Perbedaan Data Never Sleeps Sejak Awal 2013 Hingga Saat Ini
3 jam lalu
***
Sejak 2013 yaitu Data Never Sleeps. (DNS) 1.0 Mencatat perubahan besar dalam aktivitas digital dunia. Awalnya fokus pada pencarian Google, email, dan media sosial, lalu beralih ke era mobile apps (2014) DNS 2.0, konten singkat dan sharing economy (2015–2017) DNS 3.0 hingga 5.0, serta mobile-first yang semakin dominan. Pada 2018 DNS 6.0, mulai menyoroti data per industri, sementara 2019 DNS 7.0 memperlihatkan pertumbuhan sharing economy dan streaming.
Pandemi 2020 DNS 8.0 memicu lonjakan penggunaan Zoom, belanja online, dan hiburan digital, yang kemudian menjadi normal baru pada 2021 DNS 9.0. Tahun 2022 DNS 10.0 merangkum lonjakan sepuluh tahun terakhir, sedangkan 2023–2024 DNS 11.0 hingga 12.0 menandai masuknya era kecerdasan buatan, di mana AI menjadi bagian penting bahkan pusat dari aktivitas digital global.
Perbandingan dan Perbedaan DNS
2013 (DNS 1.0) – 2015 (DNS 3.0) : awalnya fokus pada email, Google, media sosial, lalu bergeser ke mobile apps dan konten singkat.
2016 (DNS 4.0) – 2017 (DNS 5.0) : era mobile-first, komunikasi digital pindah ke aplikasi pesan dan media visual.
2018 (DNS 6.0) – 2019 (DNS 7.0) : data mulai dikelompokan per industri, sharing economy dan streaming makin dominan.
2020 (DNS 8.0) – 2021 (DNS 9.0) : pandemi mendorong lonjakan Zoom, e-commerce, dan hiburan digital yang kemudian jadi kebiasaan baru.
2022 (DNS 10.0) : refleksi 10 tahun pertumbuhan besar platform digital.
2023 (DNS 11.0) – 2024 (DNS 12.0) : munculnya AI, hingga akhirnya menjadi pusat perhatian dalam aktivitas digital global.
Contoh Kasus Setiap Periode
DNS 1.0 : Dalam permenit dapat ratusan ribu pencarian Google dan puluhan ribu dapat mengirim email. Digunakan Perusahaan untuk mengekspos email, mereka menggunakan automation untuk open rate.
DNS 2.0 : Jutaan aplikasi terunduh dan developer sadar, lalu mereka mengoptimalkan aplikasi APP Store/ Playstore agar lebih mudah ditemukan.
DNS 3.0 : Brand fashion membuat kampanye lewat Snapchat, mereka harus mengoptimalkan konten konten pendek.
DNS 4.0 : Operator seluler meningkatkan kapasitas jaringan karena smartphone mengkonsumsi miliaran MB data setiap menit.
DNS 5.0 : WhatsApp dan Massenger menjadi pusat iklan karena jutaan GIF, Gambar dan pesan terkirim setiap menitnya, menggantikan SMS.
DNS 6.0 : Permenitnya sudah ratusan ribu transaksi e-commerce untuk merancang flash sale yang menyesuaikan pola belanja real-time.
DNS 7.0 : Airbnb menggunakan data pemesanan per menit untuk menerapkan dynamic pricing dan memonitor permintaan.
DNS 8.0 : Saat pandemi, sekolah hingga kantor menggunakan zoom meeting dimulai tiap menit. Membuat Zoom meeting sebagai kebutuhan pokok.
DNS 9.0 : YouTuber dan TikToker memanfaatkan fakta ratusan ribu jam video ditonton tiap menit, sehingga konten kreator berlomba memproduksi video pendek untuk engagement tinggi.
DNS 10.0 : Transaksi digital dan pengguna cashless mulai menaik, lalu mempercepat integrasi dompet digital untuk bisnis kecil.
DNS 11.0 : Perusahaan customer service mulai menggunakan ChatGPT karena ribuan prompt AI terjadi tiap menit, sehingga chatbot AI dipakai untuk menjawab pertanyaan pelanggan.
DNS 12.0 : Perusahaan perusahaan memasukkan AI ke dalam alur kerja konten karena puluhan ribu proses AI berlangsung tiap menit, sehingga AI dipakai untuk membuat draft artikel dan desain cepat.
*)Tugas Mata Kuliah Big Data Analytic dengan Dosen Pengampu Rachma Tri Wisuri S. Sos M. Si.

Penulis Indonesiana
0 Pengikut

Sejarah dan Perkembangan Radio di Indonesia
5 hari laluBaca Juga
Artikel Terpopuler