Gemar berbagi melalui ragam teks fiksi dan nonfiksi.

Mikroplastik, Partikel kecil yang Berdampak Besar

Jumat, 27 Desember 2024 08:39 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
Sampah botol plastik
Iklan

Mikroplastik yang berasal dari sampah menjadi biang polusi dan dapat menyebabkan kesakitan yang serius. \xd\xd

***

Sebuah tinjauan terhadap 3.000 penelitian menunjukkan bahwa partikel plastik mikroskopis di udara dapat menyebabkan ketidaksuburan pria dan wanita. Ban dan sampah yang terurai melepaskan partikel plastik kecil ke udara, yang berkontribusi terhadap polusi udara yang menurut para peneliti di UC San Fransisco dapat menyebabkan gangguan pernapasan dan gangguan kesehatan lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berdasarkan tinjauan komprehensif 3.000 penelitian tersebut juga menyoroti potensi bahaya partikel-partikel tersebut. Apa bahayanya? Mengutip dari laman scitechdaily.com, partikel-partikel ini dikaitkan dengan masalah kesehatan yang serius seperti infertilitas pria dan wanita, kanker usus besar, dan gangguan fungsi paru-paru.

Selain itu, partikel-partikel ini dapat memicu peradangan paru kronis, yang dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.

"Mikroplastik ini pada dasarnya adalah polusi udara partikulat, dan kita tahu bahwa jenis polusi udara ini berbahaya," kata Tracey J. Woodruff, PhD, MPH, seorang profesor kebidanan, ginekologi, dan ilmu reproduksi di UCSF. Woodruff memimpin Program Kesehatan Reproduksi dan Lingkungan yang merupakan penulis senior studi tersebut, yang baru-baru ini dipublikasikan di jurnal Environmental Science and Technology.

Partikel kecil, masalah besar

Mikroplastik berukuran kurang dari 5 milimeter - lebih kecil dari sebutir beras - dan ada di mana-mana di lingkungan. Setiap tahun, perusahaan-perusahaan di seluruh dunia memproduksi hampir 460 juta metrik ton plastik. Jumlah tersebut diproyeksikan akan mencapai 1,1 miliar pada tahun 2050.

Sumber utama plastik di udara adalah kendaraan bermotor. Gesekan yang terjadi antara ban dan permukaan jalan akan mengikis permukaan jalan dan mengirimkan serpihan-serpihan plastik ke udara.

Sebagian besar penelitian dalam tinjauan tersebut didasarkan pada hewan. Namun, para peneliti mengatakan bahwa simpulan tersebut kemungkinan besar juga berlaku untuk manusia karena mereka memiliki banyak paparan yang sama.

Studi ini merupakan pengembangan dari laporan yang dikerjakan oleh para peneliti tahun lalu bersama Konsorsium Bukti Kebijakan Negara Bagian California (CalSPEC). Konsorsium ini terdiri dari para ahli di seluruh sistem UC dan menyediakan bukti bagi para pembuat kebijakan di Badan Legislatif Negara Bagian California.

"Kami mendesak badan-badan pengatur dan para pemimpin kebijakan untuk mempertimbangkan bukti-bukti yang terus bermunculan tentang bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh mikroplastik, termasuk kanker usus besar dan paru-paru," ujar Nicholas Chartres, PhD. Chartres, penulis pertama studi ini, memimpin tim sains dan kebijakan di PRHE dan sekarang berada di University of Sydney.

"Kami berharap para pemimpin negara akan segera mengambil tindakan untuk mencegah paparan dari dampak mikroplastik ini, lebih lanjut,” tambahnya. ***

 

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler