Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja memandang intoleransi masih berpotensi terjadi pada Pemilu 2024. Potensi intoleransi itu berasal dari pengaruh globalisasi, demokrasi yang didominasi kelas menengah, dan markanya hoaks di medsos. Data menunjukkan dan juga presentase angka intoleransi di Indonesia mencapai 50%. Dan 0,4% masyarakat Indonesia bersedia melakukan tindakan radikal. Walau presentasenya kecil, tetapi 0,4% dari total seluruh masyarakat Indonesia adalah jumlah yang besar.