burung bilang cinta dikandung mata/ di rahim hati
dilahirkan kekata suci/ dari rahasia Ilahi
menyimpan waktu dan ruang/ hanya kadang ia
dibangun dengan relasi yang tak syar’i
rasa itu selalu benar/ tapi perasanya seringkali
munkar/ melanggar batas mubah
tak seorang/ tak kurang/ tak jarang menanti
jiwa yang sepadan/ atau lebih wangi dari
daun pandan/ sedang bau diri tak lebih aroma roti
yang hendak matang// hilang hidu godaan ketika telah mengkal ditelan
cinta tak pernah punya mata/ tapi ia tak pernah
buta meraba mana dusta mana rela// ia tak pernah
bertemu logika/ tapi tahu mana domba mana ninja
ia selalu tiba-tiba tanpa rencana apa-apa
datang tanpa kuasa dipulangkan
lima jalan mencinta menuju Pencipta
dengan lima keyakinan berbeda
di tanah surga
Klt, 2015
*dalam antologi puisi Melankolia Surat Kematian-penyair terpilih-lcpr3-ruangaksara
Ikuti tulisan menarik Nuraz Aji lainnya di sini.