x

Iklan

Afnanul Huda

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB

Teroris dan Drone

Kemungkinan penggunaan DRONE dari kelompok teroris perlu diwaspadai karena sangat mungkin akan digunakan untuk aksi-aksi teror di kemudian hari.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Artikel yang saya tulis ini, bukan untuk memberikan petunjuk kepada kelompok teroris, namun sebagai langkah antisipasi bagi lembaga dan instansi di seluruh dunia yang menangani bidang keamanan khususnya terorisme, agar mereka lebih waspada.

Berbicara tentang teroris tentu sudah tidak asing lagi bagi seluruh masyarakat di seluruh dunia, apalagi untuk instansi ataupun lembaga yang memang menangani urusan terorisme. Umumnya orang-orang akan bersama-sama mengatakan bahwa terorisme adalah suatu tindak kejahatan yang tidak dapat dibenarkan dengan dalil apapun juga. Biasanya teroris dalam melakukan aksi terornya akan membekali dirinya dengan senjata tajam ataupun senjata api, bahkan yang lebih mengerikan adalah mereka membawa BOM. Untuk menyelesaikan misinya tentunya para teroris akan membawa segala perlengkapannya dan menuju tempat-tempat yang sudah menjadi targetnya.

Selama ini kita sudah banyak mendengar dan melihat di berbagai media elektronik bahwasannya para teroris tersebut dalam menjalankan misi sucinya tersebut harus menggunakan tubuhnya sendiri, guna menghantarkan senjata-senjata yang mereka bawa untuk membunuh dan menghancurkan target-target mereka seperti pisau, pistol dan BOM.

Berangkat dari aksi-aksi yang sudah mereka lakukan tersebut, tentunya para tokoh-tokoh ataupun para pemimpin teroris tersebut akan melakukan analisa dan evaluasi terkait keberhasilan dan kegagalan yang sudah mereka alami. Dengan adanya jatuh korban dari pihak mereka sendiri (bom bunuh diri), sampai kepada terbongkar atau terungkapnya sel-sel yang sebelumnya sudah mereka bangun dan mereka pelihara, tentunya mereka para kelompok teroris akan membangun strategi penyerangan yang lebih efektif sekaligus untuk menekan terbongkarnya sel-sel teroris yang ada.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kita semua tahu, khususnya orang-orang yang bergerak di bidang IT, bahwa DRONE adalah kendaraan udara yang menyerupai pesawat terbang ataupun helikopter yang menggunakan remote control. DRONE memang ada yang khusus untuk kepentingan militer dan juga khusus untuk kepentingan komersial. Untuk DRONE yang komersial tentunya perangkat tersebut dapat dibeli bebas oleh siapa saja dengan berbagai bentuk dan ukuran. DRONE secara umum tentunya dilengkapi dengan kamera, dimana kamera tersebut dapat ditempatkan di perangkat tersebut dan dapat merekam apa saja yang dilintasinya.

Kepemilikan DRONE oleh seseorang ataupun kelompok tentunya akan disesuaikan dengan kebutuhan mereka masing-masing, sehingga hal ini akan menjadi sebuah ancaman kedepan jika kepemilikan DRONE tersebut tidak dilakukan secara ketat. Kepemilikan DRONE sampai dengan penggunaannya kemungkinan besar dapat juga dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok teroris untuk mendukung aksinya kedepan.

Pemanfaatan DRONE oleh teroris sudah mulai dipraktekkan oleh kelompok teroris ISIS. Teror ISIS kembali menyeruak ketika terdengar desas desus bahwa ISIS menggunakan drone untuk menebar teror di sejumlah wilayah. ISIS kembali dikabarkan telah memasang peledak pada drone sebutan untuk pesawat yang tidak berawak. Hal ini semakin diperkuat dengan adanya dugaan penembakan pasukan Kurdi dengan menggunakan bahan peledak yang dipasang di drone miliki ISIS. Selain itu ISIS sempat memerkan beberapa video terkait dengan kekejamannya dengan menggunakan alat yang sama. Teror ISIS ini diduga dilakukan di perbatasan Suriah dan Turki.

Kondisi seperti ini tentunya harus menjadi perhatian dari lembaga dan instansi yang terkait dalam penanganan tindak terorisme. Tidak menutup kemungkinan cara ini (penggunaan DRONE) tersebut ditiru dan digunakan oleh kelompok terorisme lainnya untuk membawa sejumlah bahan peledak dalam melakukan aksinya. Tentu jelas, bahwa kapasitas yang mampu dibawa oleh DRONE tersebut terbatas mungkin 1 sampai 2 kg saja ataupun hanya 100 sampai 500 gr saja. Walaupun kapasitasnya tidak besar namun perlu diingat bahwasannya bom yang dapat dibawa oleh DRONE tersebut hanya difungsikan sebagai pemantik saja dan bom tersebut dapat saja diarahkan ke tempat-tempat yang vital seperti saluran pipa gas yang sensitif, saluran distribusi pipa minyak, jaringan komunikasi dan tempat-tempat vital lainnya.

Oleh karena itu, kemungkinan penggunaan DRONE dari kelompok-kelompok teroris sangat mungkin akan mereka gunakan untuk aksi-aksi teror di kemudian hari. Untuk mengantisipasi hal tersebut pemerintah bersama-sama dengan instansi dan lembaga yang terkait, harus duduk bersama dalam merumuskan aturan-aturan terkait kepemilikan DRONE tersebut, agar pola-pola yang baru yang akan dilakukan oleh kelompok terorisme tersebut dapat diantisipasi jauh-jauh hari.

Ikuti tulisan menarik Afnanul Huda lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB

Terkini

Terpopuler

Taman Pecinta

Oleh: Wahyu Kurniawan

Senin, 29 April 2024 12:26 WIB