x
matematika
Oleh: wawan kurniawan

Rabu, 24 November 2021 12:36 WIB

Tip dan Trik Mengajar Matematika ala Mr WAW

Guru matematika memiliki pekerjaan besar saat berhadapan dengan peserta didik. Ia wajib menstimulus peserta didik untuk membuka diri siap untuk belajar matematika, mencoba matematika, dan berlatih soal matematika. Ketika mendengar kata matematika, mayoritas peserta didik menutup diri dengan mental blok yang dimiliki. Mereka merasakan kesulitan yang terakumulasi, sehingga membuat minimnya rasa percaya diri ketika belajar matematika. Bersama kesulitan ada kemudahan. Itulah yang wajib dijadikan pedoman saat mengajar. Melihat serangkaian masalah yang dirasakan peserta didik saat belajar matematika, maka guru wajib mencari solusinya. Guru matematika mencari strategi yang tepat agar pembelajaran berjalan dengan baik, menyenangkan serta nyaman. Tentu saja dibutuhkan beberapa tips dan trik yang patut dicoba dalam mengajar matematika. Tips dan trik berupa: Math Is Beautiful; Pembelajaran kooperatif; Bahan ajar interaktif; Clue Pengerjaan; Tugas sama dengan satu; Level penilaian is three; Service after test; Remedial & Pengayaan. Bagaimana? Cukup mudahkan untuk mengajar matematika agar peserta didik merasa nyaman. Mari kita awali dengan mengadaptasi cara kita mengajar dengan strategi yang jitu. Persiapan mengajar yang sistematis, terapkan tips dan triknya, lalu lihat hasilnya saat pencapaian hasil belajar peserta didik. Mari bersama kita wujudkan generasi muda Indonesia yang gemar ber-matematika, karena matematika itu indah. Salam MIB (Math Is Beautiful).

Oleh: wawan kurniawan

Rabu, 24 November 2021 12:34 WIB

Skor Imbang 3-3 Antara Sinkron Vs Asinkron

Pandemi Covid-19 menstimulus guru matematika untuk beradaptasi secara ekstra. Penjelasan tertulis di papan tulis kelas tentunya tidak dapat dipraktekkan. Penjelasan hanya secara lisan tentunya tidak tepat untuk diterapkan. Berdasarkan Surat Edaran Kemendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) menjelaskan bahwa belajar dari rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan. Ketika guru diharapkan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik maka beragam terapan strategi pembelajaran saat tatap muka, perlahan untuk diadaptasikan ke dalam pembelajaran tatap maya. Sebuah proses akselerasi pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kegiatan pembelajaran menjadi tantangan bagi guru matematika. Ketepatan memilih pemanfaatan TIK yang sesuai menjadi salah satu kunci suksesnya pembelajaran tatap maya. Beragam respon peserta didik bermunculan ketika pembelajaran matematika dilaksanakan selama Belajar Dari Rumah (BDR). Penjelasan materi yang belum sepenuhnya secara utuh dipaparkan, keterbatasan daya faham peserta didik ketika belajar mandiri, singkatnya durasi yang dijadwalkan saat belajar, serta minimnya interaksi antara guru dan peserta didik ketika BDR. Berangkat dari pola matematika yang selalu ada solusi dalam setiap persoalan. Kolaborasi strategi pembelajaran dengan pemanfaatan TIK merupakan solusi mewujudkan pembelajaran matematika menjadi lebih bermakna bagi peserta didik. Penerapan metode pembelajaran Sinkron dan Asinkron dengan komposisi yang berimbang serta penerapan TIK yang memadai mampu menjadi solusi mengatasi masalah yang terjadi saat pembelajaran matematika. Metode pembelajaran Sinkron merupakan pembelajaran yang dilaksanakan dengan komunikasi dalam waktu yang bersamaan antara guru dengan peserta didik. Pelaksanaannya dapat berupa daring maupun luring. Ketika dilaksanakan secara daring, maka pemanfaatan aplikasi komunikasi jarak jauh dapat mengunakan aplikasi Zoom Meeting, Google Meet, Microsoft Teams atau aplikasi lainnya. Metode pembelajaran Asinkron merupakan pembelajaran yang dilaksanakan dengan komunikasi dengan waktu yang berbeda antara guru dengan peserta didik. Pelaksanaannya dapat berupa daring maupun luring. Ketika dilaksanakan secara daring, maka pemanfaatan Learning Management System (LMS) misal berupa Google Classroom, Microsoft Teams atau LMS lainnya. Terkait pembelajaran matematika, penerapan keseimbangan antara metode Sinkron dan Asinkron menjadi salah satu solusi tepat. Berikut beberapa strategi penerapannya: 1. Penjelasan Materi Untuk metode Sinkron penjelasan dilakukan secara langsung dengan menggunakan aplikasi komunikasi virtual misal Google Meet dan untuk mendukung kualitas penjelasan secara audio visual gunakan papan tulis virtual misal Jamboard dan gunakan Pen Tablet agar tulisan penjelasan materi dapat difahami peserta didik secara tahapan langkah seperti penjelasan di papan tulis. Untuk metode Asinkron pastikan penjelasan yang dilakukan secara langsung direkam dengan menggunakan Screen Recorder yang terafiliasi dengan Google Meet misalnya Scre.io. Kemudian sematkan link rekaman dan link Jamboard penjelasan materi di dalam Google Classroom, sehingga peserta didik dapat kembali belajar secara mandiri dengan mempelajari ulang video penjelasan materi sesuai dengan waktu belajar dan kecepatan pemahaman peserta didik. Kemudian pastikan peserta didik mampu mengakses link yang digunakan saat pembelajaran Sinkron. 2. Latihan Soal Untuk metode Sinkron, latihan soal dapat langsung terdeteksi respon pemahaman peserta didik, maka gunakan aplikasi kuis interaktif misal aplikasi Quizizz dengan menggunakan Create Lesson, sehingga latihan soal dapat dikendalikan oleh guru dengan mendapatkan umpan balik secara langsung. Peserta didik akan mencoba mengerjakan dan langsung mendapat penjelasan tahapan yang sesuai. Untuk metode Asinkron, latihan soal dapat dikerjakan sesuai dengan kemampuan pemahaman peserta didik serta kesesuaian waktu belajar peserta didik. Penggunaan aplikasi kuis interaktif misal aplikasi Quizizz berupa Create Quiz dengan pengaturan Asinkron atau berupa pekerjaan rumah. Namun tetap diberikan batasan akhir penyelesaian sebagai wujud penerapan kemandirian, kedisiplinan dan tanggung jawab peserta didik. 3. Evaluasi belajar Untuk metode Sinkron agar evaluasi kemampuan pengetahuan peserta didik dapat terukur secara tepat, pengkondisian yang seragam serta waktu yang bersamaan maka tes evaluasi pengetahuan sebaiknya dilakukan secara Sinkron. Soal evaluasi pengetahuan dapat menggunakan aplikasi Google Form atau dengan Quizizz berupa Create Quiz dengan pengaturan Live Quiz. Untuk metode Asinkron agar evaluasi kemampuan keterampilan peserta didik dapat tereksplorasi dengan maksimal, maka berikan kebebasan waktu penyelesaian dan pengerjaan sesuai dengan kapasitas peserta didik, namun tetap diberikan batasan waktu penyelesaian. Penerapan strategi pembelajaran berupa keseimbangan metode Sinkron dan Asinkron dikolaborasikan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi yang tepat dapat mewujudkan pembelajaran matematika yang berkualitas serta bermakna bagi guru dan peserta didik. Sehingga pandemi menjadi motivasi untuk belajar dan mengajar menjadi lebih baik. #MERDEKABELAJAR.