Mama Muda Membantu Ekonomi Keluarga dengan Menjadi Affiliator
6 jam lalu
***
Oleh: Risma Rohmatul Ummah, Mahasiswi Semester IV Prodi KPI Institut Muslim Cendekia
Umi itulah nama panggilannya. Umur beliau 28 tahun yang lahir pada 7 Maret 1997 di Bangkinang Kota. Beliau adalah seorang Ibu Rumah Tangga beranak satu yang berumur 4 tahun dan suaminya bekerja sebagai montir.
Ia tinggal di rumah mertua, dan selama ini mengisi waktu kosong dengan sering main HP. Dengan latar belajang keluarga yang kurang mampu, membuat beliau terusik dan semangat berjualan online. Beliau pun memilih untuk menjadi afiliator yang menjualkan barang milik seseorang melalui shopee afiliate.
Usaha itu telah berlangsung dua tahun lamanya. Modal untuk memulai usaha ini sangat terjangkau sekali, hanya Rp100 ribu saja untuk membeli paket data internet untuk memposting vidio di aplikasi shopee. Barang dagangan yang akan dijual semua brand, seperti kosmetik, peralatan rumah, peralatan olahraga, fesyen dan yang lainnya.
Omset yang bisa didapatkan selama sebulan Rp300–400 ribu, metode pembelian COD bisa dan transfer juga bisa. Cara penjualannya itu seperti ini, misalkan harga dari barang yang terbeli itu 200 ribu dan pendapatan buat beliau 10% dari situ, intinya beliau dapat komisi 20 ribu. Usaha sebelumnya hanya berjualan jajanan anak-anak di samping bengkel suaminya dan usaha lamanya itu masih terus berjalan hingga saat ini, walaupun hasilnya tidak menjamin. Adapun target yang diincar beliau adalah IRT, sebenarnya semua kalangan juga bisa bagi yang minat barang tersebut.
Strategi penjualan yakni dengan mempromosikan produk yang semenarik mungkin serta menjelaskan produk yang diinginkan dengan tekun seperti fungsinya, bentuknya dan lain- lain.
Adapun saran dari beliau adalah niat mulai usaha mulai dari modal kecil, seperti jualan di sosmed dari pada paket internetnya mubazir tidak menghasilkan apa-apa mending dimanfaatkan.
Beliau mencoba bisnis ini karena diajak bergabung sama saudara karena dia sudah ada hasil yang lumayan dari afiliate. Motivasi yang beliau bisa sampaikan kepada perempuan khususnya, “Wanita juga harus punya penghasilan, jangan selalu bergantung sama suami, karena beli sesuatu dengan uang sendiri itu lebih lega atau puas dari pada beli barang dengan menunggu uang suami.”
Dan ketika mengalami kegagalan, “Harus punya pikiran yang positif dan tenang menghadapi ujian dalam berbisnis dan selalu berusaha untuk bangkit lagi”.
Beliau juga memberi tahu tentang bagaimana cara membagi waktunya yakni dengan mulai berbisnis dari pagi upload vidio, siang juga upload, sore juga upload kalau sempat saja. Kalau hari libur jarang upload karena sering main sama anak.
Terakhir ini yang sering menjadi permasalahan anak muda zaman sekarang yakni sering main hape, begitu juga beliau yang sering menggunakan hape, tapi beliau bisa memanfaatkan hape sebaik mungkin dengan cara berbisnis online, dan banyak juga komentar buruk netizen terhadap hape dan cara menghadapinya yakni dengan tidak menghiraukan perkataan orang-orang dan tetap berpegang teguh pada pendirian yakni membantu perekonomian keluarga.
Sukabumi, 8 September 2025
*) Artikel ini merupakan tugas mata kuliah kewirausahaan pada semester V Prodi KPI Institut Muslim Cendekia

Penulis Indonesiana
1 Pengikut
Naomi, Perempuan Polos yang Mengubah Dirinya seperti Gadis Barat
Rabu, 4 Juni 2025 05:47 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler