"Merry Christmas December 2023 and Happy New Year's 2024."
Sapaan atau menyapa, mungkin bisa disebut silaturohim, berbagi kabar kebaikan, sebaik masing-masing individu saling memahami kebaikan, untuk hidup dalam pelajaran kebaikan. Bukan marah-marah bagai kerasukan eksentrikisme; kenapa roti keju, kenapa daging asap, kenapa enggak bikin gado-gado, yak ellah.
Nah itu selera berbeda. Enggak apa-apa dong, terpenting tidak mencuri hak rakyat atau hak sesama hidup bernegara, berbeda, kan enggak harus bikin isu nyinyir, dilarang loh oleh Fitrah Ilahi. Perbedaan untuk saling belajar, saling mengingatkan; jangan belok ke kiri macet kawan, ke kanan lebih lancar; terima kasih kawan, kan cakep tuh.
Seumpama telah memilih menjadi kampiun dalam satu bidang, pun kembali pada fitrah amal baik; setidaknya perlu membantu negara, turut mencermati wawasan kampanye anti korupsi. Sebab pada dasarnya mencuri itu melanggar dua pasal sekaligus, pasal akherat-pasal dunia, dalam arti negara dimanapun. Nah.
Seumpama, punya resto/warung, wajib mematuhi aturan kesehatan dari wilayah lembaga kesehatan, telah ditetapkan hal baik terkait kesehatan. Tentunya, tak perlu ada pelanggaran. Segala sesuatu hal baik menuju tertib bersama termaktub dalam kesadaran bermasyarat berbekal akidah menjaga akhlak pelajaran dari Ilahi.
Seumpama lagi punya toko pakaian deh, up to date dong, ikut pengembangan mode, sebagaimana budaya negara setempat, juga patuh pada ketentuan moral masyarakat setempat termasuk patuh pada aturan negara untuk publiknya. Enggak boleh dong jalan-jalan tanpa busana, karena moral dasarnya wajib berpakaian.
Sederhana banget memahami kesadaran hidup bernegara. Makin indah negeriku, kalau terbebas dari perilaku oknum koruptor. Bermanfaat lebih pemerataan laju kehidupan, pendidikan, bersama mencapai sistem edukatif melalui tower internet menjangkau hingga pelosok perbatasan negeri. Alangkah bahagianya saudaraku di sana.
Pancasila, membuat negeri ini elok nian teman-lahir di tanah Nusantara hebat ini, kini menjadi NKRI Pancasila. Terlihat kekuatan sahih Pancasila, amat sakti.; Kebebasan bertanggung jawab dilindungi Ketuhanan Yang Maha Esa, perlindungan penuh pada negara juga seluruh aktivitas produktif bangsa ini. Amin.
Berbeda dengan mazhab abrakadabra pemilik kandungan invasi militer-monopoli adidaya, misalnya loh, contoh sederhana nih ya; alasan mendasar invasi militer di benua-benua jauh, tolok ukurnya mazhab abakadabra, sekalipun akibatnya artefak bersejarah negeri di jazirah jauh hancur lebur, sedih tau.
Ini sekadar obrolan warkop akhir tahun 2023. Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari. Oke deh.
***
Jakarta Indonesiana, Desember 29, 2023.
Ikuti tulisan menarik Taufan S. Chandranegara lainnya di sini.
