x

Iklan

Sindu Sahaja

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 7 Desember 2019

Minggu, 8 Desember 2019 19:53 WIB

Identitas Nasional dan Modernitas

Artikel saya ini menjelaskan bagaimana cara bangsa Indonesia dalam mempertahankan identitasnya dalam menghadapi modernitas.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Identitas Nasional dan Modernitas

Sindu Mukti Sahaja

Universitas Brawijaya Malang

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Modernitas adalah sebuah fenomena atau realitas sosio-kultural yang dimana selalu dihadapi oleh setiap individu, masyarakat maupun suatu bangsa. Modernitas sendiri diartikan sebagai modernitas berasal dari perkataan “modern”, dan makna umum dari perkataan modern adalah segala sesuatu yang bersangkutan dengan kehidupan masa kini. Sedangkan lawan dari modern adalah kuno, yang diartikan segala sesuatu yang bersangkutan dengan masa lampau. Dari sini bisa diartikan bahwa moderinitas adalah suatu pandangan yang dianut untuk menghadapi masa kini (Suryohadiprojo, 1994). Pengaruh yang sangat besar yang mempengaruhi modernitas yaitu terjadinya sebuah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat besar sekali yang menyumbang perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat terutama dalam hal nilai, norma, kebudayaan, hingga sebuah rasa nasionalisme.         

Menurut Koentjaraningrat, Modern adalah sebuah usaha yang hidup dengan sesuai pada zaman dan dunia yang berbeda dengan zaman dahulu kala. Modern adalah ketika zaman terjadi perubahan menjadi sebuah zaman yang baru dengan perkembangan dan perubahannya. Sedangkan menurut R. Soekmono, Modern adalah zaman yang coraknya ditentukan oleh pengaruh-pengaruh Eropa Barat. Modernitas juga dipandang sebagai sebuah kemajuan dari pemikiran manusia, namun modernitas juga dipandang sebagai sebuah ancaman melemahnya rasa berbangsa dan bernegara (nasionalisme), bagi masyarakat disuatu bangsa.  Modernitas yang di khawatirkan menjadi sebuah ancaman ini terutama modernitas yang dikenalkan oleh dunia barat, dan yang lebih menghawatirkan jika generasi muda penerus bangsa indonesia ini terjebak dalam modernitas dunia barat. Karena menurut asumsi penulis generasi muda ini sangat rentan terpengaruh oleh modernitas dunia barat,. Sementara ditangan mereka terletak massa depan sebuah bangsa. Oleh karena itu bagaiamana cara agar bangsa tidak terpengaruh oleh modernitas yang mengarahkan pada melemahnya rasa nasionalisme maupun hilangnya nilai, norma serta budaya? Sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan namun disini penulis mencoba dengan cara mempertahankan sebuah identitas nasional. Karena menurut asumsi penulis dengan mempertahkan identitas nasional maka rasa nasionalisme akan tetap ada dan nilai, norma serta budaya tidak akan luntur dimakan zaman.

Dalam rangka mempertahankan identitas nasiaonal suatu bangsa maka, sebelumnya perlu diketahui apa saja unsur pembentuk identitas bangsa indonesia, unsur pembentuk identitas nasional suatu bangsa antara lain, adalah kebudayaan dimana kebudayaan  adalah sebuah kemampuan manusia sebagaimana menjadi mahluk social yang berisi tentang perangkat pengetahuan yang berguna mendukung kehidupan manusia itu sendiri. Kebudayaan adalah salah salah faktor penting dalam pembentukan sebuah identitas nasional. Negara Indonesia yang memiliki berbagai macam budaya ini akan menjadi salah satu jati diri/ciri khas bangsa Indonesia, maka dari itu sangatlah penting bagi kita semua masyarakat Indonesia untuk melestarikan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.

Suku bangsa juga meruapakan salah satu hal penting dalam pembentukan identitas nasional,  suku bangsa ialah satu golongan yang bersifat askriptif atau dibawa sejak lahir. Maksudnya suku bangsa ini sama layaknya jenis kelamin ataupun umur seseorang. Di Indonesia sendiri sangat banyak sekali suku bangsa atau kelompok etnis  dengan ciri khas mereka sendiri-sendiri. Maka untuk mempertahankan sebuah ciri khas sama juga dengan mempertahankan identitas nasional.

Bahasa juga meruapakan salah satu unsur pembentuk identitas nasional. Bangsa Indonesia sudah jelas memiliki banyak bahasa karena adanya ratusan suku bangsa yang memiliki minimal satu bahasa yang berbeda. Dalam hal ini bahasa diartikan sebagai symbol atau lambang, yang dibentuk dengan menggunakan unsur-unsur dari bunyi ucapan manusia dan digunakan sebagai interaksi manusia. Maka dari itu dengan banyaknya bahasa yang dimiliki bangsa Indonesia, akhirnya disepakati satu bahasa agar tidak terjadi perpecah belahan, yaitu satu bahasa Indonesia.

Agama juga merupakan salah satu pembentuk identitas nasional. Bangsa Indonesia juga merupakan bangsa yang menjunjung tinggi nilai keagamaan, kita bisa melihat dari sila pertama Pancasila Ketuhanan yang Maha Esa. Bangsa Indonesia juga dikenal sebagai bansa yang agamis dengan kata lain setiap warga negara Indonesia harus beragama yang mereka percayai. Agama-agama besar yang berkembang di Indonesia antara lain adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Khonghucu.

Setelah mengetahui beberapa unsur-unsur dari pemebentuk identitas nasional bangsa Indonesia dan beberapa identitas bangsa Indonesia, maka dari itu selanjutnya penulis mencoba sedikit mejelaskan Jati diri bangsa Indonesia dalam menghadapi arus modernitas. Seperti yang dijelaskan sebelumnya pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunkasi, arus modernitas juga terus menyebar ke seluruh dunia. pesatnya perkembangan teknologi informasi dan komunkasi dan modernitas adalah dua hal yang saling berkaitan, karena tidak ada modernitas tanpa kemajuan teknologi. Dalam konteks bangsa Indonesia modernitas sangat mengkhawatirkan pada pudarnya eksistensi budaya-budaya lokal yang dimiliki bangsa Indonesia. Modernitas juga banyak diperkenalkan oleh dunia barat yang dimana budayanya sangat berbeda dengan bangsa Indonesia, maka nilai-nilai dunia barat akan menjadi ancaman bagi kelestarian nilai-nilai lokal bangsa Indonesia. Contohnya sangat jelas kesenian-kesenian seperti ludruk, gamelan, wayang kulit sudah mulai tergantikan dengan budaya pop khas barat, budaya seperti sikap toleransi, menghormati orang yang lebih tua, ramahtamah juga mulai digempur oleh sikap individualistic dan pergaulan bebas yang tak lain dibawa oleh arus modernitas.

Maka dari itu masyarakat bangsa Indonesia harus bisa mempertahkan eksistensi budaya lokal dari terpaan modernitas, salah satunya adalah dengan pembangunan jati diri bangsa Indonesia. Modernitas  yang juga menyebabkan nilai budaya dan bahasa, nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan dan rasa cinta tanah air dirasakan semakin memudar, oleh karena itu jati diri bangsa indonesia yang juga merupakan salah satu identitas nasional harus diinternalisasikan secara mendalam dan harus dibangun secara kuat. Cara yang bisa digunakan sebenarnya banyak tetapi penulis mencoba dengan cara menanamkan nilai-nilai kearifan local pada generasi muda. Dari sinilah pendidikan berperan sangat penting dalam membuat pola pikir generasi muda dalam menghadapi arus modernitas. Bukan berarti mempertahkan kearifan local bangsa dilihat sebagai hal yang kuno, tetapi dengan mempertahankan kearifan local akan terbentuklah jati diri bangsa yang kuat, dengan harapan jangan sampai tercabut akar budaya yang telah diwarisi oleh para pendahulu di era globalisasi atau modernitas ini.

Tidak hanya itu menghadapi modernitas juga bisa dengan cara membentuk integrasi nasional dalam mempertahankan identitas nasional, asumsi penulis sebenarnya membentuk integrasi nasional juga hampir sama dengan pembentukan jati diri bangsa. Jadi integrasi nasional maupun jati diri bangsa ini sama-sama melihat pada budaya masa lalu yang dijadikan sebagai alat untuk membangun bangsa pada masa depan, dengan melihat budaya masa lalu akan terbentuklah rasa nasionalisme atau idetitas nasional. Integarsi nasional sebenarnya bisa terwujud dengan menggunakan beberapa cara atau jenis integrasi nasional yaitu seperti, Asimilasi yaitu percampuran dua budaya atau lebih menjadi satu kebudayaan, dalam konteks ini negara beusaha melebur beberapa kebudayaan dengan tujuan agar mudah diterima oleh masyarakat. Akulturasi yaitu pencampuran dua budaya atau lebih dengan tidak menghilangkan ciri-ciri budaya asli pembentuknya, dengan tujuan agar tercipta persatuan dan kesatuan masyarakat dengan tetap menghargai dan memelihara nilai-nilai budaya. Pluralis yaitu dimana paham menghargai semua perbedaan dalam suatu bangsa, paham ini sangat cocok diterpakan di bangsa indonesia yang notabenya terdapat banyak sekali perbedaan. Ini lah beberapa cara yang bisa digunakan untuk mempertahkan identitas nasional dalam menghadapi modernitas, namun masih banyak cara lain yang bisa digunakan.

 

Ikuti tulisan menarik Sindu Sahaja lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler