Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Aku duduk bersimpuh sambil memegang ukiran kayu pengganti batu nisan yang terdapat tulisan nama, kelahiran, dan wafatnya Ka. Aku mencoba bertahan tidak menangis, aku mencoba kuat di hadapan semua orang, namun seolah-olah diriku tidak berdaya setelah melihat tempat akhir Ka di dunia ini. Momen demi momen sebelum kami kehilangan Ka seolah berlari-lari tepat di pikiran bawah sadarku. Aku mulai tersenyum getir. Aku menutup mata dan menarik nafasku dalam-dalam, aku mulai hanyut ke dalam kenangan dan kejadian selama aku kenal Ka. Kubuka mataku perlahan, aku melirik Ta yang sudah berada disampingku. Ta diam membisu seolah tahu apa yang sedang aku pikirkan. Kami sama-sama diam membisu di depan makam Ka, terhanyut di dalam kenangan yang seolah menyeret kami untuk mengulang kembali momen ketika kami bersama.