Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Negara berdaulat yang pertama-tama mengakui lahirnya suatu negara Belanda yang baru saja merdeka di zaman itu secara de jure dan de facto adalah Kerajaan Aceh. Bahkan, ekonomi dan hubungan internasional Belanda begitu tertolong oleh Aceh. Oleh karenanya, Multatuli sangat mencela tindakan Belanda terhadap Aceh.
P.A. Leupe mengutip kesan-kesan dari seorang Komisaris Belanda yang pernah berkunjung ke Aceh, yakni penggambaran tentang kehebatan singgasana Aceh. Ia mengatakan bahwa Komisaris itu terkejut melihat hiasan-hiasan di singgalandasana Ratu, seperti melihat matahari silaunya. Tahta itu saja ditaksir berharga 40 bahar emas bertatah berlian dan intan yang harganya kata Sultanah 30 kali 100.000 gulden Belanda. Dan, Vlamingh juga bercerita kehebatan singgasana tersebut.
Begitu banyaknya perlawanan terhadap Portugis dikarenakan sejak awal keberangkatannya mereka dibekali dengan dekrit penaklukan. Perjanjian Tordesillas yang disetujui pada 7 Juni 1494 antara Portugis dan Spanyol bermaksud membelah dunia di luar Eropa ke dalam kekuasaan mereka. Perjanjian tersebut bahkan berjalan atas restu dari Paus dengan dikeluarkannya dekrit berjudul Inter caetera Devinae, “Keputusan Ilahi”.
sembilan keturunan raja, masing-masing dari beberapa Kerajaan Aceh memiliki hak untuk menjadi Wali nanggroe Aceh