x

cover depan novel Krisis GOGOMA.

Iklan

Oky Nugraha Putra

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Minggu, 21 Juni 2020 14:46 WIB

Sang Utusan Perdamaian

Novel fiksi ilmiah.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Judul               : Trilogi ARKHYTIREMA: Krisis GOGOMA

Penulis             : Dicky Zainal Arifin

Tahun terbit     : 2011

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penerbit           : LEMURIAN Production

Ketebalan        : 218 halaman

 

Kita tidak sendiri di alam semesta ini....

 

            Novel fiksi ilmiah ini diawali dengan bagian Huruf Lemurian. Jumlah huruf artifisial dari bahasa artifisial yang dinamakan oleh penulisnya, Dicky Zainal Arifin, Bahasa Lemuria tersebut berjumlah 28 huruf. Bagi kawan-kawan yang menyukai pembicaraan mengeni The Lost Ancient atau Peradaban yang Hilang, kata Lemuria tentunya sudah tidak asing lagi. Lemuria adalah sebuah bangsa yang hidup sezaman dengan bangsa Atlantis (katanya, ya). Bangsa Lemuria disebut juga “Orang Biru” atau “Manusia Biru” dikarenakan pancaran aura tubuhnya yang kebiru-biruan.

            ARKHYTIREMA sedang melakukan levitasi, melatih jurus-jurus silatnya yang luar biasa dahsyat. Pola gerakan silatnya itu bernama ZANLASVA, Pola Gerakan Alam Terpadu. Dia berlatih di suatu tempat yang bernama KANDRADINUKHA, tempat sebuah piramida bernama ASTRENZENTRA berada. Tiba-tiba, setelah melakukan latihan, muncul sebuah hologram di hadapan ARKHYTIREMA, “ZHENA AMNARUTTA, hari ini adalah hari terakhir engkau di KANDRADINUKHA. Kemampuanmu sudah cukup untuk mengemban tugas sebagai DUTA atau wakil dalam mengatasi berbagai permasalahan Anak dan Cucuku. Tugasmu sangat berat, dan benar-benar mengandalkan kebijaksanaanmu yang aku tidak ragukan lagi. Waspadalah terhadap kecurangan, karena anak cucuku yang lain tidak sejujur dirimu. Sekarang gunakanlah pakaian ini” (hal. 29). Setelah berbicara seperti itu, sosok holograpik itu pun menghilang. ARKHYTIREMA mendapatkan pakaian silat yang baru.

            ARKHYTIREMA ditugaskan oleh sosok holograpik yang memberikan pakaian silat baru untuk menuju suatu planet yang bernama GOGOMA. Di sana sedang terjadi penindasan suatu bangsa superior terhadap bangsa inferior di luar ARDH GRUMMA. ARKHYTIREMA ditugaskan untuk menuntaskan konflik perebutan bahan tambang yang bernama Batu GOGONIT. Sebongkah batu berkekuatan super tersebut dapat menjadi sumber energi untuk menghidupkan suatu pesawat luar angkasa raksasa selama 30 tahun non-stop hitungan ARDH GRUMMA. ARKHYTIREMA berhasil membereskan tugasnya tersebut dengan sangat baik.

            Tak dinyana, dari atas langit Planet GOGOMA, muncul empat pesawat ruang angkasa super raksasa yang disambut dengan senyuman oleh ARKHYTIREMA. Pesawat itu merupakan pesawat Empat Raja Bangsa Besar. Masing-masing dari mereka memperkenalkan dirinya kepada ARKHYTIREMA, Sang Utusan. “Nama saya KALFRODUMTRA, pemimpin Bangsa TARX yang Agung. Selamat bertemu Sang Utusan. Nama saya TRENDAVA, pemimpin Bangsa BROPA yang Kuat. Salam semangat wahai Sang Duta. Nama saya FLISUALINITZ, pemimpin Bangsa Zneznela yang Berbudaya. Salam Cahaya Sang Utusan. Nama saya ALMUNROTEPH, Raja Besar dari Bangsa MOSRAM Sang Perubah. Salam Perubahan Wahai Utusan” (hal. 80). ARKHYTIREMA mulai waspada. Dia mengusulkan kepada Empat Raja Bangsa Besar untuk melakukan pembicaraan di tempat lain. Suasana mulai berubah.

            Planet VRESTASS dipilih untuk melakukan pembicaraan tersebut. Tempat tersebut dipilih karena memiliki penduduk homogen ramah bernama sama dengan planetnya, Bangsa VRESTASS. Lalu juga di sana tidak ada hasil alam yang dapat diperebutkan oleh Empat Raja Bangsa Besar. Setelah keluar dari Lorong Penyingkat Ruang dan Waktu (Wormhole), Sang Utusan menjejakkan kaki di sebuah bangunan mirip istana dengan kubah-kubahnya yang berbentuk seperti kubah masjid. Terdengar suara wanita memanggil, “KHRIEEED, KHRIEEED...!!!” (hal. 152). Semenjak awal kedatangannya di VRESTASS, ARKHYTIREMA sudah disambut oleh seorang manusia mungil yang masih bayi. Nama bayi tersebutlah yang dipanggil oleh sang wanita itu. Sebelum sempat berbincang-bincang dengan ibu sang bayi, sudah terdengar ledakan memekakkan telinga di sana-sini.

            ARKHYTIREMA bergegas terbang dengan membawa KHRIED dan sang ibu, KHLENTIA. Ledakan-ledakan diiringi dengan teriakan terus terjadi dan terdengar oleh mereka. ARKHYTIREMA mencari sumber serangan tersebut dan didapatinya bahwa pesawat-pesawat penghancur itu bersembunyi di balik awan buatan. Tanpa pikir panjang, untuk menghentikan serangan tersebut ARKHYTIREMA menghantam pesawat penghancur di dekatnya terlebih dahulu dengan satu lemparan energi dari tangan saktinya. Berturut-turut dia melakukan hal sama kepada pesawat penghancur lainnya. Setelah semuanya dihancurkan, ARKHYTIREMA kembali ke permukaan tanah.

            Setelah kembali ke tanah ARKHYTIREMA berkumpul dengan penduduk VRESTASS dari Distrik Lorong Penyingkat, tempat ARKHYTIREMA muncul pertama kali. Di sana dia bertemu dengan KLEVLATRA, suami dari KHLENTIA sekaligus ayah dari KHRIED yang merupakan Pemimpin Distrik. ARKHYTIREMA meminta izin kepada KLEVLATRA untuk mengobati warganya yang mengalami luka-luka karena serangan yang baru saja terjadi. Selesai dengan proses pengobatan super cepat itu, dari atas langit muncullah sosok Empat Raja Bangsa Besar bagaikan sosok dewa perang yang mengunjungi manusia.

            ARKHYTIREMA meningkatkan kewaspadaannya, sambil terus menggendong KHRIED. Merasa ini merupakan tantangan perang, Empat Raja Bangsa Besar tanpa pikir panjang langsung menembakkan energi luar biasa dahsyat ke tubuh ARKHYTIREMA dan KHRIED. KHRIED seketika pingsan. KHLENTIA, KLEVLATRA, dan penduduk Distrik Lorong Penyingkat langsung menjadi debu tanpa sempat mengeluarkan suara kematian. Benar-benar serangan energi yang luar biasa. Dengan nada sombong, salah seorang Empat Raja Bangsa Besar berkata, “Rasakan itu manusia bodoh. Rasakan kekuatan kami, salah satu dari kami saja tak terlawan, sekarang engkau hendak melawan penggabungan tenaga kami. Dasar tidak tahu diri, Tuhan pun tidak akan bisa melawan penggabungan tenaga kami...HA...HA...HA” (hal. 181). Suatu perbuatan yang akan dibayar sangat mahal. Otak ARKHYTIREMA yang super cerdas langsung bekerja. Dia teringat satu pelajaran di ASTRENZENTRA tentang perubahan ke tingkat tertinggi tubuhnya.

            Dengan memanfaatkan energi Empat Raja Bangsa Besar, ARKHYTIREMA menjalankan proses METAMORPHOSA. Semakin lama tubuh Empat Raja Bangsa Besar semakin mendekati tubuh ARKHYTIREMA karena energinya tidak bisa dihentikan pengeluarannya. Mereka mulai panik, tidak pernah mereka sebelumnya mengalami kejadian seperti saat ini yang mereka alami. Superioritas, kesombongan, penjajahan lintas galaksi yang mereka lakoni membuat mereka gelap mata dan menganggap diri mereka tidak ada yang mengalahkan. Bahkan, mereka merasa dirinya lebih kuat dari Tuhan. Edan ! EGO yang membutakan.

            METAMORPHOSA selesai. Empat Raja Bangsa Besar tubuhnya jatuh ke tanah. Ketika jatuh tersebut, alat trigger ROD yang dibawa TRENDAVA terpicu. ROD adalah kaki-kaki benua yang ditanam oleh Bangsa BROPA jauh di masa lampau dengan tujuan jika bangsa BROPA tidak bisa menguasai planet tersebut, maka tidak ada satu bangsa lainpun yang boleh menguasainya. DUAAAARR ! Ledakan dahsyat terjadi. Empat Raja Bangsa Besar tewas dengan mata melotot. Ratusan juta penduduk Planet VRESTASS tewas tanpa tahu penyebabnya. Pesawat luar angkasa beserta ribuan awaknya yang parkir di sekitaran planet ikut hancur lebur menjadi abu. ARKHYTIREMA dan KHRIED tubuhnya tersedot ke sebuah Lorong Penyingkat.

            KHRIED disimpan di sebuah tempat bernama ZEUS. ARKHYTIREMA bersiap menjalankan tugas baru. KRISIS BRODELLA.

 

 

-Oky Nugraha Putra, Alumnus Program Studi Sejarah Universitas Padjadjaran

Ikuti tulisan menarik Oky Nugraha Putra lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu