Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
POLEMIK selalu menyata dalam dua rona: pro dan kontra. Selebihnya adalah bias, baur dalam sekat rongga benak pengopini. RUU Sisdiknas, Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP), soal Koalisi Partai hingga hingga perdebatan 4X6 atau 6 x 4 adalah sejumput contoh yang bisa diambil. Pengopini pro punya argumen logis. Pengopini kontra punya silat lidah berjurus-jurus hingga merujuk pada konteks yang lebih luas.
Beberapa hari lalu, saya baca berita tentang protes Dewan Rakyat Dayak kepada Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.