Lupa kata sandi Tempo ID anda?
Belum memiliki akun? Daftar di sini
Sudah mendaftar? Masuk di sini
Memanusiakan manusia juga berarti menuntun murid untuk mencapai kemerdekaan hakiki. Yang terbebas dari belenggu kebodohan, kemiskinan, dan pemiskinan sistemik. Ia merdeka dalam berfikir, berkehendak, dan menentukan pilihan-pilihan hidupnya, dengan tetap menghargai dan menghormati kemerdekaan yang dimiliki orang lain. Merdeka, tapi tetap bertanggungjawab atas kemerdekaan tersebut. Bukan bebas membabi-buta.
Guru hari ini adalah guru milenial. Mereka lahir untuk mendidik generasi berikutnya, generasi Z dan Alpha. Bila dilihat dari hitungan usia, mereka guru-guru muda, enerjik, dan memahami betul zaman meminta apa. Betapa pentingnya peran guru milenial hari ini. Dan, betapa krusialnya bila kita tidak mendapatkan nutrisi ilmu yang cukup untuk mengarungi peran-peran mereka di masa depan.
Aspirasi apakah yang diinginkan generasi milenial dari sebuah gerakan politik dan aktivisme mahasiswa? Mereka membutuhkan nilai baru ketimbang politik citra dan gerakan semu yang tidak memberi dampak apa-apa.
Generasi milenial sudah mampu menciptakan opini publik di era new media. Bahkan mereka berhasil menciptakan masyarakat kritis yang mampu mempengaruhi pikiran publik dan kebijakan negara. Tulisan ini juga mengulik bagaimana media konvensional berhadapan dengan ekosistem media sosial yang ramai dan berisik.
Tulisan ini adalah refleksi dunia pendidikan
Tulisan ini merupakan sebuah refleksi ringkas dari Platform Perjuangan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI)