Kepriyayian bukan duniaku. Peduli apa iblis diangkat jadi mantri cacar atau diberhentikan tanpa hormat karena kecurangan? Duniaku bukan jabatan, pangkat, gaji dan kecurangan. Duniaku bumi manusia dengan persoalannya, ungkap Pramoedya A. Toer dalam Tetralogi Buru.

Recap The Walking Dead: Daryl Dixon Episode 6 Season 1 – “Coming Home”

Senin, 24 Februari 2025 20:14 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content
The Walking Dead
Iklan

Finale penuh ketegangan! Daryl bertarung, Laurent diuji, dan perang baru dimulai. Akankah Daryl tetap pergi?

Recap season pertama The Walking Dead: Daryl Dixon akhirnya mencapai episode terakhirnya dengan adegan-adegan yang penuh ketegangan, aksi, dan momen emosional yang mengguncang hati. Episode yang berjudul Coming Home ini tidak hanya menjadi penutup dari perjalanan panjang Daryl di Prancis tetapi juga menyisakan berbagai pertanyaan dan kemungkinan untuk musim selanjutnya.

Daryl di Arena Pertarungan: Melawan Kematian dengan Bendera Prancis

Episode ini dibuka dengan pemandangan mengerikan: mayat para prajurit Perang Dunia II berserakan di pantai, diiringi suara tembakan dan ledakan. Di tengah bayangan masa lalu ini, Codron berteriak, menegaskan bahwa hari ini adalah akhir bagi Daryl Dixon.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di arena pertarungan, Genet dengan bangga mempersembahkan walker hasil eksperimen terbarunya—lebih cepat, lebih kuat, dan lebih berbahaya dari sebelumnya.

Daryl di sini harus berjuang mati-matian melawan monster kejam dan mengerikan tersebut, dan dalam aksi yang simbolis, ia akhirnya mengalahkannya dengan menggunakan ujung bendera Prancis. Sebuah kemenangan yang ironis, mengingat ia hanyalah seorang asing di negeri ini.

Quinn dan Akhir yang Tak Terhindarkan

Tak berhenti di situ, Genet memperburuk situasi dengan memasukkan Quinn ke dalam pertarungan, kali ini dalam keadaan terantai bersama Daryl.

Akan tetapi, ada satu kesalahan dalam hasil eksperimen mereka: para walker yang mereka ciptakan ternyata tidak hanya menyerang manusia biasa, tetapi juga saling memangsa satu sama lain. Dengan memanfaatkan kelemahan ini, Daryl dan Quinn dapat meloloskan diri.

Kendati begitu, kebebasan Quinn hanya sementara. Saat mereka bersembunyi, ia mengungkapkan bahwa dirinya telah digigit oleh salah satu walker. Meski awalnya berusaha menutupi kenyataan, ia akhirnya menerima nasibnya.

Dalam momen terakhirnya, justru ia menunjukkan sisi heroiknya. Quinn memilih untuk mengorbankan diri guna memberi Daryl waktu melarikan diri.

Laurent, Ujian Keimanan, dan Pembunuhan Pertama

Sementara itu, Laurent dan Isabelle kembali ke sel mereka. Laurent mulai kehilangan kepercayaannya kepada Tuhan, merasa ditinggalkan di dunia yang kejam ini. Meski demikian, Isabelle menegaskan bahwa Tuhan masih bersama mereka dan diam-diam telah mencuri kunci sel dari para penjaga.

Ketika Daryl akhirnya menemukan mereka, sebuah tantangan baru muncul: Quinn yang telah menjadi walker menyerang Isabelle. Momen ini menjadi ujian terbesar bagi Laurent.

Sebagai seorang anak yang selalu dilindungi dan dipandang sebagai “yang terpilih,” ia belum pernah mengambil nyawa siapa pun sebelumnya.

Daryl meyakinkannya bahwa Tuhan akan mengampuninya, dan dengan dorongan ini, Laurent akhirnya membunuh ayah kandungnya yang telah berubah menjadi monster.

Keputusan Sulit: Pergi atau Bertahan?

Setelah melarikan diri dari Genet, Daryl, Isabelle, dan Laurent akhirnya tiba di The Nest, tempat yang selama ini menjadi tujuan mereka. Dipimpin oleh Losang, seorang pria asal New Jersey yang datang ke Prancis pada tahun 90-an, The Nest ternyata merupakan komunitas yang jauh lebih besar dari yang mereka bayangkan.

Di sinilah Daryl menghadapi dilema terbesar dalam perjalanan ini: apakah ia harus tetap tinggal di Prancis dan menjadi bagian dari komunitas baru ini, atau kembali ke Amerika, ke rumah dan keluarganya yang telah lama ia tinggalkan?

Isabelle mencoba meyakinkan Daryl untuk tetap tinggal, bahkan dengan menyentuh luka lama tentang ayahnya yang meninggalkannya. Akan tetapi, Daryl tetap teguh pada keputusannya.

Daryl pun berangkat ke pantai, mencari makam kakeknya yang gugur dalam invasi Normandy. Di antara ribuan salib dan bintang Daud, ia merenungkan perjalanan hidupnya—sebuah siklus kehilangan dan perpisahan yang tampaknya terus berulang dalam keluarganya.

Namun demikian, saat Daryl hendak naik ke kapal untuk kembali ke Amerika, suara familiar memanggilnya dari kejauhan. Laurent berdiri di pantai, memohon agar Daryl tidak pergi. Momen ini menjadi titik balik: Daryl berbalik arah, memilih untuk tidak mengulangi siklus masa lalu yang penuh penyesalan dan kehilangan.

Kejutan di Amerika: Carol Masih Mencari Daryl

Di adegan lainnya, di belahan dunia yang lain, Carol muncul dalam adegan yang penuh kejutan. Ia menemukan seseorang yang mengendarai motor Daryl dan segera menahannya.

Orang itu mengaku bahwa ia mendapatkan motor tersebut dari sebuah kamp di depan sana. Dengan tekad yang kuat, Carol mengendarai motor itu menuju kamp yang disebutkan, menandakan bahwa pencariannya terhadap Daryl masih jauh dari selesai.

Penutup: Masa Depan Daryl Dixon di Prancis

Dengan episode ini, season pertama The Walking Dead: Daryl Dixon berakhir dengan beberapa pertanyaan besar:

  • Apakah Daryl benar-benar akan tetap di Prancis, atau suatu saat ia akan kembali ke Amerika?
  • Bagaimana nasib Laurent sebagai “yang terpilih”?
  • Apa rencana selanjutnya dari Genet, dan bagaimana ia akan menghadapi The Nest?
  • Apa yang ditemukan Carol di kamp yang ia datangi?

Episode ini bukan hanya penutup season 1, tapi juga awal dari cerita yang lebih besar. Apakah Daryl akhirnya menemukan rumah baru, atau masih ada perjalanan lain yang harus ditempuh? Jawabannya hanya bisa kita temukan di season-season selanjutnya.

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Daffa Fadiil Shafwan Ramadhan

Lulusan Sarjana Hukum di UPN Veteran Jakarta|Adil sejak dalam pikiran...

2 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Hiburan

Lihat semua