x

Iklan

Nuraz Aji

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Panjoel 2006

Sajak-sajak Shoimatun Nur Azizah-Menjahit Puisi

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 PANJOEL 2006

 

“jatuh apa yang tidak sakit?”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“jatuh apa?”

“jatuh cinta.”

“ahaha.”

 

di sepanjang jalan troketon

ada bayangan datang dari masa silam

anak-anak memakai seragam

pergi dan pulang sekolah

ada bayangan saat kita kalah

lomba siswa teladan di sobayan

 

saat istirahat kedua di esempe satu pedan

aku dan teman-teman suka menghabiskan

waktu di lantai dua masjid al jalal

suaramu masih kudengar

saat alam nasyrah terlontar

andai waktu bisa diputar

 

saat istirahat kedua di esempe satu pedan

kadang aku dan teman-teman

suka main ke perpustakaan

meminjam buku puisi kahlil gibran

untuk dibawa pulang dan dibaca

pada malam-malam sebelum tidur

 

saat upacara kemerdekaan di gelora

kau ada dalam barisan sekolah lain

kau bilang kau pernah tidur di kelas

dan dihukum push up lima puluh kali

gara-gara smsan dan menonton pertandingan

arsenal hingga larut malam haha kasihan

 

kini menulis puisi menjadi jalanku

untuk merindukanmu setiap hari

katamu aku cocok jadi poem writer

sekarang, entah kau ada di mana

sudah enam tahun lamanya kita tak berjumpa

seperti yang dulu pernah kau bilang

kalau jodoh tak ke mana

 

Klaten, 9 Maret 2019 0.23

 

Panjoel 2013

 

suatu malam di masa silam, kau pakai (kaos)

yang kau jepret sambil memegang gitar

malam itu kau berhasil, membuat ayah khawatir

dan mengejarku. tapi aku berlari dan segera naik

motormu. tenang saja ayah, kita cuma sebentar

 

satu jam pada malam itu adalah satu jam terbaik

yang pernah kumiliki. di meja nomor enam belas

kita duduk berhadapan di meja ini juga aku

pernah reuni dengan teman-temanku

kali ini aku hanya reuni denganmu

 

malam itu menjadi malam pertamaku denganmu

segelas es teh menjadi teh botol sosro

mie ayam menjadi ayam goreng

lengkap dengan irisan buncis, kentang dan wortel

sayang perutmu sedang kenyang

 

malam itu aku sok-sok ke toilet

bukan karena sakit perut

dulu kita pernah berduaan di toilet

saat bertukar jawaban soal ujian tryout

di toilet masjid al ikhlas. haha andai kau tahu

maksudku malam itu ingin

menciummu di toilet. ah sayang

 

malam itu nilai kita bukan seratus

malam itu nilai kita lima belas ribu

 

Pedan, 5 Maret 2019

 

Salam Sayang,

Azizah

 

Ikuti tulisan menarik Nuraz Aji lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB