Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Kemerdekaan hari ini tak lebih dari sebuah retorika dalam setiap pidato di acara-acara seremonial untuk menghipnotis tentang rasa nasionalisme. Banyaknya masyarakat yang berada di dalam garis kemiskinan, puluhan juta orang kekurangan gizi hingga penegakkan hukum yang tebang pilih membuat rasa kemerdekaan itu menjadi palsu.
Organisasi pergerakan mahasiswa tak lagi menjadi primadona di lingkungan kampus. Sebabnya, antara lain, adanya feodalisme mengatasnamakan ketertiban ber-organisasi. Selain itu muncul senioritas di kalangan aktifis yang mengaagungkan pergerakan di jaman mereka.
Tahun lalu kita diberikan gelar sebagai negara dengan netizen paling tidak sopan se-Asia Tenggara. Sekilas saja memang kerap ditemui banyak makian dan sumpah serapah bertebaran di dunia maya. Padahal sebuah riset internasional juga menyatakan kita bangsa yang paling ramah di dunia. Kenapa pardoks ini bisa terjadi?