Aku berada di atas perahu,
di bentang samodra merah,
berlayar kembali dengannya:
nelayan tua begitu kukenal dulu
dalam kisah usang yang selalu
kudengar di pagi hari minggu;
rupanya ia masih menjala ikan-ikan
bermata dingin dan tubuh yang kaku.
Ikan-ikan yang keluar dari kegelapan,
tanpa ingatan purba yang memandu
dan bayangannya tentang meja makan,
penuh cahya lilin dan rasa kelaparan;
tempat akhir di mana jala nelayan tua
pergi membawa ikan-ikan itu.
Terima kasih telah berkunjung
Cek juga:
https://www.indonesiana.id/read/164599/sopi-dalam-bias-pancasila-dan-kebudayaan-indonesia
Ikuti tulisan menarik Jerpis M. lainnya di sini.