x

Iklan

Yudi Setiyawan

Penikmat Sastra
Bergabung Sejak: 26 April 2023

Jumat, 12 Mei 2023 20:54 WIB

Akhir Cerita

Sebuah akhir dari rasa yang terlarang

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Akhirnya

yang mengganggu pikiran ku selama ini kunantikan, terjadi...

sebuah kebenaran dalam kebohongan tak terencana

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

tak pernah terpikir akan terlaksana

pada saat sebuah kata tanya menyapa

sangat ingin menjawab "Ya"

tapi dengan begitu jadi berakhir begitu saja

entah kenapa aku ingin sekali mengenalnya

entah harus gelisah atau merasa lega

pikiran seakan berhenti mencerna

 

Sangat berdosa, aku tahu..

tak pernah ku terka akan bisa rasakan rasa

setelah belasan tahun berpuasa cinta

haruskah ia tahu

ini semua bukanlah ulahnya

sudah sejak lama sekali

sebelum hadir disini

sebelum rasa ini terjadi

hidup ku penuh ke pura-puraan

dalam satu ikrar keraguan

berharap waktu dapat merubah keadaan

berharap pada manusia akan perubahan

nyatanya makin hanyut dalam kehampaan

 

Dan ku ingat ia pernah berkata kemarin

sosok itu bilang

"hidup ini berharga, tiap yang hidup berhak bahagia"

dan itu sedikit menjadi angin segar

yang berhembus di hati nan gersang

sesal terjadi belakangan

ku tak akan menampik kebencian

baru ini lagi ku rasa sebuah ketulusan

lahir dari matinya kehidupan

 

Kisah Sebelumnya...

bukan karena ku tak upayakan

tiap saran dan ucapan s'lalu mentah terlepehkan

tiap usaha dan pengorbanan

tak pernah terlihat dan terlupakan

sampai pada akhirnya

tak ada lagi pembenaran dan pembelaan

t'lah hilangnya kepedulian dan kebersamaan

hanya menyisakan pertanggungjawaban

jalani hidup penuh tuntutan dan kebingungan

 

Kini bom waktu yang terpicu sejak lama

kian habis masa tunggunya

tinggal menanti ledakannya

karena semua sudah sangat bias terasa

tak lagi mampu selamatkan jiwa

menyesal sekali sosok itu ikut terdampak bencana

aku telah membunuh hatinya

lagi.. meski tanpa sengaja

tak kan lagi ada ampunan

tak kan ada lagi permohonan

hanya ada aku, penuh penyesalan

tak sempat berpamitan

hanya tinggalkan sayatan demi sayatan

dari sebuah kesalahan terbesar dalam sejarah hidup ku

yang penuh dengan rentetan kegagalan

 

Terima kasih telah menunjukkan

satu-satunya tujuan dari keragu-raguan

ini memanglah sebuah jawaban

dari tiap doa yang kupanjatkan

kebenaran akan tetap ditegakkan

meski sakit terasa menjadi beban

akan ku ikuti prosesnya

akan ku nikmati alur perihnya

balasan dari tiap dosa-dosa

yang sudah menggunung menyentuh angkasa

dan semoga sampai waktu ku nanti

aku masih bisa sekedar mencicipi

sedikit bahagia di penghujung senja

walau hanya sebatas buih diatas hamparan samudera

 

Benci lah sebenci-bencinya

murka lah sejadi-jadinya

akan ku terima sumpah serapahnya

memang sudah seharusnya

 

Ikuti tulisan menarik Yudi Setiyawan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler