Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
"Berpijak Di Bawah Sabda Pancasila", merupakan lukisan hidup seorang anak bangsa dalam memaknai Kebhinnekaan yang Tunggal dan Ika. Dia milihat kelima sila sebagai peziarahan hidup manusia Indonesia yang sejati.
"Kisah itu pernah terjadi. dia tidak menghilang tetapi membekas" itulah goresan-goresan hidup manusia dalam menapaki peziarahan dalam badai cinta dan luka. Goresan-goresan ini, sengaja dihadirkan berdasarkan catatan kecil seorang peziarah "Indah Puspito" untuk memaknai apa itu cinta dan luka.
"Di Ujung Senja" merupakan puisi yang mengisahkan tentang duka dan kerinduan manusia yang menjadi korban dari sesamanya, hanya oleh karena nafsu duniawi.
Manusia adalah pribadi yang unik oleh akal dan budi. Dia mampu berpikir dan merasakan apa yang ada dalam diri pun di luar dirinya. Namun, keunikan itu kian terkikis. Pertanyaan mendasar: apakah ini terjadi akibat perubahan zaman atau kurangnya kesadaran manusia?