Bagai debu—darah berhamburan di setiap jalanmu
yang licin diguyur air mata
mengantar jiwamu kepada lorong hening
tempat menyimpan rindu yang tak pernah disakiti.
Tubuhmu ialah tanah basah
yang subur di hadapan hujan
dan yang membenamkan benih
agar esok tumbuh mahkota
—di setiap helai rambutmu.
Sebelum senja hari ini menggantung kenangan
dan tenggelam dalam dadamu
—yang masih hangat dan wangi
lalu pergi memburu mimpi malam
dengan mata letih tanpa dosa.
Atambua, 22 Februari 2022
Ikuti tulisan menarik Silivester Kiik lainnya di sini.