x

Iklan

Raja Sagotra

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 November 2021

Senin, 6 Desember 2021 06:39 WIB

13 Mawar Putih

sahabat yang benar benar sahabat belum tentu baik baik saja pada kita, 13 teman yang sejak dulu selalu bersama, salah satu diantara mereka berbeda, karena perbuatanya yang berakibat fatal

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

     Kalian mempunyai sahabat? tidak, tidak hanya satu sahabat yang ku maksutkan, ini sahabat yang benar benar seorang sahabat, berbagi kisah kelamnya lalu menguatkan satu sama dengan lainya, saling mempercayai satu sama lain, membantu dan berkerja sama sudah pasti di lakukan di sebuah apartemen megah dan besar, serta penghuninya. Ada 13 orang di sana, ke 13nya mempunyai masa kelamnya masing masing, mereka mulai saling mengenal ketika di bangku SMP, lalu beranjak terus hingga mahasiswa, karena mereka mempunyai masalah yang kelam masing-masing, mereka memutuskan untuk tinggal bersama dalam satu rumah yang besar, toh mereka sudah tidak mempunyai keluarga lagi, uang yang mereka kumpulkan karena jerih payah mereka sendiri, dan itu sangup untuk membeli sebuah apartemen yang besar.

 

     13 orang...laki-laki semua, ada Sendrana, kakak paling tua disini, lalu ada Johan, umurnya tidak beda jauh dari Sendrana, hanya beberapa bulan saja, serta wajahnya yang bak malaikat itu membuatnya banyak wanita yang menyukainya, rambut Johan yang sengaja di cat pirang lalu panjang sangat terlihat malaikat bagi yang melihatnya, lalu ada Joseka, kakak yang paling sabar dan dewasa disini, Joseka itu mempunyai keturunan dari america sana, sehingga wajahnya yang campuran membuatnya lebih tampan dan manis jika di lihat, selanjutnya ada Junanda, Jun sendiri mempunyai paras yang tampan, dan tinggi karena rajin berolahraga, lalu ada Hosha, penyuka harimau ini mempunyai mata sipit layaknya orang China tapi padahal dia orang Indonesia asli, lalu ada Wonantra, wajahnya yang putih bersih dan bermuka dingin ini pintar dalam segala hal, dia yang mengurus semua keuangan di apartemenya, jadi tidak mungkin suatu hari akan kekurangan sesuatu, selanjutnya ada si Wulendra, jangan salah paham dulu, laki-laki dengan tubuh pendek ini pintar bela diri, jika di kampusnya sering di ejek pendek atau tinny, endra tak pernah mendengarkanya atau membalasnya, toh dirinya tak peduli fisiknya, dia mensyukuri apa yang tuhan berikan padanya, lalu ada Han, tubuh tinggi dan kurus seperti Han jelas sekali jika dia pintar dalam dance, Han sering mengikuti lomba lomba tari modern di cabang cabang kabupaten dan pasti memenangkanya, Gyulanda..laki-laki berkulit tan dan berbadan bagus ini juga sering berolahraga seperti Jun, hanya saja otot otot bisep milik Gyu lebih besar, serta mukanya yang tampan bak pangeran, lalu ada Dikey, umur Dikey, Gyu dan Han tidak berbeda, mereka seumuran, hanya saja Dikey lebih suka melontarkan lelucon untuk teman temanya jadi tidak akan mungkin akan sepi jika di apartemen bila ada dirinya, lalu ada Sentala, ahh...laki-laki ini dengan pipi gembil tapi badanya yang tidak gembil juga sama persis dengan Dikey, hanya saja Senta lebih suka menyanyi di banding melontarkan lelucon macam Dikey, bisa dibilang Senta ini adalah teman yang paling mengerti di banding 12 lainya, Tentunya setelah Joseka, Senta punya cara sendiri untuk membangkitkan temanya yang putus asa ketika mendapat masalah, selanjutnya yang umurnya sama dengan Senta ada Vernanda, Vernan sama dengan Wonantra, wajahnya yang dingin, tapi Vernan berbeda, dia lebih ke cuek daripada dingin, sebab, Vernan dilahirkan dengan keluarga yang keras jadinya sikapnya seperti itu, setelah keluarganya mati karena kecelakaan di kereta, Vernan menemukan Senta yang membantunya bangkit lagi untuk hidup, lalu Senta dengan gamblangnya memeperkenalkan temanya yang lain yang bernasib sama sepertinya, lalu terakhir sendiri yang paling muda ada Dinantha, Dinan memang paling muda, tapi sikapnya bisa menjadi dewasa dalam keadaan tertentu sendiri hingga permasalahanpun selesai. Cerpen ini akan menceritakan tentang apartemen megah berisi dengan 13 laki-laki didalamnya

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

     13 remaja itu sekolah di universitas yang sama, tapi berbeda jurusan, misalnya seperti Sendrana yang mengambil akutansi, lalu si Johan yang mengambil pyscology, atau si Wonantra yang mengambil jurusan seni rupa. Walau mereka mempunyai masa kelam yang sama, tapi pendapat mereka mengenai dunia berbeda beda. Sudah cukup basa basinya, kejanggalan dimulai di apartemen megah itu karena adanya surat di depan pintu apartemen yang berisi "13 pangeran tampan seperti pangeran akan mati" , heboh? Tentu saja, Dinan saja hampir pingsan membacanya, Sendrana sebagai yang paling tua menginstruksi teman-temanya untuk tenang, sebelumnya belum pernah seperti ini, entah siapapun orangnya pasti ada di sekitar mereka. Wulendra mengusulkan agar mereka tidak keluar keluar dahulu, otak cerdasnya berfikiran bahwa sang pelaku berada di sekitar apartemen mereka, jadi lebih baik untuk tidak keluar keluar karena akan sangat bersiko nantinya, mereka pun menyetujuinya, tidak keluar dan tetap di apartemen dengan keadaan yang was was.

 

     "AAAAAAAAAAAA" teriak han di esok paginya, dirinya kelu, tidak bisa bergerak

 

teman teman yang lainya ikut mematung, disana, benar benar di sana, Wulendra tergeletak dengan tangan yang berlumuran darah, meninggal tanpa tau siapa pelakunya, dan itu membuat yang lainya panik bukan main, sehingga dibuat rundingan serius di meja bundar bawah tanah, mereka saling memandang takut, jasat Wulendra di letakan di peti bawah tanah

 

"Kak..kayaknya pelakunya bukan di sekitar apartemen ini deh" ucap Dinan mengajukan pendapatnya dengan takut takut, bagaimanapun juga dirinya juga shok melihat kak Lendra mati dengan penuh tanda tanya seperti itu

 

"Pelakunya diantara kita" ucap Joseka mengalihkan semua pandangan, menatap joseka curiga

 

"Bagaimana kau tau itu" ucap selidik Wonantra dengan serius, bagaimana bisa pelakunya diantara kita sedangkan kita semua selalu bersama sama terus

 

Joseka mengedikan bahunya acuh, entah kenapa dirinya sampai berfikir seperti itu, hanya saja Jos berfikir bahwa cara meninggal Wulendra itu aneh, karena apa? Karena Lendra satu kamar dengan dirinya, lantas kenapa dirinya tidak tau jika sang pelaku sudah pasti di antara mereka ini. Malam harinya, sesuai yang dibicarakan mereka, mereka tidur satu kamar, diruang tamu maksutnya, perasaan takut dirasakan semuanya, bagaimana jika sang pelaku akan membunuh malam ini. Han terbangun, malam malam dirinya sejak kecil memang suka pergi untuk buang air kecil, dirinya pergi ke kamar mandi, selepas itu pingsan, dan tewas...

 

     Mereka semua terkejut paginya, dimana Han menghilang, setelah dicari cari Han berada di peti tepat di sebelah jasat Wulendra diletakan, Han meninggal, tubuhnya pucat dan dingin...serta, terdapat mawar putih di tangan mereka berdua, hal ini membuat mereka tambah panik dari sebelumnya, dalang dari semua ini terlalu pintar, rasa curiga menyeruak di apartemen itu, tuduhan demi tuduhan mereka saling lontarkan, dan berujung bertengkar, semuanya menjerumus ke Joseka, entah kenapa dirinya yang disalahkan, Gyu menuduhnya karena dia seorang yang berfikir bahwa pelakunya ada diantara kita, dan dengan bodohnya yang lain menyetujuinya. Tuhan sedang tidak berbaik hati pada Joseka...teman kamar Joseka adalah Dikey, besok paginya Dikey di temukan tewas dengan dahi yang terbuka entah bagaimana caranya, serta mawar putih di tanganya, sudah tahu kelanjutanya bukan? Joseka di tuduh terang terangan disitu, karena hanya ada Joseka dan Dikey di kamar atas, dan besoknya Dikey korban selanjutnya, karena kewaspadaanya, Joseka diusir dari apartemen, untuk tidur diluar, Jos yang tidak bersalah itu meratabi nasibnya di luar sendirian.

 

     "KAK, ASTAGA, BAGAIMANA INI" teriak Sentala besoknya, ketika ia ingin membuka pintu untuk membuang sampah, dirinya di kejutkan dengan jasat Joseka dengan mata yang copot dari wajahnya, dan tanganya yang menggengam mawar putih

 

"Maaf...Kak Jos meninggal, bukan dia pelakunya" Gyu yang paling merasa bersalah disini

 

Kakak terdekatnya meninggal dengan keadaan mengenaskan, yang sebelumnya ia tuduh sebagai pelakunya ternyata bukan dia pelakunya

 

"Gyu, atau sebenarnya kau lah pelakunya, Han mempunyai kebiasaan sejak kecil buang air besar, bukankah malam itu Han tidur di sebelahmu?pasti kau tau itu, dan sekarang Joseka, kau menuduhnya, dan kau juga yang membunuhnya" ucap dingin Johan sambil menatap tajam Gyulanda

 

     Gyu mengeleng ribut, bukan, bukan dia pelakunya, dirinya sudah melakukan pembelaan berkali kali tapi di tolak oleh teman temanya, karena alasan Johan lebih masuk akal, sebagai gantinya, Gyu disurub untuk tidur di luar seperti Joseka. Dan ternyata entah dari mana fikiran Johan benar, Besoknya Jun tewas, dengan tubuh yang lebam biru biru serta keunguan, siapa? siapa yang bisa memukul orang sekeras itu selain pemilik tubub paling berotot, Gyu semakin dituduh sebagai pelakunya, jasat Jun di letakan di sebelah Joseka dengan mawar putih yang entah dari mana asalnya. Sentala kasian pada Gyu, dirinya paham bagaimana perasaan sahabatnya ini di tuduh seperti itu, Senta menyelinap diam diam untuk keluar kamar, seketika tubuhnya membeku, dirinya melihat pelakunya, bayangan hitam itu membawa pisau dapur, Senta yang mengajak Dinan untuk membantu Gyu jadi tidak tahu akan bagaimana, mereka pergi lewat jalur samping, leway ruang depan, dan membuka pintu "Gyu" pangil Senta, Gyu yang sedang tertidur terbangun kaget melihat dua temanya disini "a-aku melihat pelakunya" cicit Senta serta Dinan yang tidak bisa berucap karena kaget juga pelakunya membawa pisau bagaimana jika- "AWAS"

 

     Terlambat...ucapan keras Gyu terlambat karena semalam pelakunya sudah menikal Senta dan Dinan, sekaligus Gyu...Hosha sampai histerus sendiri semalam, dia belum tidur dimana saat suara Gyu terdengar, dan benar saja, besokya tiga mayat itu tergeletak dengan berlumuran darah, serta 3 mawar putih di setiap tangan mereka. 5...tersisa 5 orang berada di apartemen itu..hawa seram mengelilinya, dimana mereka tinggal bersama 8 mayat dan 1 psycopat di dalamnya, Wonantra mengusulkan agar tidak ada lagi jarak diantara mereka, antra sudah muak dengan rencana si pelaku, jadi memutuskan untuk benar benar tidur di ruang televisi, Vernanda yang sejak kejadian awal Lendra meninggal dia hanya diam saja, ikut menyimak dan tidak berucap, membuat 4 yang lainya curiga, Vernan keras dan misterius, itu yang mereka tau. Hingga malamnya tiba, Hosha yang paling yakin jika Vernan adalah pelakunya rela tidak tidur untuk membuktikan itu semua, ternyata tidak hanya dia, ada Senandra yang juga tidak tidur, lampu mati, karena tidak di bayar bayar, perasaan campur aduk. Vernan merasakan ada yang mencekiknya ketika tertidur, kecikan itu kuat sekali hingga lehernya mengecap biru biru. Senandra yang gelisah sendiri jadi tidak enak, dirinya menyalakan senter untuk melihat sekitar, senter itu mengarah ke jasat Vernan yang baru saja tewas, sebelum berteriak, Sendra di bekap dulu oleh seseorang, bekapan itu berupa kain yang sudah di beri racun sampai orang itu tidak bernafas lagi. Hosha yang melihatnya dengan mata kepalanya sendiri berteriak keras..keras sekali

 

"KAU PELAKUNYAA, AKU MELIHATMU MEMBUNUH KAK SENDR-" teriakan hosha terpotong karena sebuah pisau dapur yang menancap indah di dadanya

 

Hanya dia...si jenis itu, susah untuk membunuhnya dan susah menuduhnya, Wonantra tertidur manis, dirinya tau jika Vernan di bunuh secara perlahan, karena apa? Karena dirinya ada disebelahnya persis

 

"Aku tau kau pelakunya" ucap Wonantra dengan santainya

 

Karena itu sebuah leser panas tembus dari belakang dadanya hingga berlubang, dan dalam hitungan detik Antra tewas, mayat mayat yang berada di ruang televisi itu dipindahkan ke bawah tanah dan di letakan di peti

 

"Sungguh indah kalian ini, wajah wajah berlian" melihat teman temanya yang mati di peti dengan tangan yang memegang bunga mawar putih, cocok untuk mendeskripsikan mereka yang berwajah berlian

 

Johan...laki-laki itu di vonis terkena penyakit mental, dirinya terkena penyakit yang membuatnya melakukan sesuatu yang ia anggap indah, jadinya Johan rela membunuh semua temanya dengan rencana yang ia jalankan sendiri, dan bodohnya tidak ada yang tau bahwa ia pelakunya

 

"Ah baiklah, satu pangeran lagi akan tidur, jadi pas 13 mawar putih" laki-laki bermuka malaikat itu menidurkan dirinya di peti, di samping jasad Wonantra, dirinya mengengam mawar putih di dadanya, tangan satunya gunakan untuk menembak dirinya sendiri

 

 

 

 

 

 

 

 

Dorrrr

 

 

 

 

 

     Habis sudah...apartemen itu tidak ada penghuninya lagi, semuanya tewas karena rencana seseorang berwajah malaikat itu tapi didalam dirinya terdapat jika psycopat yang menyeramkan...13 orang meninggal di dalam peti dengan 13 mawar putih pula, entah siapa yang akan menemukan jasat mereka, yang pasti apartemen itu tidak terawat dan menyeramkan. 13 sahabat sejati mati karena kegilaan seseorang, dan pelaku sebenarnya adalah sahabatnya sendiri, biarkan apartemen itu mempunyai kisah yang manis tapi pahit di bagian akhir

Ikuti tulisan menarik Raja Sagotra lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler