

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

yang ramai diperbincangkan lelaki

sedang para perempuan diam menenunnya dalam air mata. 

 

setiap melihat musim hujan membanjiri kelopak anggrek

aku gemetar—membungkuk di dinding

menyaksikan setiap puing yang mengalir

seperti dicuci dari tanah bajak

lebih cepat daripada bayangan di hari badai.

 

ii/

pada setiap pucuk bunga matahari

aku melihat—bulu dua ekor kupu-kupu jatuh

tanpa berbalik dan bertanya  

“apakah yang tertinggal adalah hadiah kepada setiap mata yang menatap?”

seperti butiran air yang kehilangan di setiap embusan

dan jalan-jalan setapak menjadi saksi ceritanya. 

 

aku pejamkan mata sejenak—mengenang kepergian hari ini

ada yang berdentang di hati, ada yang pecah, ada yang retak berkeping-keping

tetapi di beranda tanah lapang

masih ada yang menyatu—desir lumpur

dan segalanya yang aku tak tahu. 

 

iii/

aku seperti mempelai sunyi

meluncur di jalan lurus

memburu setiap luka yang hendak pergi bersama senja

memerah—bagai anggur darah

yang berkilau dari altar para dewa.

 

aku mau mengulang peristiwa hujan

sambil memunguti tanah pijakan

tempat menyusun kisah-kisah

dan hal-hal kecil lain yang telah aku siapkan

untuk menanam kehidupan di ladang esok.

 

Atambua, 17 Februari 2022

Ikuti tulisan menarik Silivester Kiik lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB