Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Di balik anyaman jerami yang tersusun, seseorang hanya menatap dari balik celah-celah kepangan pandan sambil menunggu sosok bayangan datang dan menghampirinya. Kaso, begitu yang dia ingat tentang namanya, duduk di atas alas terpal, menyimpan tanda tanya yang terlampau padat. Tatkala dirinya bertanya-tanya tentang kelengkapan misteri kesadaran, sendirian, memperhatikan tubuhnya membujur dalam senyum manis.
Tidak ada suara apapun, bahkan suara binatang yang melewati tempat ini. Sunyi dan kemerahan, itu memang pertanda; waspada. Gemuruh menyambar lima orang dari tim sybjre bs ivpgbel secara asimetris. Tubuh lima orang dari tim tersebut tersayat begitu sempurna, dan mati. Kini, mereka hanya tersisa tujuh orang saja. Panah kompas jaringan monetisasi kembali mengeluarkan kelip dua kali dan suasana masih hening. Kali ini, Cnyyn tetap mematung. Perlahan, ketujuh tubuh mereka berubah laksana embun.
Pertemuan internal yang dilakukan oleh asisten Amma berakhir melalui layar apit yang terbuat dari zat-zat organik dengan sifat yang plastis. Gedung Ei45 masih tetap terisolasi paska kejadian yang menimpa Amma. Amma masih dalam keadaan koma di dalam rumah sakit. Namun, semua yang hadir memiliki kecemasan akan kekuatan inovasi layar apit ini, yang ternyata, berhasil hancur oleh sinar laser yang menghantam pengelihatan dan pusat sirkuit di otak Amma.
Sebelum tangannya menggapai dekoder yang menyimpan seluruh berkas hasil penelitiannya, tiba-tiba terdengar suara asing dari telepromternya dalam gelombang radar yang demikian teracak, juga sangat tidak jelas. Cahaya kelemayar mendadak menjaring tubuhnya hingga membuat jaringan peta yang mengunci seluruh organ anatomi tubuh Domma. Seketika, dirinya jatuh pingsan. Ruangan pun menghilang untuk beberapa detik sebelum signal memberi tanda melalui flash drive di gedung Ei45.
Kini, mereka kehilangan, hampir seluruh matahari. Satu-satunya sumber pembangkit daya hidup itu berbalik menimpa keseharian mereka, menusuk nalar hingga mematikan intuisinya. Wabah kembali diluncurkan melalui kolagen sebagai pertahanan dalam pembersihan di suatu uji coba yang kedua. Pembangkangan, kecemasan, humor tersatir, dan kematian yang ditumpuk menjadi olahan pupuk sekaligus pendistribusian senjata yang paling canggih. Seluruh negeri kehabisan kayu penjaga mori. Benda-benda yang tercipta dari kesalahan berpikir terfatal. Satelitnya membentur kuasa angkasa.
Pada saat itu, Domma yang lebih mengejar mimpinya menjadi awak kapal layar berharap akan membawa dirinya mengelilingi samudra di planet ini. Sedangkan Amma yang penuh kepastian, merebut harapannya untuk memiliki ruangan di gedung Ei45. Air mendidih, dan setum ketel logam terguyur uap, membuat keduanya saling menatap. Air matang, namun Domma dan Amma dibeku renjana, yang tidak pernah mereka sadari selama ini.
Pencarian dirinya dengan meninggalkan karnaval kehidupan bukanlah tentang menemukan segala hal yang pernah ditinggalkan dan dianggap hilang. Namun, menerima kehilangan dengan baik-baik saja. Altus, menyalinnya selentur alur yang masih acak pada setiap zarah di aorta. Kegelapan tidak pernah menawarkan suatu fobia selain gugat.
Sebuah catatan dalam proses mengingat kembali perjalanan masa kanak-kanak di dalam ruang noir sebagai corpus et poetica pada dunia komputer dan tempa artifisial untuk suatu awal tahun dengan kalender yang lain.
semua akan cepat kembali berlalu
Malioboro jadi saksi
Sasi tahu betapa hidup ini apapun dilakoninya saat ini untuk bertahan hidup saat ini terlalu keras baginya untuk dilakoni demi hidupnya
Resahnya hati ditanggal tua
Menatap oprtimis matahari ubtuk berani
pinggir kota sawahnya masih hijau walau secuil
Satu kalimat berdampak besar. Jika kamu hanya memiliki satu kalimat untuk diutarakan. Apa yang akan kamu katakan?
Saya akan membagi beberapa kata rahasia kepada Anda. Mohon dirahasiakan, atau kata-kata tersebut kan hilang kesaktiannya.