Menengok Gaya Sekolah 'Full Day' di Viet Nam
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBAnak saya menjalani sekolah sampai dengan dia berusia 6 tahun dengan jadwal sekolah yang sama
Pernah anda mendegar tentang sekolah full day?? mungkin kita sering membacanya di media masa , dan artikel seperti negara2 tetangga contohnya seperti di Negara Vietnam sendiri, saya menginformasikan hal ini karna adalah sebuah real dalam hidup saya sendiri , saya adalah seorang Wanita warga negara Indonesia yang menikah dengan laki laki yang berwarganegaraan Viet Nam , dan dari pernikahan saya dan suami saya dikaruniai 2 orang Putri awalnya kami tinggal di Indonesia tepatnya di Kota Bogor , dan pada saat itu saya masih memiliki 1 putri yaitu Le Viet Trang Putri Pertama kami , karena satu keadaan kami harus pindah ke Vietnam Tepatnya di Hanoi Ibu kota Vietnam, kota yang kecil tapi sangat bersahabat terutama etika orang disana, mereka orangnya sangat cuek, tapi beretika, begitu juga dengan makanannya yang sehat dan berkwalitas yang sangat jarang didapatkan di Indonesia, itulah sepenggal cerita tentang Vietnam, disini saya akan lebih tertuju pada tema tentang bagaimana anak-anak Vietnam bersekolah disana, bermula dari kisah anak pertama saya , pada hari pertama sekolah yaitu dengan sebutan HOC TRE atau di Indonesia dikenal dengan istilah PLAY GROUP , pada saat itu anak saya baru berusia 1,7 Bulan baru aktif- aktifnya berjalan dan lari , kebanyakan anak di usianya di Indonesia tinggal dirumah bersama Ibunya atau mungkin bersama susternya, tapi beda dengan kehidupan anak-anak di Negara Vietnam, disana anak setelah menginjak usia 1,6 Bulan -2 tahun itu diharuskan masuk ke sekolah HOC TRE / PLAY Group oleh keluarganya , berbalik lagi pada cerita dimana hari pertama saya mengantar anak saya pergi ke sekolah , jujur saja saya juga sempat shock dan sedih pada hari itu saya masih mengingat dengan detail ,hari itu saya yang mengantar sendiri ke sekolah berhubung sekolah anak saya dekat hanya berkisar 30 meter dari rumah maka saya hanya berjalan kaki untuk menempuh perjalanan ke sekolah tentunya ditemani dengan mertua perempuan saya, karna pada saat itu saya belum fasih berbahasa Viet Nam.pada hari itu saya sempat menangis karna tidak tega meninggalkan anak yang masih balita sendirian dan jauh dari saya selama kurang lebih 10 Jam ( start 7 pagi sampai dengan Jam 5 Sore ) dan yang membuat saya bertambah sedih pada hari pertama anak saya sekolah dia menangis histeris tidak mau ditinggalkan, tapi saya juga tidak punya pilihan, saya sempet berfikir bagaimana kalau dia tidak berhenti menangis , bagaimana kalau dia tidak mau makan , bagaimana kalau dia tidak tidur, berkecamuk perasaan2 tidak mengenakan dikepala saya, maklumlah namanya juga anak pertama saya dan sudah biasa dekat dengan saya selama 24 jam , kemudian Sore harinya sekitar Jam 16.00 sore saya menjemput anak saya lebih awal karna saya sangat kwatir anak saya jatuh sakit / tidak bisa makan seharian disekolahnnya, setelah selang 10 menit sampailah saya disekolah anak saya ternyata hal yang saya kwatirkan betul -betul terjadi anak saya tidak memakan apa2 selama dia berada di sekolah informasi yang saya dapat dari gurunya tidak mau makan hanya sesekali meminum air susu dan putih itupun sedikit dan itupun karna ketelatenan dari guru kelasnya , sampai disini saya stop dulu , mari kita membicarakan tentang fasilitas yang ada di sekolah tersebut :
disekolah ini bayak sekali fasilitas yang sangat mendukung yaitu seperti adanya ruang pentas seni, ruang kelas yang luas, toilet laki2 dan perempuan yang dibedakan yang diletakkan dimasing2 kelas, dimana bentuk toilet dibuat sesuai dengan ukuran kaki mereka, bisa dikatakan toilet anak balita, dapur yang bersih dan besar dimana para staff dapurnya menggunakan atribut dan seragam kerja yang lengkap , ada juga dokter yang standbye di sekolah tersebut , adanya berbagai mainan anak-anak yang disediakan di sudut-sudut taman sekolah , dan terutama kebersihannya sangat terjaga sekali, fasilitas lainnya adalah disediakannya loker2 khusus untuk menyimpan tas dan peralatan seperti susu kotak, sepatu, dan baju ganti, karna disini setiap orang tua wajib membawa peralatan tersebut secara lengkap, membicarakan tentang biaya saya pikir sangat murah karna biaya yang kita bayar untuk anak bersekolah di HOC TRE atau PLAY GROUP waktu itu berkisar hanya 360.000 VND atau nominal rupiah pada saat itu 150.000 Rupiah saja , itu semua sudah termasuk all in dimana anak didik akan mendapatkan makan siang gratiss sekitar jam 11.00 siang dan sorenya akan mendapatkan makanan ringan yang menunya berubah setiap harinya setelah bangun tidur siang sekitar jam 15.00 sore berupa kacang hijau, bubur, soup sayur dan lain- lainnya. Kembali lagi kita beralih ke Momen hari pertama anak saya masuk sekolah, setelah saya mendapat informasi detail dari guru sekolah anak saya melalui mertua perempuan saya yang menerjemahkan langsung ke saya dalam bahasa inggris, saya bertambah kwatir dan shock , dan pada satu malam saya membicarakan hal tersebut dengan suami saya kalau sekolah anak kami jangan dilanjutkan dulu tunggu dia genap 2 tahun, tetapi Suami saya memberikan penjelasan bahwa memang itu hal biasa di Vietnam anak balita yang pertama kali masuk sekolah biasanya akan mengalami susah makan dan susah tidur siang disekolahnya bahkan ada yang sakit , dan itu sebagai kewajaran di Vietnam karna kejadian yang sama juga sudah dijalanin oleh suami saya dulu pada saat dia balita, akhirnya setelah saya mendapat penjelasaan saya yakin kalau anak saya pasti bisa melalui hari -hari sulitnya di sekolah dan lingkungan yang baru. dan sesuai dengan penjelasan yang dikatakan Suami saya betul anak saya demam tinggi, saya ingat hari ke 6 sekolah dan 2 hari saya putuskan stay dirumah dulu , setelah hari ke 3 demamnya sudah reda dan saya mengantar kembali ke sekolah , 3 bulan berlalu sangat rumit untuk anak saya dan saya sendiri sebagai ibunya, sampai anak saya mengalami penurunan berat badan yang drastiss kira-kira turun sebanyak 3 kg, tetapi setelah kurang lebihnya 3 bulan anak saya sudah terbiasa dilingkungannya ,baru saya bahagia dan merasa lega , dia tidak lagi menagis kalau pergi ke sekolahnya, menjadi anak yang periang dan dia sudah pandai bernyanyi dengan baik , walaupun pengucapannya belum begitu fasih, akhirnya anak saya berhasil melalui hari-harinya yang menyulitkan, anak saya menjalani sekolah sampai dengan dia berusia 6 tahun dengan jadwal sekolah yang sama jadwal tersebut kurang lebihnya sebagai berikut :
1.Jam 07.00 pagi masuk kelas
2. Jam 07.15 mengikuti senam rutin setiap pagi ( senam dihalaman) untuk semua anak diharuskan mengikuti senam.
3.Jam 08.00 Masuk kelas kembali setiap anak akan mengambil kursinya masing2 yang sedang disediakan kursi mereka juga dibuat sesuai ukuran anak balita.
4.Jam 08.30 setelah mereka sudah siap duduk ditempat duduknya masing2 maka guru akan memulai pelajaran sesuai dengan usia mereka masing , disini setiap kelas akan digolongkan sesuai dengan usia mereka jadi akan lebih mudah dalam memberika teori pembelajarannya.
5. Jam 11.00 mereka akan siap menerima santap makan siang yang sudah disiapkan oleh sekolah dengan menu yang berbeda-beda setiap harinya, mereka akan mencuci tangan masing2 yang sebelumnya sudah diajarkan oleh gurunya masing-masing dan mereka akan berbaris rapi mengambil mangkuk mereka dan pada saat sudah selesai pun sama mereka akan meletakan magkuk2 mereka pada tempat yang sudah disediakan dan diarahkan oleh gurunya, khusus untuk anak balita yang baru masuk maka 1-2 minggu kedepan akan disuapin oleh gurunya dan didampingi selama mereka makan setelah 2 minggu mereka akan terbiasa makan dikursinya & mejanya masing-masing,
6.Jam 12.00 selesai makan mereka akan membereskan kursi dan melipat meja mereka , untuk meja mereka akan memindahkan nya dengan anak-anak yang lain ( yang satu meja dengan mereka-mak 1 meja 4 anak) dan untuk kursi mereka akan memindahkannya masing-masing pada tempat yang sudah disediakan dan sudah diarahkan sebelumnya ole gurunya masing-masing./
7.Jam 12.15 mereka siap -siap untuk menikmati istirahat yaitu tidur siang , mereka akan menggunakan lantai kelas mereka untuk tidur untuk catatan lantai kelas terbuat dari kayu jadi kalau mereka tidur dikelas pada ssat musim panas mereka hanya menggunkan tikar tipis dan tersedia kipas angin, ac dikelas masing2, pada saat musim dingin maka anak-anak akan tidur dikasur yang tebalnya kira2 5 cm, Guru akan mengawasi mereka untuk memejamkan mata, jadi tidak ada anak yang membuka mata mereka, harus tidur.
8. Jam 15.00 mereka bangun -biasanya guru akan membangunkan mereka tepat jam 15.00 dan seperti biasanya anak -anak akan membereskan lantai tersebut bersama anak -anak yang lainnya yang dibantu dengan guru mereka juga untuk memindahkan kasur pada tempatnya.
9.Jam 15.30 Mereka sudah bersiap-siap untuk menyantap makanan ringan seperti bubur beras, kacang hijau, mie kuah, soup atau menu lainnya yang disiapkan fresh dan masih hangat .
10.Jam 16.00 mereka selesai menyantap makanan mereka, dan guru akan melanjutkan teori belajar sesuai dengan usia mereka, misal bernyanyi, mewarnai, membuat mainan dan lain-lain (sesuai dengan tingkatan umur anak).
11.Jam 16.30 para orang tua akan dipersilahkan untuk menjemput anak-anaknya , sampai dengan pukul 17.30 jika melampaui jam tersebut maka para orang tua harus konfirmasi sebelumnya , dan biasanya akan dikenakan charge per jam , tetapi charge yang ditagihkan relatif ,murah.
disini saya baru sadar bahwa anak bersosialisasi dini itu sangat dianjurkan, karna untuk mendidik etika dan keberanian serta disiplin yang tinggi, disini saya katakan demikian karna saya sudah memetik hasilnya, anak saya kini tumbuh dewasa dia sekarang berusia 13 tahun dan duduk di bangku SMP dia selalu mendaptkan rangking besar dikelasnya sejak di sekolah dasar, kepribadiannya kini menjadi anak yang disiplin , pemberani, smart , dan mandiri , tidak seperti yang saya liat anak-anak di Indonesia pada umumnya mereka yang berusia 6 Tahun pun, pada saat mereka makan harus disuapin oleh ibunya atau pun susternya, saya sungguh merasa tidak nyaman melihat keadaan anak-anak Indonesia yang kemandiriannya sangat minim , kalau kita sebagai orang tua selalu was-was dan kwatir dengan anak kita , bagaimana mereka akan tumbuh menjadi sosok yang mandiri , maka dari itu mari Ibu2 di Indonesia kita belajar membimbing anak-anak kita agar mereka menjadi pribadi yang mandiri dan displin tentunya disertai dengan ahklak yang mulia.
Berbicara tentang anak SD -SMP di Vietnam mereka juga memiliki jadwal yang sama sekolah dari jam 07.00 pagi samapi dengan 17.00 atau FULL DAY hanya saja yang berbeda adalah pelajaran yang mereka terima berbeda-beda sesuai dengan kurikulum pendidikan perintah Vietnam yang sudah dianjurkan oleh Pemerintah setempat, disini kita bisa memetik pelajaran dan manfaat jika saja Indonesia menerapkan peraturan sekolah full day para penerus bangsa dimasa mendatang pasti akan lebih baik, karna mereka akan lebih bersosialisasi baik dengan lingkungan sekolahnya, dan akan terhindar dari hal-hal yang negatif dan para Ibu Rumah Tangga juga bisa memanfaatkankan waktu luangnya selama anaknya disekolah untuk bekerja atau melakukan part time Job , sebagai tambahan informasi mayoritas Ibu -Ibu di Vietnam hampir 80-90 % mereka pekerja, dan mereka tidak suka memiliki pembantu rumah tangga, mereka para Ibu-Ibu sudah terbiasa mengurus kebutuhan rumah tangga sendiri dan menjadi wanita karir yang suksus, dan yang lebih menarik lagi hampir rata-rata sekolah full day di Vietnam adalah Negeri dimana fasilitas dan anggarannya dibantu oleh Negara.
Semoga Pendapat ini bermanfaat dan menambah Wawasan para Wanita pintar di Indonesia.
Salam,
Yumi- Siti Sumiyati

Try your Best !!!
0 Pengikut
Menengok Gaya Sekolah 'Full Day' di Viet Nam
Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler