Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Pertama - tama kita membuka buku tersebut, kita di ajak mengenal tentang pertemuan ayah tiri Dauni dan Ibunya. Nah ayah tirinya itu orang Amerika. Setelah mereka menikah, satu keluarga akhirnya pindah kesana. Ternyata ketika sudah di sana, mereka semakin sulit menghadapi hidup, di tambah kelakuan ayah tiri Dauni suka mabuk - mabukan, sesekali main tangan. Nah dari sini sudah bisa menebak kan kenapa Ayah tirinya terbunuh di tangan Ibu Dauni sendiri? Mengerikan.
Ketika telah menaiki bukit dengan nafas yang menggebu - gebu, ternyata dia memang tidak salah. Dia menemukan rusa itu lagi sedang menikmati rumput di tanah dan kembali pergi. Kakek terpesona akan bulu rusa yang nampak lembut sehingga dia mengatakan, ‘’ aku ingin punya tas dari kulitnya dan tanduknya menjadi hiasan dinding di istanaku. ‘’ Ya… dialah sang raja dari Kota Panikun. Sang raja yang selalu berambisi untuk mengejar sesuatu apabila dia menginginkan. Kota Panikun, berada di ujung Pulau Borneo paling tropis, memiliki kota yang damai dan paling banyak bangunan kayu ulin. Kesejahteraan ekonomi masyarakatnya di kota dihasilkan oleh menjual rempah - rempah ke kota lain serta bertani. Sang Raja itu bernama Pani, dia terpilih sejak usia 20 tahun setelah ayahnya meninggal di usia 60 tahun karena demam. Raja Pani, memang senang berjalan seorang diri ke dalam hutan untuk mendamaikan diri dari kebosanannya di dalam istana kayu ulin. Rusa itu tidak pernah ada di sana sebenarnya, namun entah bagaimana rusa menampakan diri di depan matanya.
Novel Dayo, bergenre Drama Romantis dan persahabatan remaja. Novel ini menyasar pada pembaca dewasa muda. Keunikan tema yang mengambil tentang hutan lumut, di tuliskan begitu mendalam, sehingga pembaca terbawa pada suasana betapa indahnya hutan lumut yang ada di desa Long Bena, Kalimantan Timur. Usup, secara spesifik Dayo hanyalah seorang anak laki - laki remaja yang suka membaca buku. Dia suka membantu ayahnya di peternakan lebah untuk mengantarkan pesanan madu - madu asli ke konsumen yang ada di desa. Sampai suatu hari, Dayo menemukan hutan lumut, berdekatan dengan kaki gunung karts. Keindahan suasan hutan lumut membuatnya takjub sehingga Dayo menjadikan tempat itu wilayahnya pribadi, karena tidak ada orang yang pernah berkunjung kesana. Seiring waktu, Dayo harus berpisah kepada hutan lumut karena demi mengejar pendidikan di Bontang. Asal anda tahu, terkadang hutan lumut dapat menimbulkan sesuatu di luar nalar, atau tidak sampai otak, karena keajaiban yang terkadang membuat hutan itu terlihat lebih bersinar di malam hari, sampai warna lumut yang hijau tua, terpancar lebih hijau lagi. Belum lagi kunang - kunang ke-emasan bersatu padu bersama cahaya dari langit.