Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Ketika lebih sering pujian yang terungkap ke hadapan khalayak, kecaman dalam bahasa yang aneh itu jadi terasa seperti anomali yang mengagetkan. Tulisan kecaman itu tidak ubahnya setrum yang mengejutkan. Memang dapat dimengerti bila kata-kata vulgar itu terasa menyakitkan karena dianggap melampaui batas. Namun, seandainya postingan yang membuat Bu Risma lapor polisi itu dilihat dari sisi lain, mungkin ada hikmah kebaikan di dalamnya.
Ya, mungkin Pak Ahok tak mau, hanya karena soal sungai, nama Kang Emil lebih berkibar.